Dijk Pemukiman Longsor, SMPN 2 Tarutung Terancam

Hujan deras yang mengguyur Kota Tarutung, Jumat (10/6/2022) dini hari, telah menimbulkan longsor dijk penahan tanah pemukiman penduduk di belakang Komplek SMPN 2 Tarutung.

topmetro.news – Hujan deras yang mengguyur Kota Tarutung, Jumat (10/6/2022) dini hari, telah menimbulkan longsor dijk penahan tanah pemukiman penduduk di belakang Komplek SMPN 2 Tarutung.

Dijk (tembok) yang longsor setinggi 4 meter dan lebar 3 meter bagian rumah milik Muktar Saragih/Br Sitompul nyaris menimpa salah satu ruang belajar sekolah yang berada di Jalan Pemuda Tangsi Kelurahan Hutatoruan 6 Tarutung itu.

Horja Lumbantobing, tetangga korban mengatakan, bencana longsor di sekitar pemukiman mereka sebelumnya sudah terjadi di beberapa titik. “Sepanjang kurang lebih 50 meter dek di belakang pemukiman ini sudah rawan longsor dan mengancam bangunan sekolah,” ujarnya.

Anggota DPRD Taput Joni Tombang Marbun SE yang mendapat informasi bencana alam tersebut langsung turun ke TKP untuk memastikan besaran serta dampak longsor terhadap masyarakat dan sekolah.

“Syukurlah… Tidak ada korban jiwa,” ujar Marbun.

Usai meninjau lokasi, Marbun mengumpulkan warga setempat dan Kepala SMPN 2 Minneria Nababan SPd. Ia pun menyarankan agar wanti-wanti terhadap kemungkinan longsor di titik lain.

Pada pertemuan itu juga hadir Kabid Sarpras Diknas Pendidikan Taput Jefri Lubis MSi dan yang mendapat laporan bencana tersebut.

Untuk menghindari hal-hal buruk, Marbun juga menyarankan warga di sekitar pemukiman itu agar mengurangi bangunan di bagian belakang. Sehingga ada jarak dengan tembok dijk penahan tanah.

Sihol Situmeang (Kabid Darlog BPBD) yang datang meninjau lokasi, kepada masyarakat berjanji akan menindaklanjuti penanggulangan bencana itu.

reporter | Jansen Simanjuntak

Related posts

Leave a Comment