Dugaan Pemalsuan Akte Nikah, Oknum Dokter Spesialis Anak Dibekuk di Pontianak

oknum dokter spesialis

topmetro.news – Tim Polrestabes Medan, Kamis (8/10/2020), berhasil membekuk pria DS, oknum dokter spesialis anak. Penangkapan oleh polisi berlangsung pada Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.

DS diduga melakukan tindak pidana pemalsuan surat nikah. Tujuannya, untuk menguras harta warisan seorang selebgram berparas jelita, Mylisa Sanny yang telah meninggal dunia.

“Atas nama keluarga, saya sebagai ibu dari mendiang Mylisa Sanny memberikan apresiasi kepada bapak petugas dari Polrestabes Medan. Keluarga berharap kasus ini segera dituntaskan secara hukum,” kata Siu Mei (54) kepada awak media, Jumat petang (9/10/2020), di Medan.

Sebab sepengetahuan Siu Mei, hubungan antara putrinya (mendiang) Mylisa Sanny dengan dr DS MKed SpAn hanya berpacaran. Serta sebatas menikah siri sampai akhir hayat Mylisa. Ia tidak pernah tahu atau dapat cerita, kalau putrinya sudah menikah resmi dan tercatat pada KUA atau Kantor Catatan Sipil dengan tersangka (dr DS-red).

Tersangka bekerja sebagai dokter spesialis anak Rumah Sakit dr Abdul Aziz Singkawang Pontianak, Kalimantan Barat. Oknum dokter itu terduga kuat sengaja memalsukan akta nikah seolah resmi menjadi suami yang sah. Tujuannya untuk kemudian menguras harta mendiang.

Pihak keluarga terkejut dan tidak terima karena mengetahui tersangka berhasil mengambil uang dari tabungan mendiang Mylisa Sanny sebesar Rp300 juta. Tersangka melakukan aksi dengan modal akte nikah, yang menurut keluarga mendiang adalah ‘akal-akalan’.

“Dia (dr DS SpAn-red) mengaku telah menikahi almarhum Mylisa Sanny pada 16 Desember 2016 di Pontianak. Padahal kami tidak pernah mengetahui kalau mereka sudah menikah,” tutur Siu Mei.

Laporan Polisi

Siu Mei, warga Jalan Selam VIII Mandala juga membuat laporan ke Polrestabes Medan sesuai bukti Laporan Polisi No. LP/634/III/2020/SPKT RESTABES Medan tanggal 10 Maret 2020 lalu.

Kemudian, sambung korban, setelah putrinya itu meninggal, dr DS kemudian datang ke Medan dan menguras semua uang tabungan korban. Buku tabungan dan ATM korban sudah dalam penguasaan tersangka setelah Mylisa Sanny meninggal dunia.

Terkait penangkapan oknum dokter spesialis tersebut, belum ada penjelasan dari pejabat polisi berkompeten termasuk Polrestabes Medan. Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Hermindo Lumbantobing belum memberikan jawaban atas upaya konfirmasi dari wartawan.

reporter | Robert Siregar

Related posts

Leave a Comment