BEM UMSU Temu Pers, Sebut Kampusnya Darurat Demokrasi

TOPMETRO.NEWS – Ketidaknyaman karena di Intimidasi serta Darurat Demokrasi yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) terhadap Badan eksekutif mahasiswa (BEM), saat menggelar konferensi pers di Kenduri kopi Jalan Muktar Basrih, Medan, kemarin.

Hal ini langsung disampaikan oleh pengurus BEM fakultas Teknik Fachry Zendrato bersama dengan Arif yang membeberkan kepada Top Metro melalui konfres, dirinya mengatakan bahwa telah terjadi tindakan arogansi, intimidasi, serta darurat demokrasi dari UMSU.

Sebab hal ini bermula dari sarang telur yang dibakar oleh salahsatu mahasiswa dari anggota BEM, oleh karena itu, pihak UMSU langsung melakukan kebijakan terhadap mahasiswa tersebut, dengan dilakukannya skorsing, dan juga ada aksi kekerasan yang dilakukan UMSU, sehingga membuat mahasiswa tersebut cedera.

“Saya tau betul kejadian ini, saat itu teman kita bernama Muhammad Teguh sedang membakar sarang telur untuk mengusir nyamuk, namun kami difitnah dengan tuduhan ingin membakar kampus. Setelah kejadian itu teman kami bernama Teguh dipanggil untuk menghadap, dan diberi sangsi penghapusan mata kuliah. Setelah itu juga terjadi aksi kekerasan yang dilakukan petugas UMSU, sehingga melukai mahasiswa tersebut,” ujarnya.

Lanjut Fachry, dirinya juga menambahkan, bahwa UMSU saat memberikan merasa keputusan soal skorsing dilakukan secara sepihak.

“Kami merasa keberatan dengan keputusan secara sepihak seperti ini. Sebab gara-gara sarang telur yang dipergunakan untuk mengusir nyamuk, membuat salahsatu rekan kami tertindas serta di intimidasi. Bukan itu saja, saya juga mendapat sangsi berupa penghapusan penghapusan empat semester mata kuliah dengan dalil telah memprovokasi,” tambahnya.

Perlu diketahui, Arif juga menerangkan bahwa keputusan yang dibuat secara sepihak oleh direktorat kampus UMSU membuat Aliansi Mahasiswa Muhammadiyah juga ikut bergabung dengan BEM ketika melakukan unjuk rasa beberapa hari lalu, sebab bukan di UMSU saja hal yang sama terjadi, beberapa kampus juga hampir sama kejadiannya seperti ini. Pihak kampus menyegel dan mengusir mahasiswa yang tergabung di BEM, dengan membawa-bawa aparatur negara.

Kemarin, terang Arif, BEM dan beberapa aliansi Mahasiswa Muhammadiyah turut serta melakukan orasi yang dilaksanakan di depan DPRD Sumut. Dan mereka disambut baik salahsatu Komisi A DPRD Sumut, dan hal ini akan menindak lanjuti keluhan Mahasiswa UMSU.

“Saya bersama teman-teman mendapat tanggapan dari anggota DPRD Sumut mengenai tuntutan yang kami berikan. Anggota DPRD Sumut akan menindak lanjuti kasus ini dalam sepekan,” ujarnya.(TM/10)

Related posts

Leave a Comment