Pemerintah Australia ‘Boikot’ Lion Air, KNKT AS Turun Tangan

boeing 737

topmetro.news – Jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 Max milik Maskapai Lion Air, ternyata berbuntut panjang. Pasalnya, Pemerintah Australia membuat larangan untuk menggunakan jasa Lion Air bagi seluruh pegawai, pejabat, dan kontraktornya. Pernyataan tersebut bisa dilihat di situs resmi Pemerintah Australia.

Disebutkan, keputusan itu akan ditinjau ulang, apabila sudah ada hasil yang jelas terkait investigasi yang sedang dilakukan.

Sementara itu, bantuan untuk penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air, datang dari Amerika Serikat. Adalah National Transportation Safety Board (NTSB) yang sudah menyatakan niat untuk bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam investigasi itu.

Salah satu alasan NTSB ikut berpartisipasi adalah, karena pesawat yang jatuh merupakan produksi Amerika Serikat, yaitu Boeing.

BACA JUGA: Lokasi Lion Air Jatuh Ditemukan, Ada Potongan Tubuh

Boeing 737 Max Seri Terlaris

Kemudian muncul pula informasi, bahwa ternyata Boeing 737 (jenis pesawat Lion Air yang jatuh) telah mengalami 208 kejadian rusak parah (hull loss) sejak 1970. Hal ini berdasarkan informasi dari Aviation Safety Network dan Flight Safety Foundation,

Informasi dari Boeing menyebutkan, bahwa seri 737 Max adalah pesawat komersil terlaris sepanjang sejarah perusahaan. Hingga saat ini Boeing 737 Max sudah mendapatkan pesanan 4.700 dari lebih 100 pemesan di seluruh dunia.

Sebagaimana diketahui, pesawat Lion Air JT-610 yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pangkal Pinang, dinyatakan jatuh di Laut Jawa dengan Karawang.

BACA JUGA: Korban Lion Air, Cek di Sini Daftar Penumpangnya

Sempat Minta Return to Base

Disebutkan, pesawat itu sempat minta kembali ke bandara pemberangkatan atau ‘return to base’, sebelum akhirnya hilang kontak. “Betul bahwa ada laporan pesawat request return to base. Namun penyebabnya tidak diketahui. Kemungkinannya ketika request RTB dilakukan, posisi pesawat tersebut kembali ke arah Jakarta. Namun apakah pesawat itu datang kembali atau tetap berada di titik awal, kami belum tahu,” ujar Kepala Otoritas Bandara Wilayah 1 Bagoes Soenjoyo.

Sedangkan keberadaan korban pun belum bisa dipastikan. “Kami koordinasi terus dengan Basarnas. Sampai sekarang kita belum dapat informasi dari Basarnas mengenai jumlah korban. Laporan resmi dari Basarnas akan segera kami sampaikan. Sampai sekarang kami belum mendapatkan laporan,” katanya. (TMN)

Related posts

Leave a Comment