Antisipasi Penyebaran Penyakit Ginjal Akut, Plt Kadiskes Madina: Semua Obat Sirup Diinstruksikan Dilarang Beredar

Mengantisipasi penyebaran penyakit ginjal akut yang disebabkan Etilon Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG), semua obat sirup di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dilarang beredar.

topmetro.news – Mengantisipasi penyebaran penyakit ginjal akut yang disebabkan Etilon Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG), semua obat sirup di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dilarang beredar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dr Faisal Situmorang (foto), menyampaikan hal ini kepada topmetro.news, Senin (24/10/2022).

“Sejak Sabtu (22/10/2022) kemarin, sudah melakukan sosialisasi ke beberapa apotek dan fasilitas kesehatan. Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari imbauan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Surat Edaran dari Gubernur Sumatera Utara,” ungkapnya.

Mantan kepala RSU Husni Thamrin Natal itu juga menjelaskan bahwa selain sosialisasi ke apotek dan fakes, Dinas Kesehatan Madina juga telah turun ke puskesmas yang ada di kabupaten itu.

“Untuk lima jenis obat sirup yang dilarang edar oleh BPOM sudah diminta untuk disingkirkan. Tapi untuk mengurangi resikonya kita minta agar fakes dan apotek agar tidak menjual semua jenis obat sirup,” tegasnya.

Ia juga menuturkan, hingga saat ini timnya terus melakukan koordinasi dengan Forkopimcam di seluruh Madina untuk terus bersosialisasi dan memantau peredaran obat sirup. Serta hingga saat ini masih menunggu konfirmasi dari pihak distributor untuk menarik obat sirup dari peredaran.

“Kami masih menunggu distributor untuk untuk menarik lima jenis obat yang telah dilarang edar. Sedangkan untuk jenis-jenis obat sirup lainnya, kita tetap menunggu pemberitahuan dari pusat,” sebutnya.

Menanggapi satu kasus yang dilaporkan warga Kabupaten Madina, dr Faisal menerangkan, seharusnya tak dimasukkan untuk kasus GGA progresif atipikal. Alasannya, menurut dr Faisal pasien berusia 2 tahun itu sudah lama sakit. Serta terdiagnosa encephailitis (radang otak) saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Adam Malik Kota Medan, sebelum meninggal dunia.

“Kalau radang otak itu kan menyangkut saraf. Dia kejang dan juga demam. Selama ini mungkin pasien sudah pemakaian obat yang mempengaruhi ke ginjal. Memang dokter spesialis anak yang merawat si pasien secara medis menaikkan status atau diagnosanya sebagai gagal ginjal,” tandasnya.

reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment