Terpapar Covid-19, Dua Pengungsi Myanmar di Isolasi

pengungsi Myanmar

topmetro.news – Kepala Divisi Keimigrasian Kemenkumham Kanwil Sumatera Utara (Sumut), Anggiat Napitupulu menerangkan dua orang pengungsi asal Myanmar menjalani isolasi mandiri di kamarnya di tempat penampungan Pelangi.

“Ada dua pengungsi asal Myanmar yang menjalani isolasi mandiri pasca meninggalnya Muhammad Esak, pengungsi Myanmar yang meninggal karena terpapar Covid 19, beberapa waktu lalu di RS USU,” ungkap Anggiat kepada topmetro.news, Rabu (4/8) sore.

Ia menjelaskan kedua pengungsi Myanmar tersebut yakni seorang merupakan teman Esak satu kamar, dan seorang lainnya merupakan pengungsi yang ikut mengantarkan Esak ke RS USU.

“Setelah ada pengungsi yang meninggal dunia karena terkena Covid 19, IOM berkordinasi dengan Satgas Penanggulangan Covid 19 di Sumut untuk melakukan tes antigen terhadap seluruh pengungsi yang mendekam di tempat penampungan Pelangi. Dan hasil tes antigen itu, keduanya positif terpapar Covid 19,” imbuh Anggiat.

Mantan Direktur Poltekim itu, mengaku pihaknya bersama-sama dengan IOM sudah menghimbau para pengungsi yang ada di Sumut untuk tidak melakukan kegiatan di luar tempat penampungan.

“Kita sudah mereview aturan di tempat penampungan. Kita larang keras para pengungsi untuk melakukan aktifitas di luar tempat penampungan. Namun kita tetap terbatas tenaga untuk melakukan pengawasan selama 1×24 jam terhadap mereka,” bebernya.

Tidak hanya Imigrasi, larangan juga telah disampaikan IOM dan Kesbanglinmas Sumut agar para pengungsi mematuhi aturan PPKM yang tengah berlaku khususnya di Kota Medan.

“Covid 19 ini memang merepotkan kita. Makanya, perlu sama-sama untuk mematuhi aturan dan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk pengungsi, memang tidak ada sanksi yang kita berikan. Tapi kalau mereka kena Covid 19 karena ketidakpatuhan mereka, mereka yang akan menanggung biaya kesehatannya,” tegas Anggiat.

Diketahui, salah seorang pengungsi di tempat penampungan Pelangi, Muhammad Esak, meninggal dunia pada Minggu (1/8) di RS USU karena terpapar Covid 19. Ia sebelumnya sempat mendapat perawatan medis selama 2 hari di rumah sakit tersebut.

“Sebelum meninggal, Esak sempat mendapat perawatan medis di RS USU selama dua hari. Dan jenazahnya sudah dikebumikan sesuai protokol Covid 19,” bilang Anggiat.

Reporter | Thamrin Samosir

Related posts

Leave a Comment