TOPMETRO.NEWS – Lionel Messi bersama tim Barcelona tampil luar biasa. Bahkan La Pulga–begitu dia dijuluki–sudah meraih banyak gelar. Tidak itu saja, Messi sudah lima kali menjadi pemain terbaik dunia.
Ini berbanding terbalik ketika dia membela negaranya Argentina. Beberapa kali Messi gagal membawa Tim Tanggo itu jadi juara.
Malah Argentina diragukan ikut di Piala Dunia 2018 di Rusia karena di babak penyisihan Zona Amerika Latin Argentina terseok-seok.
Messi sebagai kapten Timnas Argentina belum mampu meningkatkan level permainan tim padahal bertabur bintang. Argentina kini masih berada di peringkat 5 klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Latin alias Conmebol.
Sesuai peraturan agar bisa lolos otomatis, di kualifikasi zona Amerika Latin harus masuk ke empat besar. Jika berakhir di peringkat lima, mereka wajib melalui duel play-off.
Di bawah Argentina masih ada Cili yang sewaktu-waktu mampu menggusur posisi mereka.
Bayangkan dari 16 laga yang sudah dilakoni, Argentina baru menang enam kali, seri enam kali dan kalah empat kali mengoleksi 24 poin.
Nilai ini sama dengan milik Peru, hanya saja Argentina kalah selisih gol dan hanya berselisih satu dengan Cili di posisi keenam. Poin ini sangat jauh dibandingkan Brasil yang sudah pasti lolos, kini sudah mengoleksi 37 poin.
Sayangnya Messi sendiri jarang tampilkan performa ajaib layaknya di Barcelona, ketika membela Argentina. Pertanyaannya mengapa demikian?
Ada pernyataan mengejutkan dari Xavi Hernandez teman Messi ketika masih membela Barcelona. Xavi Hernandez yang juga mantan kapten tim Barca itu menyebut La Pulga tampak tak bahagia jika membela Tim Tango.
“Argentina kerap tidak dinaungi keberuntungan. Padahal faktor itu dibutuhkan untuk bisa meraih gelar juara,” sebut Xavi, beralasan.
“Argentina harus lebih solid jika ingin meraih trofi penting. Ketika saya berada di Barca, saya seperti merasa bahwa mereka (Javier Mascherano dan Messi) tidak bisa menikmati permainannya di Timnas.
“Di Argentina, pemain yang pergi membela Timnas tidak begitu dihargai, karenanya kualifikasi yang mereka mainkan sekarang amat buruk, dan saya tidak bisa mengerti mengapa publik mereka justru terus melempar kritik,” tandasnya.(tmn)
