topmetro.news – Setelah Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Natal rusak akibat penambangan emas tanpa izin (ilegal), Kini alat berat milik penambang mulai merambah ke aliran sungai Batang Gadis, Kecamatan Kotanopan, Mandailing Natal (Madina).
Seperti diketahui bersama. Sungai Batang Gadis adalah salah satu sungai yang menjadi kebanggaan Kabupaten Madina. Sebab, bila tersebut Sungai Batang Gadis, maka orang akan langsung teringat akan kabupaten Madina.
Apabila Sungai Batang Gadis ini juga akan dirusak seperti Sungai Batang Natal oleh oknum tak bertanggung jawab yang hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa memikirkan orang banyak yang masih menggantungkan hidupnya di sungai tersebut, maka perlu ditanyakan ke mana hati nurani masyarakat Madina apabila membiarkan hal ini terus berkelanjutan.
Menyikapi hal ini, Sekretaris LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Madina M Syawaluddin kepada topmetro.news, Sabtu (4/12/2021) menegaskan untuk menertibkan tambang liar ini, polisi harus segera turun tangan. Jangan sampai akibat penambangan liar ini akhirnya membawa petaka bagi masyarakat.
“Cukuplah Sungai Batang Natal yang menjadi contoh akibat kerakusan para cukong tambang yang leluasa melakukan pengerukan di aliran Sungai Batang Natal dengan alat berat, tanpa tersentuh hukum. Karena tidak memiliki izin seperti yang telah diatur dalam UU No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara,” sebutnya.
Maka dari itu ungkapnya, Polres Madina dan Polda Sumut jangan tutup mata. Sudah seharuanya untuk hal ini agar lebih proaktif dalam menyikapi dan melakukan penindakan terhadap pelaku penambangan emas tanpa izin tersebut.
Karena jelasnya, Sungai Batang Gadis merupakan salah satu sungai yang penting bagi keberlangsungan pertanian dan warga sekitar sungai. Karena warga memakai aliran sungai untuk keperluan hidup sehari-hari.
reporter | Jeffry Barata Lubis
