Kadisporasu Ingin Jadikan PPLP Laboratorium Atlet

laboratorium atlet

TOPMETRO.NEWS – Mencetak atlet berprestasi bukan hanya sekedar memberikan materi semata, namun ada hal yang lebih penting lainnya, yaitu kebutuhan sarana dan prasarana berolahraga serta laboratorium olahraga. Kadispora Sumut ingin menjadikan PPLP Sumut sebagai laboratorium atlet untuk menunjang prestasi olahraga Sumut dipentas nasional

“Laboratorium olahraga sangat penting terutama dalam menujang prestasi para atlet tersebut. Tidak dipungkiri juga bahwa menunjang prestasi atlet bukan hanya dengan materi-materi semata namun perlu penunjang seperti laboratorium olahraga, hal ini untuk memacu mereka tetap berprestasi,” ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Kadispora Sumut) H Baharuddian Siagian SH MSi saat menutup Sosialisasi Standarisasi Keolahragaan Tahun 2017 belum lama ini.

Sebagaimana diketahui bahwa di negara Asia, Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki konsen khusus terhadap atlit-atlit mereka walalupun peta kekuatan olahraga di Benua Asia, China masih merajai dan sepertinya belum akan tergusur dalam waktu dekat. Tapi Jepang saat ini tengah berupaya untuk merebut status tersebut melalui keunggulan mereka di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.

Jepang memiliki sebuah fasilitas mutakhir untuk meningkatkan kemampuan atlet. Diresmikan pada 2001, fasilitas ini sudah menghasilkan banyak Olimpian yang pulang membawa medali emas Olimpiade. Fasilitas ini memiliki dua lingkup operasi besar, yakni (1) sebagai tempat penelitian dan pendukung untuk mencetak atlet Jepang yang lebih tangguh, serta (2) meningkatkan daya kompetitif atlet-atlet Jepang di level internasional.

“Kita pun demikian,saya optimis jika PPLP Sumut jadi laboratorium olahraga, maka bukan mustahil, atlet Sumut berprestasi dipentasnasional dan internasional”,ujarnya.

Dia juga menyebutkan, standarisasi keolahragaan dinilai sangat penting dalam upaya pengembangan keolahragaan demi menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas dan mampu membawa harum nama bangsa di kancah internasional.

Untuk memacu pembangunan di bidang keolahragaan, perlu dilakukan pembinaan dan pengembangan olahraga secara berjenjang dan berkesinambungan.

“Itu semua dilakukan semata-mata demi terwujudnya prestasi atlet pada ‘golden age’ sesuai standarisasi yang ditetapkan. Itu mengapa standarisasi keolahragaan sangat perlu terus disosialisasikan,” katanya.

Ia mengatakan, sampai saat ini rancangan standarisasi untuk pembibitan dan pembinaan olahraga di Sumatera belum terkoordinasi dan terkontrol.

Pembinaan Atlet Usia Dini

Keberhasilan program pembinaan atlet sejak tatanan usia dini sangat tergantung kepada tekad dan kemauan semua pihak yang terkait dan mau peduli terhadap peningkatan prestasi atlet. Karena atlet berprestasi tidak lahir secara instan, melainkan dibentuk sejak mereka usia dini.

“Tentunya yang tidak kalah penting adalah bagaimana kualitas SDM pelatih terus ditingkatkan agar memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan pemahaman terhadap teknologi yang semakin terus berkembang, sehingga pembinaan olahraga dapat maju seiring dengan perkembangan zaman,” katanya.(TM/YOFE)

Related posts

Leave a Comment