KABAR DUKA..!!! Abang Adik Perantau Asal Nias Tewas di Jambi

Abang adik perantau

Topmetro.News – Abang adik perantau dari Nias (Provinsi Sumatera Utara) dilaporkan tewas di provinsi Jambi. Kedua orang abang adik itu Fehusi Ndraha (52) dan Totonafo Ndraha (45). Mereka perantau asal Nias ditemukan meregang nyawa akibat luka tusuk senjata tajam.

Kejadian itu terjadi di Talang Palembang Lamo, Dusun Rantau Tipu, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kabupaten Bungo, Jambi, Jumat (10/9/2021).

Informasi yang dihimpun, abang adik ini pergi merantau ke Kabupaten Bungo untuk berkebun bersama keluarga lainnya yaitu, Ododogo Ndraha anak Fehusi Ndraha dan adik kedua korban Yamonahan Ndraha serta seorang saksi pelapor Tedi Eka Putra.

Sebelum kejadian mereka melakukan perundingan di rumah tempat korban ditemukan.

Dalam pertemuan itu, diduga terjadi perdebatan dan kesalahpahaman kedua korban. Akibatnya Totonafo mengambil pisau dapur dan menusuk perut abangnya Fehusi hingga tewas.

Setelah menusuk abangnya, Totonafo mengejar ododogo yang merupakan anak abangnya.

Korban kedua bisa menangkis tusukan itu. Selanjutnya Totonafo mengejar adiknya Yamonahan. Korban juga dapat menghindari tusukan pelaku.

Kemudian seorang temannya, Zulkifli merebut pisau hingga tangannya terluka.

Dia kemudian menusuk pelaku di bagian dada hingga tewas.

AKBP Guntur Saputro, Kapolres Bungo mengatakan kasus pembunuhan ini sudah dalam penyelidikan polisi.

Menurut dia, polisi di lapangan sudah melakukan tindakan kepolisian seperti olah TKP, memeriksa saksi dan mengamankan barang bukti.

“Kami masih selidiki siapa pelaku dan korban serta apa yang melatarbelakangi. Ada satu korban yang alhamdulillah masih selamat dan dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Kedua jenazah sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Hanafi Bungo dan seorang saksi yang sedang kritis menderita luka tusukan benda tajam.

BACA PULA | Pembunuh Ayah dan Abang Kandung Merasa Dianaktirikan

Seperti diberitakan topmetro.news sebelumnya cemburu karena permintaannya selalu diabadikan dan tidak dipenuhi, membuat M Arsyad (21) gelap mata dan berbuat tega. Ia menghabisi ayah dan abang kandungnya, yang dijadikan sebagai pelampiasan karena merasa dianaktirikan.

“Motifnya, sakit hati dan dendam karena tersangka merasa dianaktirikan,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada wartawan, Senin (30/8/2021).

Menurut Hadi, pada Sabtu (28/8/2021) malam kejadian itu, tersangka meminta sesuatu kepada ayahnya Sugeng (50), namun tidak diberikan. Sementara, setiap kali abangnya Riski Sarbaini (21), meminta selalu diberi ayahnya.

“Jadi, waktu malam kejadian, permintaan tersangka tidak dipenuhi sehingga sakit hati dan merasa dianaktirikan,” sebut Hadi.

sumber\foto | limakabar
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment