Asahan, Labura & Tebingtinggi Dikepung Banjir, 4.076 Rumah Terendam

Asahan, Labura & Tebingtinggi Dikepung Banjir, 4.076 Rumah Terendam

TOPMETRO.NEWS – Ribuan rumah terendam banjir di Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Asahan, dan Kabupaten Labura. Banjir ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi di beberapa wilayah yang menyebabkan sungai meluap.

“Meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahilang akibat hujan lebat menyebabkan banjir melanda 5 kecamatan di Kota Tebing Tinggi sehingga 1.958 rumah terendam banjir dan 7.768 jiwa terdampak banjir sejak Sabtu (16/9) pukul 02.00 Wib hingga sore. Tinggi banjir mencapai 1,5 meter,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangannya, Sabtu (16/9/2017).

Dia melanjutkan, lima kecamatan di Kota Tebing Tinggi yang tergenang banjir yaitu di Kecamatan Padang Hulu, Tebing Tinggi, Bajenis, Padang Hilir, dan Rambutan. Total ada sebanyak 18 kelurahan dengan sebanyak 1.644 kepala keluarga (KK) atau 6.703 jiwa yang terdampak banjir di Kota Tebing Tinggi.

Tak ada korban jiwa akibat banjir ini. Masyarakat mengungsi ke rumah warga yang tidak terlanda banjir. Evakuasi warga dilakukan oleh anggota BPBD Kota Tebing Tinggi bersama TNI, Polri, Basarnas, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan relawan.

“Makanan siap saji sebanyak 6.000 bungkus telah dibagikan kepada masyarakat. Dapur umum telah dibangun BPBD Bersama Dinas Sosial dan Tim Penggerak PKK. Pendataan masih dilakukan. Hingga Sabtu pukul 18.00 WIB, banjir makin meluas sehingga permukiman yang terendam banjir makin bertambah,” ujarnya.

Sementara, di Kabupaten Asahan ada sebanyak 7 kecamatan yang terendam banjir. Kecamatan itu yakni Kecamatan Buntu Pane, Setia Panji, Tinggi Raja, Pulau Bandring, Rahuning, Pulau Rakyat, dan Aek Ledong. Data sementara, sebanyak 2.037 KK terdampak banjir.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Asahan pun disebabkan oleh meluapnya sungai. Hujan mengguyur wilayah Kabupaten Asahan dan sekitarnya, termasuk bagian hulu Kabupaten Simalungun sejak Jumat (15/9) pukul 17.30 WIB hingga Sabtu (16/9) pukul 04.30 WIB.

“Kondisi demikian menyebabkan Sungai Aek Silo, Sungai Ambalutu, Sungai Piasa, dan Sungai Kopas meluap. Ketinggian air banjir berkisar 30-130 cm,” ujar Sutopo.

Evakuasi warga, anak sekolah, balita dan lansia menggunakan perahu karet dan truk. Masyarakat terus diimbau jika banjir bertambah tinggi agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. Posko kesehatan juga telah didirikan.

BPBD Kabupaten Asahan bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan, dan masyarakat telah melakukan pendirian posko dapur umum. Distribusian bantuan logistik dari dapur umum disalurkan kepada masyarakat.

“Data kerusakan sementara meliputi jembatan penghubung rusak dan badan jalan tererosi di Desa Piasa Ulu, kolam ikan lele meluap dan jembatan kayu rusak di Desa Bangun Sari rusak, dan 20 hektare sawah terendam banjir. Pendataan masih dilakukan BPBD Asahan,” ujarnya.

Sementara, banjir yang melanda Kabupaten Labura yang tidak seluas dua kabupaten sebelumnya. Ada sebanyak 81 rumah terendam banjir di Kecamatan Kuala Hulu dan Kecamatan Kuala Selatan. (tmn)

Related posts

Leave a Comment