Sebuah Danau Dipenuhi Ratusan Kerangka Manusia yang Muncul Saat Salju Mencair

salju mencair

topmetro.news – Sebuah danau berada di Pegunungan Himalaya penuh dengan ratusan kerangka manusia yang berasal dari salju yang mencair.

Kerangka-kerangka tersebut setiap tahunnya selalu memenuhi danau tersebut dan juga daerah di tepiannya. Danau glasier yang bernama Roopkund itu berada di ketinggian 16.500 kaki di atas permukaan laut.

Daerah terpencil yang masuk dalam kawasan Uttarakhand, India, dapat dicapai selama lima hari jalan kaki dari desa terdekat.

Meski nyaris sepanjang tahun membeku, namun ketika salju mencair kerangka itu pun muncul. Seperti dilansir dari Daily Star, diperkirakan ada 600 hingga 800 sisa-sisa manusia.

Kerangka manusia itu beberapa di antaranya terpelihara dengan baik. Penjaga hutan asal Inggris pertama kali menemukannya pada tahun 1942.

Hingga saat ini, belum ada informasi, dari mana kerangka-kerangka itu berasal, dan bagaimana mereka ada di sana. Tetapi satu teori mengungkapkan cuaca yang telah membunuh mereka semua.

Danau yang membentang sepanjang 40 meter itu terletak di dasar lereng curam di Trisul, sekelompok tiga puncak.

Tak ada senjata yang ditemukan di danau, yang juga bukan jalur perdagangan. Selain itu juga tak ditemukan adanya bukti bakteri pathogen, yang bisa jadi merupakan penyebab kematian mereka.

BACA | Saudara Kembar Umur 5 Tahun Menikah di Thailand

Kerangka Peziarah?

Menurut BBC, sebuah jalur peziarah Hindu yang melewati tempat itu menjelaskan kenapa ada orang yang berpergian di dekatnya. Jalur tersebut ada untuk menghormati Nanda Devi, manifestasi dari Parvati, sebuah dewi besar di Hindu.

Menurut ahli, kemungkinan kerangka yang berada di danau datang dari kematian massal pada sebuah acara ziarah. Beberapa di antaranya mengalami patah tulang tengkorak yang berasal dari trauma benda tumpul.

LiveScience mengungkapkan, salah satu teori yang ada adalah, mereka terperangkap di dalam badai dan hujan es mematikan di punggung bukit. Sebagian besar kemungkinan tewas karena hiportemia dan paparan penyakit lain. Sehingga tubuh mereka berguling ke bawah menuju danau.

Namun pada studi di 2019, ada penemuan, bahwa setidaknya 14 orang yang tewas tak berasal dari Asia Selatan. Tapi dari area timur Mediterania di Eropa modern.

Selain itu, berdasarkan analisis genetis ada penemuan, bahwa menurut perkiraan, mereka tewas pada tahun 1800-an.

Hal itu membuat apa yang terjadi pada kerangka-kerangka tersebut masih menjadi misteri hingga saat ini.

sumber | kompas.com

Related posts

Leave a Comment