Gubsu Edy Segera Balikkan Bumper Sibolangit ke Pramuka

Bumper Sibolangit

topmetro.news – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi akan segera membalikkan lahan Bumi Perkemahan (Bumper) Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang kepada Pramuka. Selama ini, menurut Edy, Bumper Sibolangit dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

“Tanah itu kurang lebih 200 hektar. Itu adalah tanah Pramuka, akan dikembalikan ke Pramuka,” tegasnya menjawab wartawan usai Apel Besar Hari Peringatan ke-60 Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumut, Selasa (31/8) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Selasa (31/8/2021).

Saat ini, imbuh Edy, proses pengembalian lahan Bumper Sibolangit kepada Pramuka masih terus berjalan. Komunikasi terus dilakukan untuk mencapai tujuan itu.

Bumper Sibolangit, katanya lagi, memiliki semua persyaratan menjadi bumi perkemahan. Di sana bisa dilakukan kegiatan bahari, sasaka, dirgantara, juga bhayangakari. Seluruh kelompok pramuka terwadahkan di tempat itu.

“Karena tidak diurus, tidak dijaga, akhirnya sekarang dikuasai oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Nah itu sudah beberapa banyak, kurang lebih 60 persen itu sudah meninggalkan tempat. Tinggal 40 persen (yang belum). Tinggal kita tindaklanjuti, kalau dia tidak bisa akan ditertibkan oleh aparat hukum,” tegas mantan Pangkostrad itu.

Sebagai ketua MABIDA Gerakan Pramuka Sumut, ia menargetkan pengembalian lahan tersebut bisa dilakukan segera. Terlebih lagi, ada rencana untuk menggelar Jambore Daerah pada peringatan Hari Pramuka ke-61 tahun depan.

“Harusnya kita mengadakan Jambore Daerah, inilah sebenarnya Jambore di usia yang ke-60 ini. Karena Covid-19 tidak bisa kita lakukan. Insya Allah di usia ke-61, seperti lahirnya Pramuka ini di tahun 61 lahirnya kita gunakan tempat kita,” katanya.

Andil Pembangunan
Edy sebelumnya menyampaikan beberapa hal dalam peringatan Hari Pramuka ke-61. Pramuka menurutnya memiliki andil dalam setiap pembangunan yang direncanakan pemerintah.

“Pramuka ini (punya) andil dalam pembangunan. Seperti kau merah putih tanda berani dan suci di dada kita. Dulu Pramuka Ini teratur dalam pendidikan kurikulum. Tidak ada pejabat di masa sekarang ini dilahirkan dari Pramuka yang dulu benar terdidik. Banyak tantangan dalam Pramuka yang menjadi dudukan dan perjuangan. Inilah pramuka,” katanya.

Selain itu, kata dia, Pramuka adalah kegiatan terkonsep dalam bangsa. Bahkan dulunya menjadi komponen cadangan TNI.

“Ini yang perlu saya sampaikan. Saya berharap ini kita kaji kembali kita, besarkan kembali menjadi tulang punggung dalam peran HANKAMRATA-Pertahanan. Untuk itu seperti masukan kita kepada pusat, agar kurikulum secara teratur tentang Pramuka dilakukan di sekolah-sekolah di daerah. Sebab Pramuka ini benar-benar dapat kita rasakan apabila kita bisa menghayati kegiatannya yang sangat berguna dalam kehidupan bangsa,” terangnya.

Gubsu bercerita, pada 1998 merupakan tahun terakhir Pramuka dikembalikan kepada masing-masing sekolah. Di mana setiap Jumat dan Sabtu menjadi ekskul yang dilakukan di sekolahan, mulai dari SD, SMP, dan SMA. Sedangkan pembina dilakukan para universitas.

“Secara teratur itulah yang diharapkan berjalan pembinaannya. Tapi yang terjadi akhir-akhir ini dari anak kita gayanya aja pakaian Pramuka, tapi hasil didik Pramuka-nya hampir tidak ada,” pungkasnya.

Kegiatan itu turut dirangkai dengan penganugrahan tanda penghargaan Gerakan Pramuka oleh Gubsu Edy, yakni diberikan kepada Ketua TP PKK Sumut, Hj Nawal Lubis (Lencana Penghargaan Lencana Darma Bhakti); Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution (Lencana Dharma Bhakti); Bupati Labura Hendiyanto Sitorus (Lencana Dharma Bhakti); Bupati Sergai Darma Wijaya (Lencana Pancawarsa IV); Rektor USU Muryanto Amin (Lencana Pancawarsa III); Rektor UNIMED Syamsul Gultom (Lencana Pancawarsa III); Rektor UIN Sumut Syahrin Harahap (Lencana Pancawarsa III); dan Kadispora Sumut Ardan Noor Hasibuan (Lencana Pancawarsa III).

Penulis l Erris JN

Related posts

Leave a Comment