BAGUS..!!! Kinerja Produksi PTPN Naik Tiga Tahun Terakhir

Kinerja produksi PTPN

TOPMETRO.NEWS – Kinerja produksi PTPN cukup menggembirakan. Itu terlihat dari produksi kelapa sawit empat perusahaan yang akan menjadi pembentuk Sub Holding PalmCo.

Kinerja produksi PTPN dimaksud meliputi PTPN IV, PTPN V, PTPN VI dan PTPN XIII yang dilaporkan meningkat dalam tiga tahun terakhir.

Kinerja produksi PTPN yang positif itu akan berlanjut setelah beberapa PTPN itu bergabung ke dalam Sub Holding PalmCo.

BACA JUGA | Punya Harta Dikabarkan Rp 4,7 Triliun, Artis Rey Utami Bakal Diincar Petugas Pajak

Seperti dilansir TOPMETRO.NEWS pada Jumat 7 Juli 2023.

Itu dikatakan Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis 6 Juli 2023.

Kata dia, kinerja produksi PTPN terutama operasional yang meningkat itu menyangkut indikator utama seperti produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, produktivitas TBS, produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan rendemen CPO.

BACA JUGA | Panji Gumilang Punya 289 Rekening Bank, Sayangnya Begini Reaksi Bareskrim Polri

“PalmCo akan dibentuk dari perusahaan yang telah menunjukkan tren kenaikan produksi dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.

Tentu, kata dia pula, kedepan dengan PalmCo yang semakin fokus pada komoditas utama. “Maka tujuan kita berperan dalam food security lewat pemenuhan pasokan minyak goreng dalam negeri,” jelasnya.

Data perusahaan menunjukkan, untuk PTPN IV yang akan menjadi induk merger, kinerja produksi yang positif terlihat dari produksi TBS tahun 2020 sebanyak 2.572,59 juta ton, naik menjadi 2.756,47 juta ton pada tahun 2021 dan mencapai 2.650,91 juta tahun 2022.

BACA JUGA | SADIS..!!! Suami Gorok Istri Pakai Pisau Lipat Gegara Cemburu Bini Selingkuh

Hal ini berbanding lurus dengan produktivitas TBS yang juga meningkat dari 21.424 ton/ha pada tahun 2020, naik menjadi 23.004 ton/hektar tahun 2021 dan meningkat lagi ke posisi 23.020 ton/hektar pada tahun 2023.

Tren positif ini juga terlihat dari kinerja salah satu perusahaan pembentuk PalmCo di Riau, PTPN V, dimana produktivitas TBS yang mencapai 23,88 ton per hektar tahun 2022, naik menjadi 24,02 ton/ha tahun 2021 dan 24,05 ton/hektar tahun 2022.

Sementara untuk produksi CPO, dari posisi 544,02 ribu ton di tahun 2020, naik menjadi 574,8 ribu ton di tahun 2021 dan naik lagi menjadi 578,91 ribu ton pada tahun 2022 dengan rendemen CPO berturut-turut 21,39% di 2020, menjadi 21,55% di 2021, dan 21,89% di 2022.

BACA JUGA | Kemudahan Pembiayaan Picu Tingginya Tunggakan Pinjol Hingga Rp51 Triliun

Kinerja PTPN III Operasional Medan pun ‘unjuk gigi’ dimana produksi TBS tahun 2020 sebanyak 2,41 juta ton, naik menjadi 2,51 juta ton pada tahun 2021 dan meningkat lagi ke posisi 2,58 juta ton tahun 2022.

Untuk Produktivitas TBS, dari 24 ton/hektar pada tahun 2020, naik menjadi 24,73 ton/hektar tahun 2021 dan menembus 25,4 ton/hektar tahun 2023.

Sedangkan CPO yang diproduksi posisi 579.729 ton di tahun 2020, naik menjadi 607.451 ton di tahun 2021 dan naik lagi mencapai 623.748 di tahun 2022.

BACA JUGA | Setahun Lebih Persidangan, dr Gita Dituntut 4 Bulan, PH: Korbannya Bisa Jalan-jalan ke Luar Negeri

Bergeser ke Jambi, PTPN VI mencatatkan produksi TBS berturut-turut 527 juta ton, 565 juta ton, dan 669 juta ton untuk 2020, 2021 dan 2022.

Selaras dengan kenaikan produksi CPO di angka 143.968 ton 2020, 187.871 ton 2021, serta meningkat menjadi 188.893 ton di 2022.

Di Kalimantan, PTPN XIII juga membukukan kenaikan produksi TBS, dari 384.830,84 ton pada tahun 2020, naik menjadi 395.210,72 ton tahun 2021 dan meningkat ke 402.582,54 ton tahun 2022.

BACA JUGA | Putri Ariani, Penyanyi Indonesia Hipnotis Juri America’s Got Talent

Sejalan dengan Produktivitas TBS dari posisi 12,41 ton/ha tahun 2020, naik menjadi 12,72 ton/hektar tahun 2021 dan menyentuh 13,2 ton/hektar tahun 2022.

Untuk Produksi CPO dari 70.694 ton tahun 2020, naik menjadi 101.935 ton tahun 2021 dan sebanyak 101.976 ton tahun 2022. Rendemen CPO mencapai 22,15% tahun 2020, tahun 2021 sebesar 22,34% dan tahun 2022 sebesar 21,37%.

“Dengan tren positif itu, maka PalmCo yang fokus pada komoditas utamanya, mempunyai potensi yang besar dalam meningkatkan hilirisasi kelapa sawit guna pemenuhan kebutuhan minyak goreng dalam negeri yang selaras dengan Proyek Strategis Nasional,” papar Ghani.

asl1

Related posts

Leave a Comment