Dengan Semangat Gotongroyong, Nikson Nababan ‘Merdekakan’ Desa di Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi Desa Manalu Purba (Hajoran), Purba Dolok dan Desa Batu Arimo yang masih terisolasi

 

Reportase | Jansen Simanjuntak

TANGGAL 4 Maret 2015 Bupati Nikson Nababan menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi Desa Manalu Purba (Hajoran), Purba Dolok dan Desa Batu Arimo yang masih terisolasi. Masyarakatnya tidak bisa langsung terhubung ke ibukota kecamatan, harus berkeliling melalui kabupaten lain.

“Ini fakta ironis dan menjadi tugas dan beban bagi saya untuk membuka akses jalan dari dusun Hajoran ke ibukota kecamatan, tidak lagi harus melalui kabupaten tetangga Tapanuli Tengah. Masyarakat harus mengenal kantor camatnya dengan menembuskan jalan ini,” sebut Nikson.

Lalu pada tanggal 26 Agustus 2021 di Desa Rura Julu Kecamatan Sipoholon, Nikson Nababan mendeklarasikan kemerdekaan yang hakiki bagi desa-desa yang menerima listrik di delapan titik. “Inilah kemerdekaan yang hakiki, bagaimana masyarakat bisa menikmati listrik,” ujar Drs Nikson Nababan MSi saat persemian jaringan listrik itu.

Tekad kuat Drs Nikson Nababan untuk memerdekakan desa di Tapanuli Utara masih terus berlangsung dengan semboyan ‘Desa maju, kota kuat Indonesia Berdikari’. Konotasi merdeka dalam tulisan ini merupakan keadaan (masyarakat) yang merasa terbebas dari berbagai keterbatasan fasilitas publik, karena tidak memiliki akses memadai dengan masyarakat di luar komunitasnya.

Dalam kurun waktu 77 tahun setelah kemerdekaan Bangsa Indonesia, sejumlah masyarakat yang tinggal di pedesaan Kabupaten Tapanuli Utara tercermin belum menikmati kemerdekaan itu sepenuhnya. Mereka masih tertekan oleh lingkngan yang serba terbatas. Infrastrutur jalan yang selalu rusak, listrik yang belum masuk akibat keterpencilan, sumber air minum yang terbatas, fasilitas kesehatan sebatas posyandu di rumah bidan desa. Tidak berpeluang memperoleh pendidikan yang berkualitas.

Memerdekakan desa sebuah perjuangan/upaya untuk membabaskan desa-desa di Tapanuli Utara dari berbagai keterbatasan. Sehingga masyarakat dapat beraktiitas dengan leluasa untuk meningkatkan kesejahteraannya dan mendapatkan pelayanan publik dari pemerintah sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Perjuangan Dimulai 19 April 2014

Dr Nikson Nababan MSi kelahiran Siborongborong, 5 Oktober 1972, dengan latar belakang jurnalistik, memiliki pandangan tersendiri terhadap kehidupan kemasyarakatan dan pembangunan. Dari komunitas metropolis Jakarta, ia kembali ke Tapanuli Utara tempat kelahirannya dengan cita-cita untuk berkontribusi langsung dalam membangun ‘bonapasogit’. Dan kesempatan untuk mewujudkan cita-cita itu diperolehnya melalui kepercayaan masyarakat pada tahun 2013. Nikson Nababan terpilih menjadi Bupati dan dilantik pada tanggal 19 April 2014 dan kembali terpilih tahun 2018 untuk periode kedua 2019-2024 .

Sewindu sudah Nikson Nababan memimpin pembangunan di Tapanuli Utara dengan visi, ‘Tapanuli Utara Sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung Sumberdaya Manusia yang Berkualitas Serta Daerah Wisata’.

Lumbung pangan bermakna bahwa di daerah ini dilaksanakan aktivitas terpadu di bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, termasuk agroindustri dan pemasarannya. Lumbung SDM berkualitas bermakna ada aktivitas terpadu dalam rangka pembangunan potensi manusia (masyarakat) yang memiliki keunggulan kompetitif dalam penguasaan iptek, berbudi pekerti luhur, sehat, dan cerdas. Makna daerah wisata, pembangunan diarahkan dengan mendayagunakan serta mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam dan sosial budaya sebagai aset wisata yang memberikan nilai tambah ekonomi, ilmu pengetahuan, dan budaya secara berkelanjutan.

Untuk sampai ke arah pembangunan itu ada delapan pokok-pokok program yang dilaksanakan dengan sinergitas seluruh perangkat daerah (misi):

  • Meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani melalui perlindungan petani dan lahan pertanian berkelanjutan.
  • Pengembangan komoditi dan produk unggulan daerah berbasis pertanian dan sumber daya lokal.
  • Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan.
  • Meningkatkan kualitas dan daya saing SDM melalui pelatihan tenaga kerja, pemanfaatan iptek dan pengembangan jiwa kewirausahaan.
  • Meningkatkan destinasi wisata melalui pengembangan kawasan wisata alam dan budaya, rohani dan agrowisata.
  • Meningkatkan kualitas infrastruktur yang terintegrasi dengan mengacu pada penataan ruang/wilayah, perlindungan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.
  • Meningkatkan kapasitas desa menuju desa mandiri.
  • Meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan sistem e-governments.

Memenangkan tantangan

Topografi menjadi tantangan yang luar biasa untuk mewujudkan visi pembangunan yang dicanangkan. Apa yang dapat dilakukan perangkat daerah untuk menjadikan daerah ini menjadi ‘lumbung pangan’, sementara luas lahan berpotensi menjadi lahan pertanian sesuai konstur tanah dari 3.793,71 km² di antaranya 3,16% datar, landai 26,86%, miring 25,63%, sementara terjal 44,35 5%.

Ternyata tantangan itu memicu tekad Nikson Nababan untuk melakukan berbagai terobosan melalui sinerginatas bersama masyarakat, terutama di pedesaan, sebagai ujung tombak subjek dan objek pemberhasilan pembangunan. Sumber daya manusia di pedesaan dimotivasi untuk ikut berperan aktif dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan. Melalui musyawarah berjenjang, ke tingkat kecamatan dan kabupaten dalam musyawarah pembangunan (musrembang). Hasil musrembang disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. Kemudian perangkat daerah turun mewujudkan rencana yang disepakati sebagai peraturan daerah.

Pada periode pertama kepemimpinannya, Nikson Nababan sudah tercermin menetapkan arah pembangunannya ke desa. Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan terkait dengan peningkatan ekonomi di pedesaan. Peningkatan ekonomi pedeaan sangat tergantung pada peningkatan kualitas infrastruktur. Hal itu sangat realistis, karena masyarakat Tapanuli Utara mayoritas tinggal di pedesaan.

Untuk memahami desa, Nikson Nababan melakukan pendekatan psikologis yang luar biasa dengan blusukan. Kunjungan ke desa terisolir, ia sering menggunakan sepeda motor. Bahkan dengan senang hati berjalan kaki dan bermalam di rumah penduduk. Ia mengalami sendiri kehidupan masyarakat desa dengan segala tantangannya. Melakukan diskusi dengan masyarakat untuk menerima masukan terkait kebutuhan umum yang prioritas untuk dibangun.

Meningkatkan kualitas Infrastruktur

Pembangunan infrastruk turjalan bertujuan untuk memperlancar arus lalulintas pengangkutan orang dan barang, mempermudah akses menuju kawasan pertanian, membangun akses dari daerah pinggiran (desa) menuju kota untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat, infrastruktur jalan sebagai alat menyatukan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur yang berkualitas di Tapanuli Utara dicapai dengan cara:

  • Peningkatan jalan lapen menjadi hotmix.
  • Pemakaian batu stone crusher (batu hasil pecah mesin) untuk material lapen.
  • Pelebaran jalan milik daerah dengan menggunakan excavator.
  • Peningkatan jalan kondisi tanah dengan perkerasan telford atau corbeton.
  • Pembangunan jalan interkoneksi menuju kawasan yang belum terakses roda 4.

Pengalaman penulis, pada awal kepemimpinan Bupati Nikson Nababan tahun 2014, jalan ke pedesaan masih banyak yang rusak parah dan berlobang-lobang. Kalau musim hujan tergenang air, musim kemarau banyak debu. Jalan dari Lapo Gambiri Desa Parbubu Dolok Kecamatan Tarutung ke Desa Pancurbatu Kecamatan Adiankoting tidak pernah mulus. Bahkan dari Pancur Batu ke Torhonas Siantar Naipospos tidak bisa dimasuki kendaraan roda dua. Demikian juga di Kenegerian Sigotom, jalan desa di Kecamatan Siatas Barita (Lobu Hole, Simanampang, Sidagal), Kecamatan Pagaran, Kecamatan Parmonangan. Banyak jalan yang longsor sehingga untuk dilalui kendaraan roda dua pun sulit. Sebelum kepemimpinan Nikson Nababan, jalan-jalan rusak itu umumnya sudah diaspal berkali-kali dengan sumber dana anggaran pembangunan daerah.

Keprihatinan Bupati Nikson Nababan tanggal 4 Maret 2015 melihat kondisi Desa Hajoran Manalu Purba, Purba Dolok, dan Desa Batu Arimo yang masih terisolasi menjadi catatan penting dalam upaya membangun Kecamatan Parmonangan.

Di Kecamatan Parmonangan ada 14 desa. Namun tidak semua desa itu terkoneksi dengan ibukota kecamatan, Desa Manalu. Dalam kondisi terpisah oleh hutan dan jurang, secara tersirat Kecamatan Parmonangan dibagi menjadi dua bagian, Parmonangan Barat dan Parmonangan Timur. Ada empat desa di Parmonangan Barat (Batuarimo, Manalu Dolok, Manalu Purba, dan Purba Dolok), yang sejatinya memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan kesepuluh desa lainnya.

Karena akses transportasi ke ibukota kecamatan belum terbuka, masyarakat keempat desa itu sampai saat ini masih lebih banyak berinteraksi dan melakukan transaksi ekonomi ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Antara lain, penjualan hasil bumi, pendidikan SMA/SMK, penggunaan jasa bank dan perdagangan yang berkaitan dengan kebutuhan pokok serta bahan bangunan. Peluang ekonomi itu dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan membangun jalan sampai di perbatasan yang tidak jauh dari keempat desa itu. Dampaknya, uang masyarakat Tapanuli Utara dalam jumlah yang relatif besar, banyak beredar di Tapanuli Tengah.

Hutan di antara Parmonangan Timur dan Barat itu menyimpan potensi alam bernilai ekonomis tinggi. Di antarnya, potensi sungai untuk pembangkit listrik (PLTA) dan material kandungan Bumi yang selama ini tidak tersentuh. Potensi itu seakan terbiarkan karena kecamatan ini seakan terpencil. Sarana transportasi cenderung terbatas sampai di desa, tidak terkoneksi jalan antar desa.

Memerdekakan Desa di Parmonangan

Nikson Nababan telah menambah jumlah alat berat untuk membongkar gunung dan menutup jurang dalam rangka melebarkan dan membuka jalan antardesa. Alat berat dikerahkan untuk membuka jalan dari Desa Simarsalaon, Pertengahan sampai ke Tumus Desa Manalu Purba (Hajoran). Membangun Jembatan Aek Simarsalaon yang strategis untuk transportasi angkutan hasil Bumi.

Sejak Jembatan Aek Simarsalaon selesai dibangun akhir tahun 2021, walaupun masih ada 2 titik pembangunan gorong-gorong, rute ini telah dapat dilalui kendaraan roda empat. Sebagian dibangun dengan aspal hotmix, pada titik yang rawan longsor dan kondisi tanah yang labil, dibangun dengan rabat beton. Sebagaimana yang dijanjikan Bupati Nikson Nababan, masyarakat dari Parmonangan Barat sudah bisa langsung ke Parmonangan Timur dan sebaliknya.

Saat ini pembangunan jalan dari Desa Huta Julu ke Desa Horison Ranggitgit sudah sampai juga pada tahap perkerasan dan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua.

Jalan kebupaten terpanjang di Tapanuli Utara antara Desa Sipahutar (Silangkitang) Kecamatan Sipoholon sampai Kota Parmonangan sekitar 20 km jalan ini setiap tahun kopak-kapik. Sekarang, dalam kepemimpinan Bupati Nikson Nababan, 90% jalan ini telah dibangun dengan aspal hotmix. Masih ada yang tersisa, dan pembangunannya sudah diprogramkan untuk dihotmix.

Dengan pembangunan jalan yang berkesinambungan di Kecamatan Parmonangan, kegiatan ekonomi di kecamatan yang kaya hasil Bumi itu akan meningkat. Diharapkan investor yang sudah berkegiaan akan lebih nyaman meningkatkan investasinya dan pada sisi lain akan memberi kenyamanan bagi investor baru.

Siatas Barita – Sipahutar

Peningkatan kualitas jalan dari Kecamatan Siatas Barita menuju Desa Tapian Nauli IV (Onan Tukka) Kecamatan Sipahutar telah menjadi jalan alternatif bagi masyarakat Kecamatan Pangaribuan dan Garoga menuju Kota Tarutung. Terutama saat Jalan Provinsi Sipahutar – Tarutung rusak parah, jalan alterrnatif Onantukka (Kecamatan Sipahutar) – Desa Simorangkir Kecamatan Siatas Barita menjadi jalan kebanggaan masyarakat. Baik pengguna jalan maupun masyarakat tiga desa yang dilalui (Desa Sidagal, Simanampang, Lobuhole, dan Simorangkir).

Adiankoting

Sama halnya di Kecamatan Adiankoting. Desa Siantar Naipospos (Torhonas) dikategorikan terpencil. Masyarakat desa ini sebelumnya, untuk mengangkut hasil pertanian dilakukan dengan memikul atau menggunakan angkutan tradisional ‘hoda boban’ (angkutan barang dengan menggunakan kuda). Namun sejak tahun 2015 Bupati Nikson Nababan mulai menimgkatkan kualitas jalan dari Pancur Batu ke Torhonas – Naipospos dan tahun 2020 akses transportasi sudah terbuka ke desa ini.

Dalam kunjungan jurnalis penulis, masyarakat Siantar Naipospos menyebutkan, saat ini produk pertanian dan perkebunan mereka sudah langsung dijemput pedagang penampung dengan kendaraan roda empat. Warga perantau yang pulang kampung juga sudah ada yang menggunakan kendaraan roda empat.

Setelah peningkatan kualitas infrastuktur jalan, saat ini masyarakat Siantar Naipospos sudah memiliki enam unit kendaraan roda empat (mobil) yang digunakan sebagai sarana transportasi umum (angkutan orang dan angkutan hasil Bumi) dan puluhan sepeda motor.

Manatap Situmeang (47), warga Desa Siantar Naipospos menyatakan terima kasih kepada Bupati Drs Nikson Nababan yang telah memerdekakan desa mereka dari keterpencilan. “Terima kasih Bapak Nikson Nababan bupati kami yang telah memerdekakan desa kami,” sebutnya kepada penulis usai menjual hasil pertanian/perkebunan mereka di Terminal Tarutung.

Pangaribuan-Garoga

Di Kecamatan Garoga, salah satu jalan alternatif yang sudah terhubung, diharapkan menjadi jalan alternatif bila jalan Provinsi Pangaribuan – Garoga tetap dalam kondisi rusak parah. Jalan yang saat ini dalam proses pengerjaann peningkatan kualitas perkerasan dari Onan Sabtu Batu Manumpak Dusun Sibudil Kecamatan Pangaribuan tembus ke Desa Parincoran (Kecamatan Garoga).

Dusun Sibudil pemukiman penduduk terpencil yang berada di di pebukitan dan dikelilingi hutan lebat. Dari dusun ini masyarakat sudah membuka jalan setapak menuju Desa Parincoran Kecamatan Garoga. Jalan setapak itu sudah mulai dikerjakan dengan pelebaran dan perkerasan. Camat Pangaribuan Misun Gultom dan Camat Garoga Budiarjo Nainggolan kepada penulis menjelaskan, Bupati Nikson Nababan telah memprogramkan peningkatan kualitas jalan ini pada tahun 2023 sampai di Parincoran.

Dari Parincoran ke Pangorian, Simpangbolon, Pargawahan sampai ibukota Garoga Sibargot tinggal 2 km lagi yang sedang dikerjakan pengaspalan Hotmix. Dan semua desa di kecamatan itu sudah mempunyai akses jalan antardesa.

Monang Pasaribu gelar Kampung Cakmo, warga Garoga Sibargot, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Nikson Nababan yang telah memprakarsai pembangunan jalan dari Sibudil – Parincoran sebagai jalan alternatif yang dalam kewenangan Pemkab Taput, bila jalan Provinsi Panaribuan – Garoga tetap rusak.

Simangumban Purbatua

Jalan interkonesi antar Kecamatan Simangumban – Sibulanbulan (Kecamatan Purbatua) – Onan Joro dan Pahae Jae (Sarulla) menjadi kebanggaan masyarakat ketiga kecamatan itu. Tidak lagi ditemukan jalan yang kopak kapik sebagaimana sebelum Nikson Nababan. Pengaspalan hotmix sepanjang jalan itu telah mempermudah petani memasarkan hasil pertaniannya.

Jalan interkoneksi Pagar Sinondi Dusun Nahornop – Desa Siarang-arang (Perumahan Hutabarat Indah) Kecamatan Tarutung sudah dilanjutkan peningkatannya secara bertahap dengan lapen dan perkerasan.

Alat alat berat juga dikerahkan untuk pembangunan jalan interkoneksi ke areal yang sebelumnya tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, antara lain Jalan Pantis – Soporaru – Sigotom Kecamatan Pangaribuan, Jalan Simangumban – Muara Tolang Kecamatan Simangumban.

Pengaspalan Hotmix

Pada awalnya, sejumlah kalangan di Tapanuli Utara tersentak dengan kebijakan pembangunan peningkatan kualitas infrastruktur jalan dengan aspal hotmix. Terutama pengusaha (kontraktor) yang biasa mengerjakan pembangunan jalan dengan lapen (lapis penetrasi).

Pada sisi lain, kebijakan Nikson Nababan itu mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Selain kualitasnya lebih terjamin, ketahanannyapun lebih lama. Pengaspalan jalan dengan aspal hotmix diakui minim penyertaan tenaga kerja setempat sebagai upaya peningkatan pendapatan penduduk. Namun karena terbukti sangat epektif, metode ini menjadi pilihan utama Pemkab Tapanuli Utra untuk membangun akses transportsi dari kota ke pedesaan dan sebaliknya.

Tingkat penyebaran pembangunan jalan dengan aspal hotmix sangat terkait dengan jumlah jalan yang sudah terbuka (lapen) terutama jalan kabupaten di setiap kecamatan. Baik jalan antarkecamatan dan jalan antardesa yang dibangun dalam rangka membuka hubungan interkoneksi dengan dusun yang sangat terkait dengan mobilitas kegiatan ekonomi.

Berikut data pembangunan jalan dari Dinas PUPR Kabupaten Tapanuli Utara.

Sejak tahun 2014 s.d 2021 telah dicapai pembangunan infrastruktur jalan hotmix324,53 km yang di bawah tahun 2014 pengaspalan hotmix tidak populer.

Dari pengamatan penulis dalam kunjungan jurnalistik pada Bulan Maret tahun 2022, di beberapa kecamatan, hampir seluruh jalan interkoneksi pedesaan sudah memadai. Jarang ditemukan jalan rusak. Kondisi ini telah mendukung mobilitas berbagai kegiatan masyarakat desa. Angkutan penampung komoditi pertanian sudah sampai di areal pertanian. Demikian juga angkutan pedagang kebutuhan sehari-hari. Akses jalan menju ke sentra pertanian hampir di seluruh desa di Tapanuli Utara sudah terbuka. Baik jalan perkerasan maupun jalan rabat beton.

Perjuangan Nikson Nababan Mendatangkan Proyek APBN dan Dana Pembangunan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tapanuli Utara relatif sedikit. Nikson Nababan sosok bupati yang gigih melakukan koordinasi dengan pemerintah atasan baik lintas kementerian bahkan langsung bertemu dengan Preside RI Joko Widodo untuk menyampaikan proposal pembangunan.

Ada lima kabupaten yang mengapit Kabupaten Tapanuli Utara yang berbatasan langsung. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Toba, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara, di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah.

Dalam posisi itu, Kabupaten Tapanuli Utara merupakan rangkaian Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), sehingga dibutuhkan kondisi infrastruktur jalan yang baik. Jalan tersebut merupakan kewenangan pemerintah pusat yang merupakan jalan negara.

Jalan provinsi yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yaitu Jalan Tarutung – Sipahutar, Jalan SIborongborong – Sipahutar – Pangaribuan – Batas Tapsel, Jalan Pangaribuan – Garoga, dan Jalan Sitanggor (Kecamatan Muara) – Meat (Kabupaten Toba).

Perjuangan Bupati itu tidak sia-sia dengan terbangunnya infrastrutur jalan, jembatan, sumber daya air, lapangan terbang, fasilitasi air minum, serta yang lainnya di Kabupaten Tapanuli Utara.

Pembangunan infrastruktur jalan/jembatan dana APBN di Kabupaten Tapanuli Utara sebagai buah perjuangan Bupati Tapanuli Utara antara lain:

  • Peningkatan Jalan Silangit – Muara – Bakkara/Batas Humbahas.
  • Peningkatan Jalan Simpang 3 Muara – Gantole Hutaginjang.
  • Pelebaran Jalan Dalam Kota Siborongborong.
  • Pembangunan Jalan Ir Soekarno/Lingkar Siborongborong.
  • Pelebaran Jalan Tarutung – Batas Tapteng – Sibolga.
  • Penanganan titik banjir pada jalan nasional di Siborongborong, di Kelurahan Situmeang Habinsaran, Air Panas Sipoholon, dan daerah Pardangguran Tarutung.
  • Jembatan Gantung Lumban Rihit Kecamatan Tarutung.
  • Jembatan Gantung Lumban Soit Kecamatan Sipoholon.

Selain infrastruktur bidang jalan tersebut, pemerintah pusat melalui kementerian terkait juga telah merealisasikan usulan-usulan Bupati Tapanuli Utara, Drs Nikson Nababan MSi antara lain:

  • Pengembangan Bandara Internasional Silangit.
  • Pengembangan Dermaga Muara.
  • Pembangunan Bendung Sidilanitano Siborongborong.
  • Pembangunan Bendung Batang Toru.
  • Pembangunan Bendung Aek Sigeaon.
  • Irigasi Desa (P3TGAI).
  • Perkuatan Tanggul Aek Sigeaon (sidefile).
  • Pembangunan Embung di Kabupaten TapanulI Utara.
  • Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).

Pada masa Pandemi Covid-19 saat pemerintah melaksanakan kebijakan refocusing anggaran belanja daerah, Nikson Nababan juga berhasil mendatangkan Dana Penanggulangan Ekonomi Nasional (PEN) yang cukup signifikan. Dana tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat di pedesaan.

Penambahan pendapatan juga diperoleh Pemkab Tapanuli Utara dari insentif atas prestasi pengelolaan tata keuangan dari BPK delapan kali berturut-turut dalam kepemimpinan Nikson Nababan. Predikat opini ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ (WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) adalah predikat tertinggi yang diberikan oleh auditor eksternal, dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan, terhadap laporan keuangan pemerintah daerah.

Atas prakarsa pembangunan infrastruktur yang signifakan di Tapanuli Utara, Nikson Nababan menerima penghargaan sebagai ‘Kepala Daerah Inovatif’ dari pemerhati infrastuktur Sumatera Utara.

Mantan Bupati Tapanuli Utara dua periode, Torang Lumbantobing, yang populer dengan panggilan Toluto, pada tanggal 5 Oktober 2002, di hadapan ribuan peserta Upacara Perayaan HUT Pemkab Taput ke-77, mengapresiasi pembangunan yang dilakukan Bupati Drs Nikson Nababan. Ia mengabarkan jalan jalan utama ke pedesaan sudah mulus. “Saya lihat jalan jalan kita sudah mengkilap dibangun Bupati kita Nikson Nababan,” ujar Toluto.

Pengembangan Komoditi dan Produk Unggulan Berbasis Pertanian

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, merupakan kontributor terbesar (41,91%) dalam membentuk Pendapatan Domestik Regional Bruto (PRDB) sebagai gambaran peningkatan ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara dengan pertumbuhan 3.54% atas dasar harga tahu 2010 pada tahun 2021.

Sektor pertanian juga sangat berperan untuk mewujudkan Kabupaten Tapanuli Utara sebagai lumbung pangan. Dinas Pertanian Taput melakukan berbagai terobosan memanfaatkan potensi wilayah dengan dukungan teknologi/mekanisas, sumber daya manusia yang berorganisasi, bimbingan berkesinambungan serta pemberdayaan personil lapangan berkompetensi yakni PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan).

Kebijakan Nikson Nababan adalah mengarahkan masyarakat untuk lebih banyak membuka areal pertanian lahan kering dengan tetap mempertahankan sawah yang sudah ada. Setiap tahun masyarakat diharapkan membuka lahan pertanian/holtikultura dan perkebunan baru. Untuk menambah luasan areal pertanian, Pemkab Tapanuli Utara juga gencar dengan memuka jalan usaha tani sekaligus mengolah lahan pertanian baru dengan menggunakan alat berat dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan dilanjutkan peningkatannya dengan rabat beton oleh Dinas Pertanian. Sementara traktor milik Dinas Pertanian mengolah lahan masyarakat secara gratis mulai dari pembajakan sampai roter (siap tanam).

Dengan fasilitas yang diberikan Pemkab Taput, Nikson Nababan terus menganjurkan masyarakat pedesaan (petani) untuk membentuk kelompok tani agar ada sarana untuk berinteraksi terkait upaya peningkatan pengembangan komoditi dan produk unggulan berbasis pertanian di desa masing-masing.
Sesuai dengan ketentuan pemerintah, kelopok tani juga menjadi salah satu organisasi yang memiliki legalitas penerima bantuan pemerintah serta distributor pupuk bersubsidi kepada anggotanya. Oleh sebab itu, kelompok tani di Tapanuli Utara sudah memiliki badan hukum dari notaris.

Untuk mendapingi kelompok tani dalam melakanakan kegiatannya, Pemkab Tapanuli Utara memiliki Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) 190 orang yang ditempatkan di kecamatan.

Dengan alat mesin pertanian (alsintan) kelompok tani dan PPL berkaloborasi untuk meningkatkan komoditi berdaya saing dipasar regional dan nasional. Di antaranya komoditi tanaman holtikultura cabe merah, kentang, kol, jagung, wortel, tomat, berbagai jenis sayuran dan tanaman keras berupa kopi, coklat dan karet.

Untuk mendukung peningkatan komoditi dan produk pertanian, Pemkab Tapanuli Utara melalui Dinas Pertanian juga membangun sarana prasarana dan infrastruktur, di antaranya pembangunan irigasi dan jalan rabat beton dari desa menuju sentra produksi.

Dari data Dinas Pertanian, kelompok tani penerima bantuan di Tapanli Utara berjumlah 2547 dan PPL dengan sebaran sebagai berikut:

Salah satu terobosan Nikson Nababan di sektor agrobisnis adalah keberhasilan membangun kerjasama perdagangan komoditi pertanian (sayur mayur) dengan Pemerintah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) pada tanggal 30 Mei 2022 oleh Bupati Tapanuli Utara bersama Walikota Batam.

Pada tanggal 15 September 2022 Nikson Nababan telah melakukan ‘launching’ perdana pengiriman sayur-mayur ke Kota Batam. Kerjasama ini kemudian dilanjutkan oleh Perusda Pertanian Taput dengan Ikatan Keluarga Besar Tapanuli Utara (IKABTU) yang langsung memasarkan ke Pasar Induk Batam.
Perusda Pertanian Tapanuli Utara setiap minggu telah mengirimkan sayur-mayur langsung ke Batam, di antaranya cabe merah, kentang, kol, dan wortel.

Meningkatkan Kapasitas Desa Menuju Desa Mandiri

Sebagaimana motto Nikson Nababan, ‘Desa Maju, Kota Kuat, Indonesia Berdikari’, telah mengarahkan tekanan program pembangunan pedesaan menuju desa yang mandiri.

Dengan kucuran Dana Desa yang begitu besar setiap tahun dari APBN, Nikson Nababan memperkuat organisasi desa, di antaranya melalui pelatihan perangkat desa dan pembinaan tata administrasi. Tanpa mencampuri keputusan musyarawah desa, Bupati Tapanuli Utara tetap memberikan bimbingan dan arahan terkait skala prioritas pembangunan desa. Selain pembangunan ifrastruktur desa berupa rabat beton ke sentra pertanian, Dana Desa juga diarahkan untuk mendirikan dan memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ada 116 BUMDes yang sudah berjalan dengan berbagai jenis usaha.

Pendidikan

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah berusaha secara maksimal untuk meningkatkan pendidikan dengan mengelola potensi yang ada, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan nonformal dan informal.

Kepmen Diknas Nomor 20 Tahun 2010 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengatur kewenangan pemkab/pemko dalam pelaksanaan pendidikan berjenjang hanya sebatas SMP. Peraturan yang telah membatasi kewenangan pemerintah kabupaten di tingkat SMK/SMA. Maka Pemkab Tapanuli Utara secara formal hanya dapat berperan sampai di tingkat pendidikan menenagah pertama.

PAUD

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat bersentuhan dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di pedesaan. Pendidikan bagi anak usia dini menjadi perhatian serius dari Pemkab Tapanuli Utara.

Sebagai upaya untuk mempersiapkan generasi cerdas di masa mendatang, Bupati mendorong kelompok masyarakat menyelenggarakan PAUD, terutama di desa-desa. Sampai September 2022, Bupati mengerahkan 483 guru PAUD dengan memberikan insentif serta bantuan yang bersifat motivasi untuk menggalang kebersamaan kelompok merencakan proses pembelajaran.

Sesuai dengan ketentuan, Ketua Tim Penggerak PKK Satika Simamora SE MM menjadi penanggungjawab keberhasilan PAUD dan menyandang predikat sebagai Bunda PAUD. Sampai tahun 2022, PAUD di Tapanuli Utara berjumlah 282 unit yang tersebar di 15 kecamatan.

Dalam penyelenggaraannya, Bunda PAUD Satika Simamora melakukan pembinaan di tingkat kecamatan sampai ke desa dan tercermin menjadi bagian utuh dari kegiatan itu.

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah-sekolah terpencil mendapat perhatian khusus dari Bupati Nikason Nababan. Ada 169 guru SD dan 29 orang guru SMP yang bertugas di sekolah terpencil penerima dana insentif khusus. Pemberian insentif khusus itu merupakan bentuk penghargaan Bupati atas pengabdian guru yang bersangkutan.

Pemberian Beasiswa

Salah satu upaya Nikson Nababan untuk meningkatkan pendidikan di Tapanuli Utra adalan pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi di tingkat Perguruan Tinggi. Dana CSR dari PT Bank Sumut, TPL, Inalum, dan SOL diprioritaskan untuk membantu mahasiswa Tapanuli Utara yang kuliah di perguruan tinggi negeri. Mahasiwa yang kuliah itu terbanyak dari desa yang tersebar di Tapanuli Utara.

Universitas Umum Negeri

Perjuangan Bupati yang tidak berhenti untuk mendirikan universita negeri di Tapanuli Utara pantas mendapat apresiasi dari masyarakat. Dengan asumsi pendirian universitas negeri menjadi salah satu upaya peningkatan SDM masyarakat Tapanuli Utara dan umumnya masyarakat Tapanuli Raya (bekas Keresidenan Tapanuli), juga untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Perjuangan yang sudah sampai ke berbagai pemangku kepentingan di pusat. Kebutuhan kehadiran universitas negeri umum memiliki masa depan yang universal. Oleh sebab itu Nikson Nababan masih terus melalukan pendekatan kepada berbagai pihak yang berkompeten dan dianggap berpeluang ikut memperjuangkan berdirinya universitas negeri di Tapanuli Utara.

Kesehatan

Komitment untuk menjadikan Tapanuli Utara sebagai lumbung SDM berkualitas, tidak terlepas dari peningkatan pelayanan kesehatan yang prima melalui Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Daerah Tarutung.

Dinas Kesehatan bersama Rumah Sakit Daerah Tarutung melaksanakan pelayanan kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan tidak diskriminatif. Dinas Kesehatan dengan semboyan ‘Siap Melayani 24 Jam’, melaksanakan pelayanannya melalui 21 puskesmas (pusat kesehatan masyarakat), 20 di antaranya sudah memperoleh akreditas dibantu 60 puskesmas pembantu (pustu), yang dipimpin seorang dokter dan sarjana kesehatan masyarakat. Puskesmas yang jaraknya jauh dari RSUD Tarutung, dizinkan untuk menerima pasien rawat nginap dalam keadaan darurat, terutama pasien yang siap melahirkan. Ada 118 dokter, 480 perawat, dan 925 bidan siap melayani masyarakat di Tapanuli Utara.

Setiap puskesmas telah dilengkapi dengan ambulans. Ada 28 unit ambulans yang siaga di puskesmas telah menumbuhkan harapan masyarakat desa untuk penanggulangan pasien dalam keadaan darurat yang perlu dirujuk ke Rumah Umum Sakit Daerah Tarutung atau ke rumah sakit lain, sesuai dengan kebutuhannya.

Tenaga kesehatan di pedesaan mendapat perhatian dari Bupati Tapanuli Utara. Bidan desa menjadi tenaga medis bertugas ganda di pedesaan. Selain tugas utamanya membantu persiapan persalinan, juga menjadi tempat masyarakat desa untuk berobat. Sampai tahun 2021 ada 413 posyandu aktif yang rata-rata dibina bidan desa.

Untuk meningkatkan motivasi pelayanan, para tenaga kesehatan mulai dari dokter dan paramedis, seperti perawat dan bidan desa yang bertugas di desa terpencil, Bupati Nikson Nababan memberikan insentif tambahan dari gaji yang diterimanya.

Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung menjadi rujukan terakhir pasien yang datang dari pedesaan. Oleh sebab itu, dalam kepemimpinan Bupati Nikson Nababan, dari tahun ke tahun, pelayanan RSUD Tarutung terus ditingkatkan dan dilengkapi dengan berbagai pasilitas untuk mendukung perawatan prima.

Khususnya untuk sarana prasarana, di antaranya pembangunan Ruangan CT Scan dan pembangunan Gedung Haemodialisa (ruangan instalasi cuci darah) dengan nama KK Tertius Simamora, dilengkapi sebanyak 32 unit dan menjadikan RSUD Tarutung sebagai pusat pasien cuci darah di kawasan Tapanuli.

Secara bertahap dokter spesialis juga terus ditambah. Pada tahun 2016 dokter spesialis masih 18 orang pada tahun 2021 sudah 34 dokter spesialis. Berkat peningkatan pelayanan itu, Rumah Sakit Daerah Tarutung lulus paripurna dari Komisi KARS dengan Predikat Paripuma, yakni Bintang 5.

Pada tahun 2022 Bupati telah meresmikan fasilitas bangunan penanganan Covid-19 di RSUD Tarutung. Di antaranya Founding Father Dr (HC) Ir H Soekarno, 13 unit perumahan dokter spesialis dan tenaga kesehatan. Gedung instalasi gizi dinamakan Nikson – Sarlandy, gedung Poliklinik Paru Fatmawati, gedung pemulasaran jenazah, pos satuan pengamanan, pagar/pintu gerbang kawasan ruang isolasi, gedung mesin generator set (genset), serta ruang isolasi.

Sebagai rumah sakit rujukan, untuk penanganan pasien Covid-19, RSUD Tarutung membangun Ruang ICU berkapasitas tujuh tempat tidur dan ruang perawatan pasien berkapasitas 25 tempat tidur dengan ruang bertekanan negatif. Pembangunan laboratorium untuk test PCR Bulan Desember 2020.

Dalam hal pengelolaan keuangan, RSUD Tarutung mendapat nilai A dua kali berturut-turut pada tahun 2017 dan 2018, berdasarkan audit kinerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) oleh BPKP dan menjadi percontohan BLUD Rumah Sakit untuk Sumatera Utara. Berdasarkan penilaian sebagai BLUD, Tahun 2019 RSUD Tarutung menjadi rumah sakit terbaik di Sumatera Utara.

Atas pelayanan kesehatan yang prima, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah Inovatif 2022 dari MNC Portal yang diserahkan langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Drs Abdul Halim Iskandar MPd.

Pemukiman Penduduk

Masih banyak desa di Tapanuli Utara yang belum memiliki faslitas air bersih. Bupati Nikson Nababan melakukan pendekatan kepada Kementerian PUPR RI untuk mengusulkan pembangunan sarana air bersih di pedesaan. Salah satu program yang sumber dananya dari APBN ialah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).

Metode pelaksanaan PAMSIMAS dengan perberdayaan masyarakat untuk membangun pipanisasi. Memperoleh air dari sumber mata air (grafitasi) dan sumur bor. Ada 70 desa di Tapanuli Utara menerima pembangunan PAMSIMAS.

Untuk perumahan, sekira 8.500 unit rumah sudah direhab dari rumah yang tidak layak huni menjadi rumah layak huni. Untuk membangun pemukinan yang sehat, sejak tahun 2018 sampai tahun 2022, sebanyak 51 desa telah menerima pembangunan septik tank umum.

Melalui program peningkatan prasarana, sarana dan utilitas Umum (PSU), Pemkab Tapanuli Utara tahun 2021 telah membangun 11.192,05 meter jalan lingkungan dan 2.379 meter drainase lingkungan.

Listrik Pedesaan

Dinas lingkungan hidup melalui kerjasama dengan UP III PLN Sibolga telah membangun jaringan listri sampai ke pedesaan jaringan listrik 67 titik desa/dusun. Penerangan listrik ini akan sangat berpengaruh di berbagai sektor kehidupan masyarakat desa. Pemanfaatan teknologi informasi yang sangat tergantung dengan listrik akan berdampak pada peningkatan pengetahuan masyarakat desa.

Pariwisata

Bandara Silangit

Tapanuli Utara menjadi salah satu pintu gerbang utama wisata (kepariwisataan) Kawasan Danau Toba. Keberadaan Bandar Udara Sisingamangaraja XII yang populer dengan nama Bandara Silangit menuntut kreatifitas mendukung objek wisata yang disediakan alam. Bandara Silangit kini menjadi sangat penting untuk Kawasan Danau Toba, baik untuk kepentingan bisnis, keluarga terutama pariwisata. Melalui bandara ini, wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Danau Toba dapat tiba dalam waktu yang relatif singkat.

Atas perjuangan Bupati Nikson Nababan bersama pihak Angkasa Pura II, status Bandara Silangit sudah menjadi bandara internasional dan mampu menerima pendaratan pesawat berbadan besar. Dengan demikian, diharapkan penikmat wisata (wisatawan) mancanegara akan lebih tertarik untuk berkunjung ke Kawasan Danau Toba menikmati berbagai sajian wisata.

Kecamatan Muara

Tapanuli Utara memiliki Kawasan Danau Toba relatif sedikit. Namun potensi wisata danau ini tetap ditangani semaksimal mungkin terutama wisata panorama.

Tiga desa di Pulo Sibandang ditetapkan menjadi Desa Wisata. Pemkab Tapanuli Utara telah melakukan pembinaan SDM dan penataan desa. Nilai-nilai naturalis pedesaan tetap dipertahankan. Namun salah satu kelemahan dalam pengembangan pariwisata di Pulo Sibandang, ternyata status jalan lingkar yang di pulau kecil itu adalah jalan provinsi. Sehingga pengembangan pulau wisata itu tidak sepenuhnya kewenangan Pemkab Tapanuli Utara. Sehingga pembangunan kepariwisataan di ketiga desa itu lebih cenderung dengan pembinaan manusia. Membina msyarakat sebagai masyarakat wisata melalui pembantukan kelompok-kelompok sadar wisata. Pembekalan mssyarakat untuk siap menerima kunjungan wisatawan.

Hutaginjang

Kawasan Hutaginjang memiliki dua potensi wisata. Masing-masing wisata panorama dan wisata olahraga gantole dan terbang layang. Lokasi ini menjadi salah satu pilihan bagi pencinta olahraga terbang layang dan gantole di Sumatera Utara. Nikson Nababan mempromosikan objek wisata ini melalui cabang olahraga digartara itu.

Salib Kasih

Salib Kasih di Kecamatan Siatas Barita sebagai objek wisata rohani, tetap menjadi daerah tujuan wisata populer bagi Umat Kristiani. Kawasan wisata ini telah dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT).

UMKM dan Kerajinan Daerah

Badan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta kerajiinan daerah mendapat perhatian serius dari Nikson Nababan. Secara khusus Ketua Dekranasda Tapanuli Utara Ny Nikson Nababan Satika Simamora SE MM turun langsung bersama Dinas Koperasi dan Perdagangan.

Kelompok usaha dan pengrajin dibentuk untuk mempermudah pembinaan. Di antaranya Kelompok Pengrajin Pertenunan Ulos yang secara berkala menerima pembinaan dan bantuan dari Pemkab Tapanuli Utara.

Ketua Dekranada yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Tapanuli Utara Satika Simamora menjadi Pembina UMKM. Dalam aktifitasnya, Satika terkesan tidak mengenal lelah. Mengabdikan dirinya secara total untuk membantu pengembangan UMKM. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membangun sarana pemasaran adalah memanfaatkan Lantai I Gedung Sopo Partungkoan di Jalan Sisingamangaraja Tarutung menjadi Galery UMKM, di mana para pengrajin dapat menggelar pameran kreasi mereka dan secara terbatas membuka lokasi usaha makanan dan minuman.

Sejumlah perancang model lokal telah memamerkan karyaa mereka di Galery UMKM itu dan sudah dikunjungi konsumen dari berbagai kalangan, kelompok perantau, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani.

Nikson juga memberikan bantuan dan motivasi kepada pengrajin rumah tangga, pengolahan kopi menjadi minuman bernuansa anggur di Kecamatan Pagaran. Wine Cofee dengan pengepakan yang baik telah mendapat pasar.

Prakarsa

Air minum kemasan Pro Tio, diproduksi PT Mual Tio Maju Bersama yang 51 persen sahamnya dimiliki oleh Pemkab Taput dan sisanya dijual ke masyarakat umum. Minuman Protio diluncurkan pemasarannya oleh Bupati Drs Nikson Nababan tanggal 6 Januari 2017. Perusahaan ini berdiri atas prakarsa Bupati Nikson Nababan dengan latar belakang pemanfaatan potensi alam yang luar biasa di kawasan lereng Gunung Dolok Martimbang. Air yang mengalir di sekitar Dusun Maria, Desa Parbubu Dolok, Kecamatan Tarutung mengandung PH 6.5. Perusahaan ini didirikan dengan modal patungan perorangan termasuk yang masih bekerja di Pemkab Tapanuli Utara.

Pro Tio diproduksi dengan modal awal Rp1,2 milar. Pada masa Pandemi Covid-19 perusahaan ini terpaksa melakukan PHK karena pemasarannya terpuruk. Namun setelah memasuki tahun 2022, perusahaan ini kembali bangkit dan bekerja sama dengan Perusda Pertanian untuk pemasaran.
Pro Tio, salah satu produk kebanggan Tapanuli Utara, karena minuman mineral ini memiliki kualitas yang cukub baik dengan kandungan PH 6.5.

Kependudukan

Salah satu kebijakan Bupati Nikson Nababan yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya masyarakat desa adalah kemudahan memperoleh dokumen kependudukan. Dalam kepemimpinan Nikson Nababan, pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga, Akte Perkawinan, Akte Lahir dan Akte Kematian sangat lancar.

Sangat membanggakan, masyarakat desa di Tapanuli Utara sudah memiliki kesadaran yang tinggi tentang perlunya dokumen kependudukan. Hal ini disebabkan gencarnya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Taput serta para camat dan kepala desa melakukan sosialisasi.

Kesimpulan

  1. Peningkatan kualitas infrastrur yang dilakukan Drs Nikson Nababan MSi selama delapan tahun memimpin pembangunan di Tapanuli Utara sangat luar biasa dan telah ‘memerdekakan desa’.
  2. Kebijakan penggunaan anggaran dengan skala prioritas. Untuk membuka jalan, Nikson Nababan tidak memberikannya kepada pihak ketiga, tetapi memanfaatkan fasilitas alat berat yang dimiliki Pemkab Tapanuli Utara dengan prinsip gotongroyong. Kebijakan seperti ini pantas dilanjutkan pada masa mendatang.
  3. Dengan terbangunnya jalan interkoneksi antardesa dan antarkecamatan di Kecamatan Parmonangan, Garoga, Pahae Julu, Pahae Jae, Simangumban, Purbatua dan Kecamatan Adiankoting terutama dengan pekerjaan jalan hotmix, telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
  4. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) merupakan salah satu indikator dalam melihat keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Total nilai tambah dari seluruh lapangan usaha usaha di tengah masyarakat yang dihitung dalam perbandingan skala waktu. Kontributor atau penyumbang terbesar untuk PRDB Tapanuli Utara pada tahun 2021 adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Oleh sebab itu, peningkatan kualitas infrastruktur akan berbanding lurus dengan peningkatan kontribusi sektor pertanian, perkebunan dan perikanan pada PRDB yang terus meningkat.
  5. Kebijakan Bupati Nikson Nababan meningkatkan kualitas infrastruktur jalan, sangat tepat sebagai langkah memerdekakan desa di Tapanuli Utara.

Saran

  1. Peningkatan jalan pedesaan hendaknya terus dilanjutkan sampai pada pengaspalan hotmix.
  2. Peningkatan SDM berkualita melalui pendidikan formal (sekolah) di Tapanuli Utra yang tersendat di tingkat SMP seyogyanya tidak menghalangi Pemkab Tapanuli Utara untuk mendukung proses belajar dan mengajar di tingkat SLTA. Untuk itu perlu dijajaki regulasi yang memberi peluang kepada Pemkab Tapanuli Utara memberikan kontribusi ke SMA/SMK/madrasah aliyah.
  3. Pendirian universitas negeri di Tapanuli Utara sebagai salah satu sarana peningkatan SDM dan ekonomi masyarakat perlu untuk terus diperjuangkan.

Penutup

Laporan pembangunan ini sangat terbatas. Selamat berjuang Bupati Drs Nikson Nababan MSi untuk terus menaburkan kebaikan kepada masyarakat Tapanuli Utara. (***)

Related posts

Leave a Comment