topmetro.news – Di saat jam tertentu, seperti berangkat kerja dan sekolah, penumpang angkutan umum di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sangat memprihatinkan. Begitu juga sebaliknya saat jam pulang sekolah. Para penumpang diangkut dengan melebihi kapasitas.
Selain di dalam angkutan umum yang berdesakan, tampak juga penumpang hingga ke bagian atas mobil tersebut.
Pantauan reporter, hampir di semua jurusan trayek ada terlihat kejadian miris seperti ini. Mulai dari Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun menuju Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan Tanahjawa menuju Kecamatan Hutabayu. Hingga Kecamatan Hatonduhan. Kemudian dari Kecamatan Panei hingga Kecamatan Dolok Pardamean. Ada lagi di Kecamatan Sidamanik menuju Pematang Sidamanik. Hingga ke Kecamatan Dolok Pardamean dan sebaliknya.
Di Kecamatan Dolok Batu Nanggar juga kerap terlihat kejadian seperti ini. Sepertinya hal ini luput dari pantauan pihak Satlantas Polres Simalungun.
Keprihatinan ini mendapat tanggapan salah seorang warga yang kerap melintas di tempat kejadian. Warga tersebut beranggapan, bahwa situasi ini sangat memprihatinkan. Apalagi mengingat kondisi para pelajar yang duduk begitu saja di bagian atas kendaraan, tanpa adanya pengaman (safety) sedikit pun.
Terlihat para pelajar hanya saling berpegangan satu sama lain untuk membentuk keselamatan darurat. Selain itu para penumpang yang umumnya para pelajar ini juga harus membayar ongkos sama dengan penumpang lainnya yang duduk di bagian dalam angkutan tersebut.
Seperti salah seorang siswa yang ditemui reporter ketika baru saja turun dari salah satu angkutan umum mengatakan bahwa mereka dikutip biaya ongkos dengan biaya yang sama.
“Sama aja ongkosnya Wak. Mana ada bedanya. Kami mau aja naik di atas karena supirnya tidak melarang, Wak,” kata pelajar SMP itu.
Ironisnya, terkait hal ini, Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Hendrik Aritonang SIK, menjawab konfirmasi, terkesan enteng saja. Hendrik hanya memberi jawaban via chat dengan tulisan, “Baik bg…… Terimakasih bg.”
reporter | David Napitu