Warga Karo Gempar! Mayat Tanpa Busana di Aliran Sungai Lau Biang

Warga Karo gempar

Topmetro.News – Warga Karo gempar atas penemuan sesosok mayat pria tanpa busana yang teronggok membusuk di sekitar area proyek PLTA tepatnya di aliran Sungai Lau Biang, Desa Kandibata Kecamatan Kabanjahe, Karo, Selasa (6/7/2021) sore.

Penemuan sosok mayat tanpa identitas itu awalnya dilihat pekerja proyek PLTA pada pukul 13.30 WIB.

Saat itu Jepri (31) yang bekerja sebagai penerjemah di PT ANHE proyek pengerjaan PLTA melihat mayat yang tersangkut di sebuah batu, kemudian dia melapor temuannya itu ke sekuriti perusahaan untuk dilanjutkan ke polisi.

Kanit Jatanras Polres Tanah Karo Ipda Martan Sitepu S.H yang bergerak cepat ke lokasi langsung mengevakusi mayat tanpa identitas dimaksud, dibantu sejumlah pekerja proyek dan warga setempat.

Akhirnya sekira pukul 16.50 Wib, mayat dievakuasi dengan bantuan alat berat milik PT Bumi Karo Energi.

Saat dievakuasi, kondisi mayat sudah dalam kondisi membusuk dan sulit dikenali. Ironisnya yang tersisa di tubuh mayat itu cuma karet celana dalam.

Untuk itu Polres Tanah Karo langsung jenazah korban ke Rumah Sakit Umum Kabanjahe untuk diotopsi dan identifikasi.

“Kasus penemuan mayat ini sudah dalam penyelidikan, bagi warga yang merasa kehilangan keluarganya silahkan melapor, karena Saat ini mayat Mr X itu akan langsung di bawa ke RSU Kabanjahe,” kata kanit Jatanras Polres Tanah Karo.

Dari catatan Topmetro.News, seorang pria baru-baru ini dilaporkan di kawasan itu. Pria dimaksud atas nama Herlan Gurning.

Atas penemuan mayat dimaksud, warga Karo gempar.

TOPIK SERUPA | Gurning Hilang Misterius di Jembatan Sungai Lau Biang

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, Sungai Lau Biang di Desa Kandibata, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, tempat hilangnya Herlan Gurning secara misterius. Tim SAR pun turun mencari Herlan Gurning yang dilaporkan hilang misterius, sejak Kamis (10/6/2021) lalu.

Untuk tahap awal, Tim SAR Medan yang terdiri dari delapan orang itu melakukan pencarian ke titik yang diduga kuat tempat korban menghilang, yakni daerah bawah jembatan Sungai Lau Biang.

Dengan menggunakan tali yang telah disimpul, personel evakuasi turun ke daerah bawah jembatan melalui bibir jembatan.

“Ini kita sebut lowring sistem, kita melakukan pemantauan dari pinggir jembatan langsung ke bawah, karena kalau dari bibir tebing sungai itu enggak bisa. Jadi, kita turun lewat jembatan,” kata Erikson, Komandan Regu (Danru) Tim Evakuasi Basarnas Medan, Selasa (15/6/2021).

sumber\foto | gosumut

reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment