TOPMETRO.NEWS – Sonic merupakan sebuah sepeda motor dengan tipe sport yang mempunyai bodi ramping, serta dilengkapi dengan stang jepit dibagian kemudinya, dengan bentuknya yang unik, maka tidak salah kalau sepeda motor ini sangat digemari oleh kaum muda, khususnya bagi mereka yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa, yang masih sangat senang dan suka akan sebuah kecepatan.
Sebelum ada motor jenis Honda Sonic 150 R yang beredar di masyarakat sekarang ini, dahulu produsen motor Honda pernah memproduksi Honda CS-1, yang ternyata gagal di pasaran. Selain itu motor Honda Indonesia pun pernah memiliki Nova Sonic 125 yang kala itu menjadi trend setter motor ‘ayam jago’ di Indonesia, bersaing dengan Yamaha Tiara S. Setelah hampir dua dekade setelah kemunculan Nova Sonic 125, Honda Indonesia pun membuat reinkarnasinya dalam wujud Honda Sonic 150R yang mengusung spesifikasi motor-motor Honda di kelas middle-up sport seperti CB150R Streetfire.
Honda Sonic 150 R merupakan jajaran motor sport terbaru persembahan PT Astra Honda Motor yang dirancang dengan mengusung desain yang agresif dan sporti didukung dengan fitur menarik dari motor sport terbaru seperti lampu depan dengan mengadopsi model LED, panel indikator digital yang lengkap, desain velg aluminium, rem cakram depan berukuran 296mm, dan ban tubeless. Selain itu, Honda Sonic 150R juga dibekali dengan desain cover bodi yang dilengkapi dengan sayap samping berkarakter aerodinamis dan bergaya yang dapat dibongkar pasang sesuai keinginan sang pengendara.
Motor Honda Sonic 150R dimasukan ke dalam varian tipe sport, yang mana motor ini merupakan sebuah upgrade dari versi pendahulunya, yang pernah hilang bak tertelan bumi. Namun seiring berjalannya waktu, honda pun melakukan sebuah inovasi baru, dengan menjadikan motor legenda miliknya menjadi sebuah motor tipe sport modern bergaya sporty.
Persaudaraan dan soliditas tetap nomor satu di komunitas Socmed
Dengan banyaknya Honda Sonic yang berseliweran di kota Medan, maka salah seorang pemilik Honda Sonic berinisiatif untuk membentuk suatu wadah bagi para pemilik Honda sonic untuk bergabung dalam suatu komunitas yang dinamakan (Socmed) Sonic Club Medan.
Club ini berdiri sejak tanggal 17 Januari 2016. Pertama kali dibentuk di Indako Jalan Pemuda, Sekretariat Socmed ada di Jl.M Idris no 6 (depan gg berdikari) Gatot Subroto. Dan saat ini di ketuai oleh Agusto Sihite.
Dalam keteranganya kepada wartawan top metro (18/8/2017) Sihite mengatakan, “ awalnya kita ingin ada sebuah wadah bagi pengguna motor Honda Sonic di kota Medan, sebagai tempat untuk berkumpul dan bertukar pikiran, saling kenal satu sama lain, dan agar bisa menambah persaudaraan.”
Untuk memjadi member selanjutnya dia mengatakan, “ Syarat untuk bergabung dengan komunitas Socmed adalah membayar uang pendaftaran sebesar Rp.25.000,- sedangkan untuk iurannya dikutip setiap minggu pada saat Kopdar sebesar Rp. 5000,- Untuk anggota baru biasanya diprospek dahulu misalnya, buka baju, pakai celan pendek, disuruh untuk menyorong motor ke perbukitan, ke dalam hutan, melewati sungai, tapi itu semua untuk saling mengakrabkan diri saja. Tidak ada penyiksaan seperti pemukulan ataupun tindakan-tindakan kekerasan lainnya.”
Jumlah anggota Socmed saat ini ada sekitar 43 orang, dan akan terus bertambah, untuk kegiatan yang dilakukan selama berdirinya klub ini sudah banyak seperti touring ke Balige, Siantar, Aceh, Kaban Jahe dan ketempat-tempat wisata lainya, selain itu klub ini sering mengadakan Bansos yang biasanya dilakukan setiap bulan Ramadhan. Bansos tersebut biasanya berupa, pembagian Takjil untuk yang berbuka puasa, dengan mengunjungi masjid-masjid yang ada disekitaran kota Medan.
Wiliam sebagai Wakil ketua Socmed mengatakan, “ saya tertarik untuk bergabung ke Socmed karena saya ingin menambah persudaraan diantara pemilik Honda Sonic, selain itu saya ingin menyalurkan hobi saya untuk dapat touring ke tempa-tempat lain dan bisa saling bertukar pikiran apabila ada masalah dengan motor saya ini.”
Untuk ketertarikannya dengan Honda Sonic selanjutnya dia mengatakan bahwa memang sudah dari dulu dia sangat tertarik dengan motor Honda, kebetulan Honda mengeluarkan jenis sepeda motor yang mirip dengan Suzuki FU, karena bentuknya yang unik, maka dia tertarik untuk membelinya.
Ridwan Dove sebagai Divisi keanggotaan di Socmed mengatakan mengenai ketertarikannya dengan Honda Sonic adalah karena menurutnya motor ini Irit, perbandingannya antara supra dengan CBR ini lebih irit. Untuk jarak tempuh yang cukup jauh maka sensasi iritnya membuat dia lebih menghemat biaya untuk membeli minyaknya.
mengenai perawatannya sepeda motor ini tidak sulit karena spare partnya ada dimana-mana, kalau ada kerusakan ringan Ridwa Dove mengatakan bahwa dia bisa memperbaikinya sendiri, tapi kalau kerusakannya berat, maka dia akan memperbaikinya di bengkel resmi Honda.
Selanjutnya dia mengatakan, “ sayaTertarik untuk bergabung dengan Socmed karena pertama kali saya sudah membuka situs-situs yang ada di Internet tentang pembahasan Sonic Club Medan, dan kebetulan saya membuka facebook dan mencari tahu tentang klub sepeda motor Sonic di Medan, dan setelah saya tahu bahwa di Medan ada Club motor Sonic dan kebetulan ada salah satu member club Sonic dari Socmed, maka disitulah saya sudah punya ketertarikan untuk kemudian bergabung dengan Socmed Medan.”
Lebih lanjut dia mengatakan, “karena dari dulu saya senang berorganisasi. Dan karena kebetulan saya punya sepeda motor Sonic lalu saya mulai berfikir, kenapa saya tidak mencari saudara atau kawan-kawan yang mempunyai sepeda motor Sonic,dan kebetulan ada teman yang mengajak saya untuk bergabung di Socmed, nah dari situlah saya kemudian ikut bergabung dengan club ini.”
Untuk harapannya ke depan dia mengatakan, “ kami berharap besar kepada semua pengurus Socmed, agar club ini dapat dikenal karena persaudaraannya yang betul-betul melekat, yang memang betul-betul mencari saudara, apabila melakukan perjalanan jauh tetap membawa nama Sonic Medan, dan kepada para pemilik Sonic yang belum bergabung dengan club ini, maka kami sarankan untuk bergabung bersama kami, agar kita bisa saling mengenal dan menambah persaudaraan antara kita” Pungkasnya. (Herryansyah)
