Kunjungi LP Anak, Ijeck: Penjara Bukan Akhir Segalanya

TOPMETRO.NEWS – Tokoh muda Sumatera Utara H Musa Rajekshah menyatakan, anak-anak muda khususnya mereka yang sedang dalam masa pembinaan sebagai Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) harus tetap memiliki cita-cita besar.

“Jangan pernah merasa kecil hati, ataupun terkekang dengan kondisi yang adik-adik alami saat ini. Ambil hikmah dengan serius mempersiapkan diri untuk nantinya siap menghadapi kondisi setelah keluar dari LPKA,” tegas Musa Rajekshah saat menjadi nara sumber dalam seminar yang diselenggarakan Yayasan Inspirasi Bangsa di Pendopo LPKA KLAS I Tanjunggusta, Selasa (26/9/2017).

Hadir dalam kesempatan itu Kepala LPKA Kelas I Medan, bapak Omo Suratmo, BC.IP, SH, MSi. Ketua Forum Pemerhati Pemasyarakatan (FPP) Wanda Syahputra, SH, Ketua PARFI Sumut, YIB, BRN (Badan Rehabilitasi Narkoba) dan Next Salon.

Disebutkan pria yang juga akrab dipanggil Ijeck itu yang juga Ketua Dewan Pembina Forum Pemerhati Pemasyarakatan, kita harus sadar saat ini sebagian besar masyarakat tidak pernah memperdulikan kehidupan anak-anak dalam LPKA.

“Kita juga wajib sadar bahwa anak-anak adalah aset yang paling berharga dari sebuah bangsa,” papar Ijeck.

Pembinaan merupakan layanan penting yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan dalam LPKA. Pembinaan memiliki arti yang mendalam terhadap perkembangan kemampuan dan watak ANDIKPAS.

ANDIKPAS berasal dari berbagai latar belakang dan dengan berbagai tingkat ekonomi mereka dipertemukan di LPKA. Kelabilan emosi kerap kali menjadi perkara utama penyebab mereka harus diberikan pembinaan lebih intensif.

Usia mayoritas dari ANDIKPAS adalah 16-18 tahun dimana saat usia itu mereka masih dalam proses pencarian jati diri sehingga kestabilan emosi/kontrol diri mereka masih belum baik.

Di usia krusial inilah seharusnya peran besar dari para orang tua untuk mengarahkan serta mendidik anak mereka. Namun, tidak dipungkiri faktor lingkungan serta ekonomi sangat berpengaruh besar dalam hal ini, urai Ijeck yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan.

Menurut Ijeck, mereka (ANDIKPAS) mungkin berbuat kekelirusan karena manusia tidak ada yang sempurna, tetapi tidak untuk selamanya. Selama manusia belajar selama itu pula lah mereka akan terus merasakan sebuah kesalahan.

Kita pun sebagai manusia pasti melakukan kesalahan, begitu pula ANDIKPAS. Yang membedakan hanyalah konsekuensi yang mereka dapat sehingga harus belajar lebih banyak lagi.

“Sehingga bagi kami, bukan hal yang tepat untuk memberikan judgement bahwa mereka akan bersalah selamanya. Sudah saatnya bagi kita untuk melihat lebih jauh lagi, bahwa mereka pun bagian dari kita (Indonesia) yang memiliki hak untuk menjadi baik dan kembali berkontribusi ke masyarakat. Tempat ini adalah tempat persinggahan sementara, dan adik-adik harus bersyukur karena saat ini banyak pihak luar yang memperhatikan. Terima kasih juga kepada Pak Omo, beliau memudahkan seluruh kegiatan kegiatan motivasi yang dilakukan teman teman terhadap anak anak binaan yang berada di LPKA Klas I Medan,” urainya.

“Adik adik harus semangat dan serius mengikuti seluruh program program yang disiapkan, jangan di simpan kreativitas kalian. Penjara Bukan Akhir Segalanya!,” tutur H Musa Rajekshah.

Kepala LPKA Kelas I Medan, bapak Omo Suratmo, BC.IP, SH, MSi dalam sambutannya menyatakan, Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak Kelas I Medan berusaha meningkatkan kualitas pembinaan, yang merupakan tanggung jawab sosialnya, yaitu menyiapkan mental, pengetahuan dan keterampilan anak binaan menyongsong masa depan yang lebih baik setelah menyelesaikan dari program pembinaan LPKA Kelas I Medan tersebut dengan mengadakan seminar motivasi yang bertemakan “Penjara Bukan Segalanya”.

“Seminar motivasi ini kami sangat apresiasi, banyak anak anak binaan kita yang berkemampuan lebih, ada di bidang seni, olah raga, serta bidang ketrampilan kreatif lainnya. Nanti juga kita akan meresmikan tempat budi daya ikan sebagai sarana pelatihan anak binaan,” katanya.

Usai acara, juga dilangsungkan peresmian tempat budi daya ikan air tawar yang nantinya akan dipakai sebagai sarana pelatihan bagi anak binaan.(TM/YOFE)

Related posts

Leave a Comment