Jelang PTM Terbatas, Ketua DPRDSU Baskami: Percepat Vaksinasi Seluruh Daerah

Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting mendesak aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan, serius dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi pengalihan status Areal Penggunaan Lain (APL) Hutan Tele, yang merugikan negara Rp32 miliar.

topmetro.news – Jelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Sumut, pemerintah daerah segera percepat vaksinasi seluruh daerah. Hal itu mengingat tren penurunan angka Covid-19 dan turunnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi Level 3.

“Agar proses terselenggaranya Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas berjalan lancar dan tidak mengakibatkan adanya kluster baru ke depan, segerakan vaksinasi di daerah,” ujar Ketua DPRD Sumut Drs Baskami Ginting kepada wartawan, Senin (27/9/2021) di Medan.

Baskami mengatakan, Sumatera Utara harus segera mengatasi ketimpangan vaksin yang terjadi di beberapa daerah. Karena angka vaksinasi di Sumatera Utara sudah baik, meski terdapat di beberapa daerah masih sangat sedikit. Sehingga harus dikejar ketertinggalannya.

Vaksinasi dan Prokes

Ia katakan, seluruh pihak yang berada di institusi pendidikan wajib mengikuti program vaksinasi. Sehingga dengan demikian, mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Di samping itu, seluruh pihak agar tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat dalam proses belajar mengajar.

“Prokes masih menjadi solusi dalan memutus mata rantai Covid-19. Prokes harus benar-benar kita terapkan,” ungkapnya.

Baskami juga meminta agar jelang PTM Terbatas, segala persiapannya benar-benar maksimal. Termasuk penyelenggara harus memperhatikan jumlah peserta dalam setiap pembelajaran tatap muka.

“Kita menyambut baik, proses pemberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas. Dan kita harapkan mencegah adanya ‘learning loss’ di kalangan pelajar maupun mahasiswa. Mengingat setiap individu memiliki kemampuan berbeda-beda saat melakukan pembelajaran secara daring. Sehingga dengan adanya pembelajaran tatap muka kita dapat melakukan pemulihan kognitif juga meningkatkan kualitas belajar mengajar,” pungkasnya.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment