Gubsu Bakal Buka Kejuaraan Arung Jeram Internasional di Sungai Asahan

TOPMETRO.NEWS – Kejuaraan arung jeram (rafting dan kayak) internasional yang bertajuk White Water World Festival 2017 Toba Caldera-Asahan River yang digelar mulai 29 November hingga 9 Desember 2017, dan rencananya akan dibuka langsung Gubsu Dr Ir H Tengku Erry Nuradi, MSi, Senin (4/12/2017) besok, di Open Stage terletak di Desa Tangga, Kecamatan Aek Song Songan, Kabupaten Asahan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kadispora Sumut H Baharuddin Siagian, SH, MSi ketika mengecek langsung kesiapan panitia pelaksana sebelum kejuaraan arung jeram (rafting dan kayak) tersebut digelar, Sabtu (2/12/2017) kemarin.

Kadisporasu menyatakan, kejuaraan arung jeram yang telah vakum selama hampir 10 tahun ini, terakhir digelar tahun 2008, mendapatkan antusias dari para pecinta olahraga di air yang memacu adrenalin ini.

Hal itu terlihat sebut Baharuddin, dieven kali ini yang menyiapkan hadiah total Rp 337 juta lebih ini, mendapatkan respon baik dengan keikutsertaan 10 negara yang tampil untuk menaklukkan sungai asahan yang memiliki jeram salah satu terbaik di dunia.

“Terlaksananya kejuaraan ini tak terlepas dari dukungan dan perhatian besar dari PakGubernur, yang begitu peduli dengan perkembangan olahraga di Sumut. Kita patut bangga dengan Gubsu, yang menyempatkan waktunya untuk memikirjan kemajuan olahraga di Sumut, seperti kejuaraan ini,” katanya.

H Baharuddin Siagian bersama Plt Sekretaris Disporasu, Drs Sujamrat Amro, Kabid Pembudayaan Olahraga Disporasu, Rudy Rinaldi, S.Sos menjelaskan, pihaknya sangat berterimakasih kepada masyarakat yang berada di sekitar sungai asahan yang begitu mendukung dengan adanya kejuaraan ini dilaksanakan di daerah mereka.

” Tentunya, dukungan masyarakat disekitar sungai Asahan yakni ada dua Kabupaten yang berdampingan langsung yakni Kabupaten Asahan dan Toba Samosir ini sangat diperlukan, demi suksesnya kegiatan ini, agar ke depan kejuaraan ini bisa berkesinambungan dan bisa saja akan digelar lebih besar lagi di tingkat dunia,” ucap Kadispora.

Hal senada juga disampaikan peserta dari mancanegara Lachie Carracher (Australia), Sam Ricketts (Selandia Baru) dan Sally Baker (Australia) yang mengagumi tantangan yang ada di sungai asahan dengan memiliki jeram terbaik dan terpanjang, serta memiliki kesulitan tinggi.

Dengan demikian, Lachie mengharapkan, pemerintah tetap melaksanakan kejuaraan seperti ini di setiap tahunnya. Sebab, sungai Asahan sudah memiliki greet terbaik di dunia, dan sudah pantas dilaksanakan kejuaraan tingkat dunia.

“Saya bersama rekan-rekan lainnya dari beberapa negara yang ikut di kejuaraan ini sangat terkesan akan keindahan alam di sekitar sungai asahan. Dan saya bersama rekan lainnya, menampilkan perlombaan terbaik. Dan kami akan mempromosikan daerah ini kepada teman-teman dari negara lainnya akan indahnya panorama di sini, yang memiliki sungai dengan jeram terbaik di dunia,” ujar Lachie.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana Erwin menjelaskan, kejuaraan yang dilaksanakan mulai 29 November hingga 9 Desember 2017 ini, akan memulai perlombaan resmi pada hari ini.

Kejuaraan ini diikuti 10 negara yakni, Australia, Selandia Baru, Kanada, Italia, jepang, Malaysia, United Kingdom (Inggris), Republik Ceko, Jerman, Perancis dan Indonesia sebagai tuan rumah. Dan diramaikan sebanyak 4 provinsi yakni Kalimantan Utara, Jawa Barat, Aceh dan Sumut.

Erwin kembali menyebutkan, perlombaan akan dimulai dari kategori rafting dengan nomor lomba sprint dan head to head dengan menempuh jarak 5km.

Erwin kembali menuturkan, pihak panitia bersama Dispora Sumut dan para peserta asing melakukan sosialisasi kejuaraan ini di sekolah yang ada di dua kabupaten itu yakni Tobasa dan Asahan. Sosialisi itu dilakukan di SD Meranti Utara Kabupaten Tobasa yang bertepatan berada disekitar sungai asahan.

“Seluruh peserta telah menyatakan siap untuk tampil sebagai yang terbaik di kejuaraan ini,” ungkap Erwin.(TM/REL)

Related posts

Leave a Comment