topmetro.news – Kekecewaan mendalam menyelimuti pihak keluarga alrmarhum Bripka Arfan Saragih, pascapihak kepolisian memaparkan hasil autopsi penyebab kematian anggota Polres Samosir itu, dengan kesimpulan bunuh diri.
Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman dan jajaran serta ahli forensik dari Polda Sumatera Utara, ketika menggelar konferensi pers, Selasa (14/3/2023) di Mapolres Samosir, Jalan Danau Toba, Pangururan, menyampaikan hasil otopsi penyebab kematian Arfan Saragih adalah bunuh diri.
Keluarga almarhum Bripka Arfan Saragih didampingi kuasa hukumnya, Dolin Siahaan yang diundang resmi untuk menghadiri konferensi pers, terlihat sangat kecewa.
Kesedihan mendalam terlihat juga ketika ibunda Bripka Arfan bersama suami dan istri almarhum Jeni Simorangkir, menangis histeris memasuki Mapolres Samosir.
“Ke mana lah kucari anakku ini Tuhan. Anak… oh anakku. Segitu baiknya anakku ini. Tolonglah aku Tuhan,” tangis ibu Arfan tepat di samping Jeni Simorangkir (istri Arfan) yang menatapi sambil mengusap foto almarhum suaminya dengan isak tangis saat berjalan memasuki halaman Mako Polres Samosir.
“Perginya kau kerja papi… Kenapa pulang jadi begini…” kata Jeni sambil menangis.
Kejadian memilukan itu menarik perhatian para jurnalis, hingga mengabadikan momentum yang mengiris hati itu.
Pajak Kendaraan
Jeni Simorangkir kepada wartawan mengatakan, sudah membayar uang sebesar Rp750 juta, terkait permasalahan pajak kendaraan di Samsat Pangururan.
“Kita bahkan sudah menjual satu unit rumah tinggal yang berada di Desa Siantinganting, Kecamatan Pangururan,” sebutnya sedih.
Ia menambahkan, bersama almarhum suaminya sudah meminjam uang ke pihak bank. Kemudian mereka sudah menyetorkannya ke pihak Samsat Pangururan.
Jeni yang masih trauma akibat kematian suaminya mengungkapkan, sampai sekarang belum mempercayai kematian suaminya. “Anak-anak juga masih mengganggap bahwa bapak masih hidup,” katanya sedih.
Ia juga menerangkan, sebelum kematian Arfan Saragih, mereka berupaya meminjam uang sampai menjual rumah. “Tapi yang terjadi setelah uang terkumpul, justeru suami saya ditemukan meninggal,” sebutnya lagi.
Ahli forensik Polda Sumatera Utara mengungkapkan, Arfan Saragih meninggal karena diduga keracunan sianida.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Arfan Saragih, Dolin Siahaan, ketika temu pers saat dapat kesempatan dari pihak kepolisian, menanyakan sumber sianida tersebut sampai ke tangan Arfan.
Ia minta Kapolres Samosir mendalami dari mana korban memperoleh sianida. “Apakah di Samosir ini ada yang menjual sianida? Kalaupun tidak ada, tolong dalami ini, dari mana ini,” tanya Dolin.
Namun ketika pertanyaan ini muncul (zat yang menyebabkan kematian korban dari mana dan oleh pihak mana), belum ada jawaban.
penulis | Erris JN