Biaya Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Capai Rp2 M

Cat ulang pesawat kepresidenan

Topmetro.News – Cat ulang pesawat kepresidenan, berapa biayanya? Banyak orang bertanya-tanya. Namun pesawat Kepresidenan RI mengubah konsep warna menjadi merah putih. Awalnya, pesawat kedinasan Presiden Joko Widodo itu berwarna biru muda.

Alvin Lie, seorang pengamat penerbangan mengkritisi biaya cat ulang pesawat kepresidenan itu.

Mantan anggota Ombudsman RI biaya cat ulang pesawat setara jenis B737-800 berkisar antara USD 100 ribu hingga USD 150 ribu. Nilai itu setara Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp2,1 miliar.

Biaya Cat Ulang Pesawat Kepresidenan dengan 2 Metoda

Alvin membeberkan biaya itu merujuk pada biaya pengecatan ulang pesawat B737-800 penerbangan sipil.

“Biaya cat ulang saya merujuk pada biaya yang umumnya berlaku untuk pengecatan ulang pesawat B737-800 penerbangan sipil,” kata Alvin, Selasa (3/8/2021).

Dia menjelaskan terdapat dua metoda pengecatan ulang. Pertama yaitu sanding yaitu cat lama diamplas hingga hilang warnanya, tinggal primer dasar, kemudian dicat dengan warna dan pola baru. Lalu stripping yaitu cat lama dikupas total hingga ke kulit pesawat (bare metal) kemudian dicat ulang.

“Yang lazim dilakukan, metoda Sanding. Biaya berkisar USD100 ribu per pesawat,” ungkapnya.

Alvin pun menyayangkan pengecatan pesawat tersebut di saat negara sedang menghadapi pandemi dan krisis ekonomi. Pemerintah kata dia seharusnya menunjukkan sense of crisis. Hal-hal yang bukan kebutuhan mendesak perlu ditangguhkan.

“Cat ulang & ubah warna pesawat bukan kebutuhan mendesak. Pesawat Kepresidenan usianya baru 7 tahun. Jarang dipakai. Perawatan bagus, penampilan juga masih layak. Tidak ada urgensi dicat ulang atau ubah warna,” ungkapnya.

“Anggaran difokuskan pada penanggulangan pandemi. Ingat, tunjangan & insentif ASN & anggaran berbagai Lembaga & Kementerian dipangkas untuk refocusing Anggaran,” tambahnya.

Rencana Sejak 2019

Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menjelaskan, anggaran untuk pengecatan pesawat dan bahan kurang lebih dianggarkan dari APBN yaitu Rp2 miliar.

“Kurang lebih segitu (Rp 2M) bahan cat dan pengecatan,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan, pengecatan tersebut sudah direncanakan sejak 2019. Dalam rangka perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2020.

“Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ. Namun, pada tahun 2019 pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin sehingga yg dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu untuk Heli Super Puma dan pesawat RJ,” ungkapnya.

Heru juga menjelaskan perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi. Sehingga kata dia jadwal perawatan ini harus dilaksanakan tepat waktu.

“Perawatan rutin Pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya. Waktunya pun lebih efisien, karena dilakukan bersamaan dengan proses perawatan,” ungkapnya.

Heru pun menepis kabar bahwa pengecatan merupakan foya-foya keuangan negara di tengah pandemi. Sebab dia menjelaskan hal tersebut sudah direncanakan sejak 2019 dan diharapkan dapat memberikan kebanggaan bagi bangsa dan negara.

“Perlu kami jelaskan bahwa alokasi untuk perawatan dan pengecatan sudah dialokasikan dalam APBN,” ungkapnya.

BACA PULA | Presiden Jokowi Naiki Pesawat Tempur Sukhoi

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, setibanya di Jakarta usai kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo mengunjungi Terminal Selatan Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Kunjungan itu dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI AU yang ke-71.

Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berfoto bersama dengan 152 pilot pesawat tempur TNI AU. Tak hanya itu, Kepala Negara juga berkesempatan menaiki sejumlah pesawat tempur TNI AU yang sedang terparkir.

Salah satunya adalah pesawat Sukhoi yang merupakan salah satu pesawat tempur TNI AU.

Di dalam kokpit pesawat Sukhoi 27/30 Flanker, Presiden menyempatkan diri untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada TNI AU. Ia memberikan apresiasi kepada jajaran TNI AU yang telah menjalankan perannya sebagai penjaga wilayah udara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

sumber\foto | merdeka\spiritriau
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment