Mengharukan..!!! Ditemani Seekor Anjing, Nenek Miskin Natal di Gubuk Rewot

nenek rayakan natal

TOPMETRO.NEWS – Seorang nenek miskin natal di gubuk rewot bersama seekor anjing peliharaannya. Tidak ada lilin natal, apalagi lampu kerlap kerlip. Cuma cahaya dari lampu minyak yang menyinari ruangannya saat nenek berusia 77 tahun itu merayakan moment kelahiran Yesus Kristus di sana.

Adalah nenek Tangsi (77). Wanita renta asal Dusun Bena’, Kelurahan Buntu Masakke’ Kecamatan Sangala, Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini merayakan natal seorang diri. Hanya ada Monkey (Seba) anjing peliharaanya yang menemaninya di sana.

Saat dikunjungi wartawan, tampak nenek Tangsi hanya duduk berdiam diri dipancari cahaya dari lampu berbahan bakar minyak tanah. Nenek Tangsi juga tidak memiliki anak. Praktis, hanya ditemani seekor anjing peliharaan yang diberinya nama Monkey (Seba).

Jauh dari Kesan Mewah

Di gubuk ini, sama sekali tidak terlihat kesan perayaan hari besar umat Kristiani sedunia itu. Jangankan kelap kelip lampu pohon Natal, makanan khas dan enak yang biasa disajikan pada hari Natal pun juga tidak terlihat di situ. Rupanya nenek Tangsi yang miskin ini tidak mampu mengadakan semuanya seperti umat lainnya.

Nenek Tangsi sudah lama hidup sendiri, sejak ditinggal mati suami tercinta, dua tahun silam. Sejak saat itu, nenek tangsi melanjutkan hidup seorang diri berteman Monkey yang selalu setia di sisinya.

Ditinggal suami, Nenek Tangsi hanya mengandalkan seorang Ponakannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang miskin. Selama ini, ponakannya memenuhi kebutuhan hidup nenek Tangsi, yang kadang membawa beras dan lauk ala kadarnya guna dimakan untuk beberapa hari kedepan.

Keponakan tak Datang

Sayangnya, sang ponakan tidak berada di sisinya. Sebab, rumah tinggalnya cukup jauh. Dia tinggal bersama anak istrinya di daerah Rembon.

Saat ditanya apa yang paling diinginkannya dalam moment Natal, saat ini, Nenek Tangsi menjawab, bisa berkumpul bersama keluarga itu sudah cukup.

“Susi tau, sirempun sola keluarganna ma’ Natal. (Seperti orang lain, bisa berkumpul bersama keluarga bercerita berbagi sukacita di hari Natal),” ungkap Nenek Tangsi lirih, mengakhiri percakapan dengan, sambil menyeka air mata.(tmn)

sumber: pojoksulsel

Related posts

Leave a Comment