Demokrat Apresiasi Pemko Medan Berhasil WTP TA 2020

Pemko Medan

topmetro.news – Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Parlindungan Sipahutar, mengapresiasi keberhasilan Pemko Medan memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tahun anggaran 2020 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Apresiasi itu disampaikan melihat kinerja Pemko Medan di tahun 2020.

Ia sangat bangga dengan kinerja Pemko Medan di tahun 2020. “Kami sangat bangga atas kerja dan kinerja Pemko Medan tahun 2020,” ungkap Parlindungan, Senin (14/6).

Ia berharap, Walikota Medan, Bobby Nasution dapat mempertahankan predikat WTP di tahun anggaran 2021.

“Harapan kami predikat WTP ini bisa dipertahankan tahun 2021 dan tahun-tahun berikutnya,” imbuhnya.

Meskipun mendapatkan opini WTP, ia mengaku, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Salah satunya dari sektor pendapatan asli daerah (PAD).

Menurutnya, dari laporan keuangan Pemko Medan tahun 2020, pendapatan daerah diproyeksikan sebesar Rp4,75 triliun lebih. Namun, yang terealisasikan hanya Rp4,12 triliun lebih atau 86,63 persen.

Jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun 2019, sebesar Rp5,51 triliun lebih, maka terjadi penurunan sebesar 33,33 persen.

“Namun kami maklum penurunan itu karena kondiri krisis kesehatan yang membuat perekonomian di Medan melambat,” paparnya.

Ditengah pandemi covid-19, ia mendorong Pemko Medan bisa menggunakan alternatif lain dalam mendulang pendapatan asli daerah. Salah satunya, melalui BUMD PD Pasar.

“Alternatif PAD yang harusnya dapat memberikan kontribusi ditengah pandemi ini menurut kami bisa diperoleh dari PD Pasar. Pasar Tradisional tidak banyak berpengaruh dimasa pandemi ini. Namun ternyata di laporan keuangan Medan, tahun 2020 PD Pasar tidak memberikan kontribusinya untuk menambah PAD,” tambah Parlindungan.

Selain itu, alternatif PAD lainnya, kata Parlindungan, melalui Badan Layanan Umum Daerah (BULD) seperti RS Pirngadi. Dijelaskannya, pendapatan BULD diprediksi sebesar Rp206 miliar.

“Hal ini juga kami nilai, seharusnya tercapai sesuao yang direalisasikan atau bahkan lebih namun hanya terealisasi sebesar Rp 90 miliar. Kami menilai bahwa krisis kesehatan membuat masyarakat Medan tahun 2020 membutuhkan lahanan kesehatan tiap hati. Sehingga wajar kalau pendapatan dari BLUD seharusnya sesuai dengan yang diproyeksikan,” tekannya.

Reporter | Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment