Sebelum Tewas, Sopir Angkot Terlibat Adu Mulut dengan Pengendara Mobil Putih

sopir angkot

topmetro.news – Kasus tewasnya sopir angkot (angkutan kota) 03 bernama Jasman Aritonang di depan markas Polda Sumut, Jumat (15/1/2021) kemarin, masih menyisakan tanda tanya.

Setelah Polda Sumut mengeluarkan statament hasil visum, korban dinyatakan tewas karena sakit paru-paru, namun rekaman CCTV muncul fakta baru Sabtu (16/1/2021).

Terlihat korban sempat terlibat adu mulut dengan pengendara mobil pribadi warna putih sebelum tergeletak di badan jalan.

Itu diketahui dari rekaman CCTV yang beredar di media sosial. Akun instagram milik Polda Sumut, yakni @poldasumaterautara di lamannya juga memposting rekaman CCTV kejadian itu dengan durasi kurang lebih satu menit tersebut.

Sopir Angkot Kejar Minibus Warna Putih

Dalam tayangan CCTV, terlihat angkot warna kuning yang dikemudikan Jasman Aritonang melaju di lajur kiri dengan kecepatan cukup tinggi untuk mengejar satu unit minibus warna putih.

Kemudian, Jasman Aritonang dari lajur kiri tiba-tiba mengambil lajur kanan dan menghentikan angkotnya di tengah badan jalan untuk menghempang minibus warna putih tersebut.

Seketika Jasman turun dari angkotnya dan menghampiri pengemudi minibus warna putih. Dalam rekaman CCTV itu juga terlihat, Jasman menolak dan menarik lengan baju yang dipakai pengemudi minibus warna putih.

Tak berselang lama setelah itu, Jasman Aritonang ditemukan tewas di jalan depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumut, Jalan SM Raja Km 10,6, Kecamatan Medan Amplas.

Jasman yang saat itu memakai kaos biru dan celana pendek hitam, di bagian dadanya, dikabarkan sempat terdapat seperti lubang yang mengeluarkan darah. Darah juga keluar dari mulutnya.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi sebelumnya mengatakan, korban tewas disebabkan penyakit paru-paru yang dideritanya.

Baca Juga: Aniaya Sopir Angkot 38, Mandor Diringkus Polisi

Menurutnya, sopir angkot sudah terlebih dahulu dibawa ke RS Bhayangkara Medan dan petugas telah melakukan visum luar terhadap korban.

“Berdasarkan hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan terhadap korban. Korban menderita penyakit paru-paru yang sudah menahun (akut),” kata Hadi, kemarin malam.

Hadi menambahkan, jenazah korban sudah diserahkan kepada istrinya Ida Hasibuan (49). “Sudah diserahkan, dilengkapi dengan surat pernyataan menolak dilakukan autopsi dan kelengkapan surat penyerahan jenazah kepada pihak keluarga yang turut disaksikan kepala desa,” terangnya.

Reporter | Dedi

Related posts

Leave a Comment