Menghindari Fast Food Mengurangi Resiko Diabetes Melitus

Menghindari Fast Food Mengurangi Resiko Diabetes Melitus

Perkembangan zaman membawa manusia pada era yang serba cepat dan mudah. Terciptanya teknologi canggih menjadi faktor utama dari perilaku instan yang dimiliki manusia abad ini. Segala sesuatu yang lamban dan rumit kurang diminati karena dianggap buang-buang waktu atau tidak efisien.

Kegemaran yang ingin serba “instan” ini juga dapat dilihat dari tingginya minat masyarakat  menjajakan makanan di restoran-restoran cepat saji. Selain karena penyajiannya yang cepat, rasa yang ditawarkan oleh restoran semacam ini relatif enak dan membuat konsumennya ketagihan.

Menurut survei yang dilakukan oleh Master Card bertajuk Consumer Purchasing Priorities (2016), sebanyak 80 persen masyarakat Indonesia  memilih makan di outlet fast food saat makan diluar rumah. Selain itu, masyarakat Indonesia tergolong intens mengunjung tempat makan sejenis fast food, berkisar satu sampai dua kali seminggu (databoks, 2023)

Masyarakat yang makan ke restoran cepat saji rata-rata mencari varian makanan yang cenderung bersifat junk food atau makanan yang memiliki kandungan kalori, lemak, gula, dan garam yang tinggi tetapi rendah serat dan kandungan vitamin.

Kegemaran mengkonsumsi makanan cepat saji  pada akhirnya berdampak bagi kesehatan seseorang. Salah satu penyakit yang berisiko diderita oleh penggemar makanan junk food adalah Diabetes Melitus. Penyakit ini menjadi pembunuh nomor tiga di dunia setelah jantung dan stroke. Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013), jumlah penderita Diabetes Melitus mencapai 12 juta jiwa.

Ini merupakan tanda warning bagi kaum pemburu makanan-makan yang tersedia di restoran cepat saji terutama makanan yang bersifat junk food. Sebelum terlambat, penting bagi kita untuk mengetahui apa gejala yang dirasakan oleh seseorang ketika terindikasi atau sudah terjangkit Penyakit Diabetes mellitus ini.

Dikutip dari website resmi Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa gejala Diabetes melitus terbagi dalam dua bagian, yaitu gejala utama dan gejala tambahan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Gejala Utama:
  • Intensitas buang air kecil yang cukup sering
  • Cepat merasa lapar
  • Sering merasa haus

 

  1. Gejala Tambahan:
  • Berat badan menurun cepat tanpa ada penyebab yang jelas
  • Kesemutan
  • Gatal di daerah kemaluan pada wanita
  •  Keputihan pada wanita
  • Luka yang sulit sembuh
  • Impotensi pada pria
  • Bisul yang hilang timbul
  • Penglihatan yang kabur
  • Cepat lelah
  • Mudah mengantuk

Dengan mengetahui berbagai gejala diabetes melitus diatas, diharapkan masyarakat dapat memahami dan bersegera untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, sesaat setelah mengalami beberapa gejala di atas.

Menjaga pola hidup sehat dengan berolahraga, memenuhi nutrisi tubuh, dan mengurangi konsumsi makanan-makanan cepat saji  merupakan kunci untuk menghindari penyakit Diabetes Melitus.

Penulis | Agung Bukit

 

Related posts

Leave a Comment