Terlibat Video Mesum Masih Menjabat Anggota Dewan, DPRD dan Gerindra Medan Hancurkan Marwah Prabowo

Kalangan masyarakat 'grass root' simpatisan Partai Gerindra kecewa dengan sikap jajaran partai tersebut di Kota Medan. Termasuk juga kecewa kepada DPRD Medan.

topmetro.news – Kalangan masyarakat ‘grass root’ simpatisan Partai Gerindra kecewa dengan sikap jajaran partai tersebut di Kota Medan. Termasuk juga kecewa kepada DPRD Medan.

Hal ini berkaitan dengan masih bercokolnya oknum anggota DPRD Medan dari Partai Gerindra yang sudah terbukti berbuat asusila. Bahkan Partai Gerindra pun sudah memecat yang bersangkutan.

Masyarakat jadi bertanya-tanya, ada apa dengan pengurus Partai Gerindra Kota Medan termasuk juga pimpinan DPRD Medan.

“Orang yang sudah terbukti berbuat amoral, masih juga bertahan mau mewakili rakyat di DPRD. Mau dijadikan apa rakyat ini,” ketus Muhammad Ali, kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).

Ia menyoroti kasus oknum anggota DPRD Medan dari Partai Gerindra Dapil 2 Medan Utara, Siti Suciati, yang sudah dipecat karena berperan dalam video mesum yang viral.

Warga Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan yang mengaku simpatisan Prabowo Subianto pada dua kali Pemilu lalu, heran dengan sikap pengurus partai. Di mana menurutnya, Partai Gerindra di Medan seolah tak berbuat apa-apa untuk menyelesaikan kasus ini.

Pria yang aktif dalam kegiatan Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Kawasan Terjun ini heran, karena DPC Partai Gerindra Medan sepertinya hanya ikut arus dari kasus Siti Suciati tersebut.

“Mereka tidak bertindak layaknya pengurus partai yang punya marwah. Terlebih ini kasus amoral yang jelas menjatuhkan nama partai,” ucapnya.

Seharusnya, kata Ali, Partai Gerindra tidak perlu menunggu-nunggu kasus ini inkrah di pengadilan. “Gerindra kan punya mahkamah partai sendiri. Mereka berhak menjatuhkan hukuman kepada anggotanya tanpa harus menunggu proses peradilan umum,” tegasnya.

Marwah Prabowo

Hafifuddin, warga Martubung Kecamatan Medan Labuhan, juga mengutarakan hal senada. “Ini sama saja Gerindra menghancurkan marwah Prabowo. Menjelang Pemilu ini bukannya citra partai dan Prabowo naik. Malah bisa rusak gara-gara kasus oknum seperti ini,” tegasnya.

Sama dengan Ali, Hafifuddin juga melihat Gerindra Medan seperti membiarkan kasusnya berlarut. “Yang rugi bukan Gerindra saja. Bukan cuma Prabowo. Tapi masyarakat Medan Utara rugi besar karena kualitas wakilnya di dewan bobrok seperti itu,” ketusnya.

Menurutnya, masyarakat Medan Utara malu, wakilnya ternyata punya moral buruk. Apalagi sudah terbukti dengan beredarnya secara luas video mesum Suci Suciati.

“DPRD Medan sepertinya juga diam saja lembaganya dirusak seperti ini,” ujarnya.

Sebelumnya, kasus Suci Suciati yang menggugat Partai Gerindra melalui pengadilan karena dipecat, sudah ditolak. Namun kabarnya Suci meneruskan gugatannya sampai ke Mahkamah Agung.

Sementara internal Partai Gerindra kukuh menyatakan Suci sudah menjalani pemecatan, lewat keputusan Mahkamah Partai. Lalu, partai juga memutuskan mengganti jabatannya di DPRD melalui PAW (pergantian antar waktu).

DPC Gerindra Medan mengaku sudah memproses PAW tersebut. Bahkan sudah menentukan penggantinya, yakni Jaya Saputra.

Tapi sampai sekarang, belum ada kemajuan dari proses PAW tersebut. Sementara Suci yang sudah dipecat dari partai masih juga menjabat.

Ketua DPC Partai Gerindra Medan Ihwan Ritonga beberapa waktu lalu mengaku saat ini proses PAW Siti Suciati sudah berjalan. Kemarin itu ia mengaku masih proses administrasi di DPRD Medan.

Dan dalam waktu dekat, pimpinan DPRD akan mengirimkan surat tersebut ke Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Tapi sekian lama sejak pernyataannya, belum ada juga tanda-tanda PAW tersebut. Jadi, apa kata masyarakat, bahwa pengurus Gerindra sedang mempertaruhkan masa depan partainya sendiri bisa saja terjadi.

“Ibarat pengurus Gerindra Medan sedang menggadaikan partainya serta Prabowo Subianto untuk Pemilu nanti, jika tidak serius menyikapi hal ini,” tutup Hafifuddin.

berbagai sumber

Related posts

Leave a Comment