Anda Penderita Impotensi, Ini Penyebab dan Solusinya!

jika kamu impotensi

Topmetro.News – Anda penderita impotensi, jangan khawatir karena masih ada solusi untuk mengatasi hal itu. Sekadar diketahui impotensi (red, baca impoten) merupakan disfungsi ereksi atau gangguan ereksi. Ini mesti diwaspadai setiap pria. Lantas apa penyebab impotensi? Yuk, simak lengkapnya di sini.

Impotensi (impoten) atau sering juga disebut disfungsi ereksi terjadi ketika pria tidak bisa mencapai dan mempertahankan ereksi sempurna, atau ejakulasi secara konsisten.

Masalah ini kerap menjadi momok menakutkan bagi para pria dewasa. Tak jarang, disfungsi ereksi juga turut berdampak pada keharmonisan rumah tangga.

Berdasarkan data epidemiologi, diprediksi pada 2025 jumlah laki-laki yang menderita impotensi akan meningkat hingga 332 juta penderita.

Prediksi itu berdasarkan data-data sebelumnya, yakni pada 1995 saja telah terdapat lebih dari 150 juta laki-laki menderita impotensi.

Impotensi tentu berefek negatif pada kehidupan seksual Anda. Hal ini dapat memicu timbulnya rasa rendah diri yang berujung pada munculnya gejala depresi dan stres. Maka dari itu, Anda harus tahu apa saja penyebab impotensi.

Berikut ini adalah beberapa penyebab disfungsi ereksi yang paling umum:

1. Penyakit Endokrin
Diketahui sistem endokrin menghasilkan hormon pengatur metabolisme, reproduksi, fungsi seksual, suasana hati, serta lainnya. Ketika sistem ini rusak, impotensi dapat terjadi.

Diabetes merupakan contoh penyakit endokrin tersering yang menyebabkan impotensi.

Nah, salah satu komplikasi terkait dengan diabetes kronis adalah rusaknya saraf. Hal ini bertanggung jawab atas berkurangnya sensasi pada penis.

Selain itu, komplikasi lainnya yang dapat berkontribusi terhadap terjadinya impotensi adalah gangguan kadar hormon dan hambatan aliran darah menuju penis.

2. Gangguan Neurologis dan Saraf
Kondisi-kondisi terkait neurologis (sistem saraf) dapat pula menjadi penyebab tidak bisa ereksi. Mengapa demikian?

Sebab, kondisi saraf akan pengaruhi kemampuan otak dalam “berkomunikasi” dengan sistem reproduksi. Hal ini bisa mencegah seorang pria mencapai ereksi secara sempurna.

Gangguan sistem saraf yang terkait dengan impotensi, antara lain:

> Penyakit Alzheimer

> Penyakit Parkinson

> Tumor otak atau tumor tulang belakang

> Multiple Sclerosis (MS)

> Pasca-menjalani operasi prostat, Anda juga dapat mengalami kerusakan saraf yang mengakibatkan impotensi.

Pengendara sepeda jarak jauh juga bisa mengalami impotensi sementara akibat tekanan berulang pada bokong dan alat kelamin yang dapat memengaruhi fungsi saraf.

3. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Konsumsi obat tertentu bisa pengaruhi aliran darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan impotensi.

Namun meski telah diketahui dapat menyebabkan impotensi, Anda tetap tidak boleh berhenti minum obat tanpa seizin dokter.

Beberapa obat yang dapat jadi penyebab penyakit impotensi, antara lain:

> alpha-adrenergic blockers, termasuk tamsulosin,

> beta-blocker, misalnya carvedilol dan metoprolol,

> obat untuk kemoterapi kanker, seperti simetidin,

> anti-depresan sistem saraf pusat (CNS), seperti alprazolam, diazepam, dan kodein,

> stimulan SSP, misalnya kokain serta amfetamin diuretik seperti furosemide dan spironolactone dan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), contohnya fluoxetine dan paroxetine.

4. Kondisi Terkait Jantung
Kondisi yang memengaruhi organ jantung serta kemampuannya dalam memompa darah dengan baik dapat berperan terhadap timbulnya impotensi. Sebab, tanpa aliran darah ke penis yang cukup, Anda tak bisa mencapai ereksi.

Aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah akibat penumpukan plak) yang disebabkan kolesterol tinggi dan hipertensi, juga dapat turut menyebabkan impotensi.

5. Konsumsi Alkohol Berlebih dan Kebiasaan Merokok
Bagi sebagian orang, minum alkohol adalah cara untuk mengatasi stres. Namun, tahukah Anda kalau kebiasaan konsumsi alkohol dapat memicu impotensi?

Terlebih, Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Selain itu, berbagai data penelitian menunjukkan kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko pria terkena disfungsi ereksi.

Makanya, hindarilah konsumsi minuman beralkohol dan rokok agar Anda tidak mengalami impotensi di masa depan.

6. Obesitas
Penyebab impotensi berikutnya adalah obesitas. Faktanya, memiliki berat badan di atas normal atau obesitas dapat mengganggu performa Anda di atas ranjang. Pada kondisi obesitas, produksi hormon testosteron akan menurun.

Padahal, hormon itu sangat penting untuk keinginan berhubungan intim dan menyebabkan ereksi.

Selain itu, obesitas juga dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti hipertensi yang juga dapat mengganggu aliran darah ke pembuluh darah penis.

7. Faktor Gaya Hidup dan Gangguan Emosional
Untuk mencapai ereksi, Anda harus memulainya dengan melalui apa yang dikenal sebagai fase kegembiraan. Fase ini bisa menjadi respons emosional.

Jika Anda memiliki gangguan emosional, hal itu akan memengaruhi kemampuan Anda untuk “bersemangat” secara seksual.

Oleh sebab itu, depresi dan kecemasan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko impotensi. Selain itu, kelelahan dan kecemasan kinerja juga dapat menyebabkan impotensi.

8. Perasaan Rendah Diri
Ketika punya perasaan rendah diri, misalnya merasa tidak sesuai ekspektasi dari pasangan, bisa saja Anda akan mengalami impotensi. Hal itu dapat terjadi karena Anda menjadi khawatir berlebihan terhadap performa di ranjang.

Kekhawatiran berlebih akan menyebabkan kecemasan berkepanjangan. Kecemasan itulah yang akan membuat Anda mengalami disfungsi ereksi.

9. Sering atau Memendam Amarah
Saat marah, darah akan mengalir lebih banyak ke beberapa daerah tubuh, seperti wajah, tapi tidak ke organ-organ yang Anda butuhkan untuk berhubungan seks. Artinya, marah akan membuat Anda semakin sulit mengalami ereksi.

Selain itu, marah yang dipendam atau tidak diekspresikan juga dapat menyebabkan kemampuan seks anda menurun.

Bila impotensi berkelanjutan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Biar ditangani secara cepat dan tepat.

BACA PULA | Benarkah, Obat Penumbuh Rambut Bisa Picu Impotensi!

Seperti diberitakan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, sebuah studi terbaru memperingatkan lelaki yang sering minum obat penumbuh rambut dan pembesaran prostat untuk berhati-hati. Mengapa? Karena, terlalu sering minum obat jenis ini membuat mereka berisiko disfungsi ereksi atau impotensi.

Masalah ini akan terus dialami, selama mereka belum berhenti meminum obat tersebut. Jadi, Anda termasuk yang senang meminum obat ini? Segeralah untuk berhenti.

Bahkan, dalam beberapa kasus, disfungsi ereksi bisa terjadi secara terus menerus, selama beberapa bulan atau beberapa tahun, meski mereka sudah berhenti minum obat tersebut.

Para peneliti dari Northwestern University di AS dilansir dari Suara.com mengatakan, kondisi tersebut bisa terjadi karena adanya paparan lebih lama terhadap obat finasteride dan dutasteride yang membuat mereka memiliki risiko lebih tinggi terkena disfungsi ereksi.

sumber\foto | KAIROS
reporter | jeremitaran

Related posts

Leave a Comment