Banjir Pujian, Pdt JP Tamsar Luncurkan Buku ”Menjawab Panggilan Tuhan”

pdt-jp-tamsar

Topmetro.News – Praeses GKPS Distrik IV, Pdt Jadiman Purba Tamsar atau yang akrab disapa Pdt JP Tamsar STh tak lama lagi, segera memasuki masa pensiun setelah 32 tahun  lebih melayani di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS). Selama melayani, pria ini banyak makan ‘asam garam’. Beberapa prestasi ditorehkan terutama membangun rumah Tuhan. Di acara seremoni syukuran 32 tahun melayani yang digelar di Balai Bolon GKPS Teladan Medan baru-baru ini, Pdt JP Tamsar banjir pujian. Dia sana, suami Lastamaria Sitio itu meluncurkan buku bertajuk ”Menjawab Panggilan Tuhan”.

pdt-jp-tamssar
Pdt JP Tamsar (kedua kiri) bersama Ephorus GKPS Pdt Rumanja Purba (kedua kanan). foto: topmetro.news/dpsilalahi

Ada yang istimewa dalam acara peluncuran buku itu. Selain dihadiri kalangan pendeta GKPS se-distrik IV, Ephorus GKPS Pdt Rumanja Purba pun ikut ambil bagian. Bahkan dalam buku yang dilounching itu, sejumlah nama besar ikut memberi kata sambutan diantaranya St Yan Santoso Purba, SH MM, Pdt Rebin J Girsang dan St Rudin Tarigan, S Sos, Pengantar Jemaat GKPS Pasar VI Lubukpakam Periode 2005-2010.

Menurut St Rudin Tarigan yang tercatat dalam kata pengantar buku itu, GKPS saat ini masih membutuhkan sosok Pdt JP Tamsar. Bahkan ke depan, GKPS selalu membutuhkan sosok seperti JP Tamsar.

”GKPS membutuhkan sosok JP Tamsar yang baru, yang mampu sebagai motivator, inovator dan aktor pengumpulan dana dalam berbagai kebutuhan GKPS. Dalam usia pelayanan 32 tahun lebih dan persiapan memasuki masa purnabakti melayani di GKPS, JP Tamsar sudah banyak berbuat. Untuk jemaat atau resort yang pernah dilayaninya, lihatlah beliau ini belum memiliki ‘sopou’ (red, rumah) sendiri. Padahal sepanjang melayani, dia telah banyak membangun gereja dan rumah resort yang berdiri megah. Kemana keluarga berteduh apabila habis masa tugasnya?,” katanya.

Hal serupa diungkapkan St Yan Santoso Purba, SH MM. ”Suka duka silih berganti dialami Pdt JP Tamsar dalam menjalankan pelayanannya selama 32 tahun ini. Tentu bisa dibayangkan bagaimana beliau mengalami berbagai warna kehidupan menghadapi jemaat di berbagai tempat pelayanannya,” ujar Yan Santoso yang merupakan salah seorang pejabat Kemenkeu itu.

Pendeta yang Apa Adanya

Tetapi, sambung Yan Santoso, dengan mantap Pdt JP Tamsar bisa melalui 32 tahun bersama Yesus Kristus memberitakan Firman Tuhan. ”Satu hal yang membuat kami bangga, beliau ini pendeta yang dekat dengan jemaatnya. Beliau juga pendeta yang apa adanya. Dan yang membuat saya kagum, beliau seorang komponis atau pencipta lagu rohani dan lagu Simalungun yang dapat dibanggakan masyarakat Simalungun. Contoh, lagu ciptaan beliau yang saya ingat ‘Langkahkon Ma Inang’ yang sering bergema pada saat acara adat Simalungun,” puji Yan Santoso.

Dia teringat ketika Pdt JP Tamsar baru menjabat Praeses GKPS Distrik IV. ”Beliau menghadapi masalah tentang pelunasan rumah dinas praeses yang selama ini terkatung-katung. Dengan mengadakan ‘Malam Jamuan Kasih’ maka rumah itu bisa terlunasi dan beliau bisa tidur nyenyak di sana,” kenang Yan Santoso.

Sementara Ephorus GKPS, Pdt Rumanja Purba menjabarkan, setiap penugasan yang dilewati seorang pendeta itu merupakan gambaran, bahwa pelayanan tidak akan pernah berakhir. ”Tidak peduli apapun rintangan, panggilan itu ibarat api yang tak bisa padam. Tidak ada tempat untuk persembunyian, sebab panggilan Tuhan merupakan sebuah
kesempatan emas untuk mengamati, berpartisipasi, berpikir dan ikut memperjuangkan kebaikan,” kata Ephorus.

Punya Perbedaan Gaya Berpikir

Dia mengaku mengenal sosok Pdt Jadiman Purba. ”Dia seorang figur pelayan yang memiliki perbedaan gaya berpikir dengan yang lain. Sering dia mampu mendatangkan penghiburan ditengah-tengah persekutuan sesama pelayan. Dia bagai seorang yang menghidangkan rempah-rempah sukacita, lalu menjadikannya bahan untuk hidup lebih manis. Bagi saya, hal-hal seperti itu jadi modal dasar baginya untuk sebuah kematangan merespons inti kehidupan, termasuk keberadaannya sebagai seorang pendeta,” puji Ephorus.

”Sebenarnya banyak hal yang saya ingat dari sosok Pdt JP Tamsar ini, khusus ketika dia ditugaskan di Saran Padang, saya sendiri ditugaskan di Kabanjahe (Karo) dengan begitu banyak waktu untuk berinteraksi dalam satu distrik. Dia memang punya segudang talenta khusus dalam bidang musik, dunialah yang dicerahkan melalui talentanya itu,” tambah Ephorus lagi.

Merespons hal itu, Pdt JP Tamsar berharap semoga hal ini boleh berarti, setidaknya untuk mengetuk hati, menyadari betapa besar tugas yang diemban untuk menjawab panggilan Tuhan. ”Walau tak tertulis di sini, namun di hati terus terpatri nama-nama orang yang banyak berbakti yang dengan ikhlas setulus hati menopang saya dalam melayani,” sebut JP Tamsar, ayah empat orang anak itu.

Sekadar diketahui, per 10 Juni 2018 mendatang JP Tamsar genap melayani GKPS 32 tahun. Bahkan jika ditambah dengan masa vicar, usia pelayanannya mencapai 34 tahun.

Dalam acara seremoni itu pula, ratusan undangan dihibur Trio ‘Purba Sauhur Voice’. (***)

BIODATA:

Nama Lengkap: Pdt Jadiman Purba Tamsar, STh
Nama Panggilan: Pdt JP Tamsar

Nama Istri: Lastamaria Br Sitio

Nama Ayah: JM Purba Tamsar
Nama Ibu: Molonin Br Saragih Garingging

DAFTAR LAGU CIPTAAN:
1. Hujado Ham Hupindahi
2. Sedo Na Lupa Ahu Bamu
3. Sayang, Dimana Kau Kini
4. Naha Uhurmu Bangku
5. Siholan Do Ahu Tongtong
6. Diri Ini Hanya Milikmu
7. Tading i Lobei
8. Semua Telah Berlalu
9. Dipimpin Oleh Yesus
10.Dosa Warisan
11.Ranting Duri Sebagai Mahkota
12.Hasrat Hati Kandungan Sanubari
13.Ahama Jambarhu Anakhu
14.Glory Haleluya
15.Semoga Kau Lahir di Hatiku
16.Kami Sambut KelahiranMu
17.Ulang Mintor Holsohan
18.Mase Sonin
19.Patangkas Partuturan
20.Tangkap Ham Ma Tanganku
21.Sahei Do, Sabou Do
22.Apala Hata Sangha Baba
23.Urupi Ham Ma Ahu
24.Rembulan Jadi Saksi
25.Katakan Sejujurnya
26.Hape Sonari Soya Do Haganup
27.Ingat Ma Amang
28.Selamat Tinggal Kawanku
29.Songon Bunga Na i Talun
30.Seakan Tak Kuasa
31.Odakhon Ma Da
32.Inang, Ulang Inunut Tangis
33.Langkahkon Ma Inang
34.Otik Pelang Ham Husolsoli

Related posts

Leave a Comment