Suku Bunga Turun, Pertumbuhan Deposito Kian Lesu

suku bunga turun

Topmetro.news – Akibat suku buka turun, memicu pertumbuhan simpanan deposito perbankan melambat. Kuartal I tahun ini, sejumlah bank melaporkan pertumbuhan deposito hanya satu digit bahkan tumbuh di bawah pasar.

Seperti halnya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mencatat deposito hanya tumbuh 2,15% menjadi Rp 132,51 triliun per kuartal I-2018. Padahal jika dibandingkan posisi Rp 129,72 triliun di kuartal I-2017 angka itu tidak sesuai harapan. Sedangkan dana murah tumbuh 9% menjadi Rp 451,06 triliun di kuartal pertama.

Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan tren pelambatan penghimpunan deposito karena BCA telah memangkas bunga dana pada semester II tahun lalu. “Ini sejalan dengan upaya menurunkan biaya pendanaan,” ujar Jan Hendra, Rabu (25/4/2018).

Suku Bunga Turun Berimbas pada BNI

Akibat suku bunga turun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami hal serupa. Perbankan plat merah ini membukukan pelambatan pertumbuhan deposito yang hanya naik 0,5% menjadi Rp 185,44 triliun di kuartal I-2018, dibandingkan sebesar Rp 184,58 triliun per kuartal I tahun sebelumnya.

Direktur Ritel BNI Tambok Parulian Setyawati Simanjuntak menjelaskan, pertumbuhan deposito yang stagnan dipengaruhi strategi BNI yang fokus pada penghimpunan dana murah atau current account and saving account (CASA).

Kini, komposisi CASA menguasai sumber dana pihak ketiga (DPK). Bank berlogo 46 ini mencatat porsi dana murah sebesar 62,4% terhadap total dana senilai Rp 492,90 triliun di kuartal I 2018.

Ke depan, BNI akan fokus pada penghimpunan dana murah. Langkah ini untuk mendorong penurunan suku bunga kredit. Agar tetap menjaga margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) maka perlu diimbangi dengan peningkatan CASA. “Kami proyeksikan deposito masih tumbuh, namun tidak setinggi pertumbuhan dana murah,” kata Tambok. Secara keseluruhan, BNI memproyeksikan pertumbuhan DPK sekitar 13%-15% di tahun 2018.(tmn)

sumber: kontan

Related posts

Leave a Comment