Kisah Boru Tumorang, Penderita Lumpuh Layu yang Terpaksa Makan Rumput

penderita lumpuh layu

TOPMETRO.NEWS – Penderita lumpuh layu Riolan br Situmorang alias Boru Tumorang (40) terpaksa makan rumput. Ini untuk pengobatannya. Boru Tumorang ini tinggal di Desa Adian Gupa, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi. Sehari-hari, dia terbaring lemas di kamar sempitnya ditemani sang bunda Desima Purba alias Ompung Jefri.

Nih Impian Si Penderita Lumpuh Layu

Soal impian, Boru Tumorang sama seperti kebanyakan orang. Ya, bertemu pujaan hati, lalu menikah dan punya anak. Itu yang pernah jadi impian Riolan br Situmorang.

Mendadak Kehilangan Tenaga

Namun, seperti diberitakan tribun, impian mantan bunga desa Adian Gupa, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi ini pupus sejak 2013 silam.

Kala itu, Riolan mendadak kehilangan tenaga. Saat dirinya menaiki tangga belakang rumah, tubuh perempuan 40 tahun ini tiba-tiba lunglai.

Tak Bisa Beraktivitas Lagi

Dia kehilangan keseimbangan lalu terjatuh. Sejak itulah, Boru Tumorang tak bisa lagi beraktivitas apapun, seperti laiknya wanita lain.

“Aku sempat pingsan dua jam. Baru sadar setelah diberi bara api di telapak kakiku,” kenang Boru Tumorang ditemani ibunya, Desima Purba alias Ompung Jefri, beberapa waktu lalu

Setelah sadar Boru Tumorang merasakan hal aneh. Ya, saat itu dia merasa tak bertenaga dan kesulitan menggerakkan anggota badan.

Sempat Dirawat di RS Sidikalang

Keluhan itu disampaikan ke keluarganya. Selanjutnya, Boru Situmorang dilarikan ke RSUD Sidikalang.

Awalnya Boru Tumorang masih bisa berdiri, meski harus dipapah. Duduk juga bisa, mesti harus bersandar.

Nah, tiga tahun terakhir ini, baru asli tak bisa apa-apa. Hanya tidur,” kenang Riolan lagi.

Tiba-tiba Berat Badan Menyusut

Gegara sakit itulah, sontak berat badan Boru Tumorang menyusut drastis.

Kini kondisi Riolan kurus kering, kulit pun mengeriput, sedang tubuhnya lumpuh layu.

“Kondisi ekonomi kami pas-pasan. Obat-obat dari rumah sakit, enggak pernah aku makan lagi. Pakai cara tradisional saja. Belakangan ini, aku makan rumput rebus dan minum susu,” kata Boru Tumorang bernada datar.

Pesimis, tak Yakin Bisa Sembuh

Dia mengaku, bukannya dirinya tak mau berobat. Dirinya malah punya kartu BPJS Kesehatan.

Namun, dirinya kadung pesimis, penyakitnya sudah tak bisa sembuh lagi.

“Waktu di rumahsakit, kata dokter enggak ada penyakitku. Badanku ditusuk-tusuk. Itu terapi katanya. Karena enggak ada kemajuan, aku memilih berhenti berobat. Mending di rumah saja,” ujarnya sembari memberi tatapan kosong.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

Karena tak bisa menggerakkan tubuhnya, sehari-hari Boru Tumorang hanya berbaring di lantai kamarnya yang sempit.

Nah, kalau soal urusan makan, mandi, hingga buang air (besar-kecil), semua dilakukan di kamar itu sambil berbaring. Jangankan keluar rumah, untuk keluar kamar pun Boru Tumorang belum tentu sebulan sekali.

baca selengkapnya | SELAMATKAN PASIEN STROKE DALAM TEMPO 60 MENIT

Seperti diwartakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya selamatkan pasien stroke, mungkin Anda sendiri pun bisa!

Sekadar diketahui, stroke sering disebut sebagai pembunuh tiba-tiba atau silent killer. Karena tiba-tiba, maka serangannya datang tanpa permisi dan gejala yang tak disadari.

Seseorang semula sehat bugar ketika terserang stroke bisa lumpuh seketika bahkan hingga tak sadarkan diri. Mengerikan, bukan?

sumber | tribun

Related posts

Leave a Comment