Awas, Bahaya Obesitas Memicu Retinopati Hipertensi

penumpukan lemak

TOPMETRO.NEWS – Selain mengganggu penampilan, berat badan berlebih atau obesitas juga bisa menjadi faktor penyebab retinopati hipertensi. Kenali faktanya agar kamu bisa lebih waspada!

Sekadar diketahui, obesitas atau berat badan berlebih terbukti dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Bukan hanya penyakit jantung atau stroke, kondisi ini nyatanya juga bisa menjadi penyebab retinopati hipertensi.

dr Devia Irine Putri menyampaikan, retinopati hipertensi merupakan kondisi rusaknya dinding pembuluh darah arteri retina akibat tekanan darah yang tidak terkontrol.

Retinopati hipertensi menyebabkan sejumlah gejala yang dapat mengganggu aktivitas, bahkan menurunkan kualitas hidup penderita.

Alasan Obesitas Tingkatkan Risiko Retinopati Hipertensi

Berdasarkan Framingham Heart Study, kondisi kelebihan berat badan atau obesitas menyebabkan sekitar 26 persen kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi pada pria. Kondisi ini juga memicu 28 persen kasus hipertensi pada wanita.

Hal itu karena orang-orang obesitas mengalami peningkatan jaringan lemak, yang memungkinkan terjadinya resistensi perifer atau resistensi arteri terhadap aliran darah.

Resistensi perifer akan meningkat seiring dengan penyempitan pembuluh arteri.

Pada penderita obesitas, penyempitannya ini disebabkan penumpukan jaringan lemak.

Ketika resistensi perifer meningkat, jantung semakin bekerja keras memompa darah ke seluruh tubuh.

Akibatnya, tekanan darah arteri ikut melonjak sehingga menyebabkan kondisi yang disebut sebagai hipertensi.

Faktanya, hipertensi terjadi ketika seseorang memiliki tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.

Lonjakan tekanan darah yang terjadi secara konstan lambat laun dapat menyebabkan pembuluh darah retina menebal.

Retina itu sendiri merupakan lapisan sangat tipis di bagian belakang bola mata, yang berfungsi menangkap cahaya.

Penebalan retina membuat pembuluh darah organ itu mengalami penyempitan. Sebagai akibatnya, darah yang mengalir ke retina terhambat.

Penyempitan pembuluh darah di retina itulah penyebab retinopati hipertensi.

Pada kondisi ini, retina tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Hal ini karena sel-sel retina tidak memperoleh asupan oksigen yang didistribusikan melalui darah.

Gejala Retinopati Hipertensi yang Mesti Diwaspadai

Terganggunya fungsi retina menyebabkan penderita retinopati hipertensi mengalami gangguan penglihatan, dengan keluhan berupa pandangan kabur dan mata nyeri.

Tidak hanya itu, distribusi aliran darah ke retina yang bermasalah juga menyebabkan penderita retinopati hipertensi mengalami sakit kepala.

Kondisi ini bisa pula mencetuskan gangguan mata lain, yang hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan lanjutan. Beberapa gangguan yang dimaksud, antara lain:

> Perdarahan retina.

> Pembengkakan saraf optik (papilledema).

> Pembengkakan retina akibat penumpukan cairan di dalam mata (edema makula).

> Keluarnya cairan dari jaringan mata (eksudasi).

> Bercak putih halus di retina (cotton wool spots).

Jika tidak segera ditangani, penyakit retinopati hipertensi menyebabkan fungsi retina kian menurun hingga menyebabkan kebutaan.

Mengingat bahayanya, kamu yang curiga mengalami gejala retinopati hipertensi sebaiknya segera berobat ke dokter.

BACA PULA | Obesitas Berisiko Alami Gejala Covid-19 Berat

Sebagaimana dilaporkan TOPMETRO.NEWS sebelumnya, penderita obesitas tak cuma memicu komplikasi penyakit, tapi juga tingkatkan risiko gejala COVID berat. Ketahui alasannya lewat ulasan berikut.

Orang dengan obesitas berisiko lebih tinggi mengalami gejala COVID-19 berat yang bisa berujung pada kematian.

Sejumlah ahli menilai komplikasi penyakit akibat obesitas, seperti diabetes, dapat memperparah risiko infeksi virus corona.

reporter | jeremitaran
sumber\foto | KAIROS

Related posts

Leave a Comment