Pentingnya Menghitung Gerakan Janin Jelang Persalinan

ibu hamil1

Topmetro.News – Menjelang persalinan, aktvitas bayi di dalam rahim memang akan semakin terasa. Terkadang-kadang membuat Anda tak bisa nyenyak tidur karena gerakan janin terasa seperti menyikut dan menendang. Belum lagi, keinginan sering untuk buang air kecil ya.

Gerakan janin akan makin menguat saat kehamilan menginjak usia 36 minggu atau 9 bulan. Hal itu merupakan proses yang normal dan tidak perlu dicemaskan.

Justru, Anda harus waspada, ketika gerakan bayi di dalam rahim tidak tampak aktif seperti biasanya.

Perlu Anda tahu, di usia kehamilan 9 bulan, bayi yang sehat biasanya akan menendang sekitar 10 kali setiap dua jam.

Di masa jelang lahiran, sebagian lonjakan aktivitas janin pun semakin terlihat. Di permukaan perut akan terlihat telapak kaki, atau sudut siku yang menyikut.

Tapi, pada beberapa bayi mungkin akan lebih tenang. Tendangan mereka tidak mencapai 10 kali dalam rentang waktu dua jam.

Jika Anda mengalami hal ini, jangan panik dulu ya. Ketika bayi tidak cukup banyak bergerak seperti biasanya, konsultasikansegera dengan dokter untuk USG dan memeriksa kesehatan bayi Anda.

Nah, agar mudah mendeteksi gerakan janin yang normal sebeum lahiran, simak cara menghitungnya ya.

Bersahabat dengan Gerakan Bayi yang Kian Aktif

Setiap bayi memiliki tren gerakan yang unik loh. sehingga tidak ada aturan mengenai filosofi gerakan yang khusus dari bayi
sebagai panduan. Gerakan bayi di bulan ke-9 yang semakin aktif merupakan hal normal menjelang persalinan.

Pentingnya Menghitung Gerakan Janin Jelang Persalinan
Yang perlu Anda khwatirkan jika ada penurunan gerakan yang drastis, dibandingkan dengan cara mereka bergerak secara norrmal setiap harinya.

Cara terbaik yang bisa dilakukan yakni menghabiskan waktu beberapa jam sehari, untuk memerhatikan tren gerakan bayi. Dengan cara ini, ibu hamil dapat mengidentifikasi kelainan kandungan.

Bagaimana Menghitung Gerakan Bayi?

Mungkin agenda ini bisa menjadi aktivitas yang membuat stres. Sebab tidaklah mudah menghitung gerakan bayi di dalam rahim.
Untuk memudahkannya, siapkan segenggam koin di sebelah Anda. Setiap kali bayi menendang, pindahkan satu koin ke tangan
atau wadah yang sudah disediakan. Kemudian, hitunglah koin yang terkumpul di wadah dalam dua jam untuk mengetahui
banyaknya gerakan bayi setiap dua jam.

Sebenarnya memeriksa jumlah tendangan bayi bukanlah satu-satunya cara untuk menghitung gerakan bayi. Anda juga bisa
melakoni cara lain sebagai alternatif.

Misalnya, Anda bisa menyiapkan selembar. Jika setiap dua jam rata-rata terjadi 10 gerakan, itu pertanda bayi Anda sehat.

Setelah itu, buatlah grafik gerakan bayi selama sehari penuh dengan interval waktu dua jam sekali. Tandai setiap gerakan
baik itu tendangan, pukulan, atau gerakan lainnya. Buatlah indikator kekuatan gerakan dengan memberi peringkat antara 1-10. Jika gerakannya konsisten di bawah 4, segeralah mencari saran dari dokter terkait hal ini.

Selain gerakan, Anda juga dapat memerhatikan waktu saat bayi bergerak. Mereka biasanya memiliki pola seperti kebanyakan orang dewasa.

Janin akan bergerak setelah makan, sebelum makan, juga saat Anda berada di toilet, setelah tidur siang dan ketika dibawa
berjalan atau berolahraga. Pastikan juga Anda mencatat pola itu ya di buku catatan.

Kembali lagi, ketika gerakannya sangat berbeda dari biasanya, bicarakan dengan dokter Anda sesegera mungkin ya.

“Pergerakan bayi mencerminkan kesehatan dari plasenta. Plasenta itu ‘jantung’ dari kehamilan karena di sinilah semua nutrisi dan oksigen berasal, yang langsung ke bayi Anda.

Jika gerakan bayi kurang, ini bisa berarti plasenta tidak lagi berfungsi dengan baik dan pada akhirnya bisa berbahaya bayi bayi Anda,” sebut Ob-Gyn dan pakar kesehatan di Pusat Kesehatan Wanita di Santa Monica, California.

BACA PULA | Kehamilan Usia 13 Minggu Boleh di Vaksin Covid-19

Seperti diberitakan topmetro.news sebelumnya Pemerintah Kabupaten Asahan ikuti pencanangan dan percepatan Vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil secara virtual di Aula Dinas Kesehatan. Acara ini digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Rabu (1/9/2021).

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam sambutannya melalui Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, kegiatan itu merupakan langkah awal pemerintah dalam melindungi para ibu hamil yang ada di Sumatera Utara dari Covid-19 yang sangat berbahaya. Serta telah banyak menyebabkan kematian, baik masyarakat maupun tenaga kesehatan.

sumber/foto | KAIROS
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment