Adik Dijadikan Budak Seks, Ayah Tiri Dibunuh di Samosir

Punggung Dibacok, Kepala Dibalok

TOPMETRO.NEWS – Ayah tiri dibunuh di Kabupaten Samosir. Peristiwa berdarah itu terjadi di Huta Maria Raja Dusun I Desa Saurnauli Hatoguan Palipi Kabupaten Samosir Selasa  2 Januari 2018 sekitar pukul 21.00 WIB. Suasana malam tahun baru yang sejatinya dimanfaatkan orang-orang untuk bermaaf-maafan, malam itu kondisinya berubah mencekam.

Seorang pria warga setempat dilaporkan tewas, meregang nyawa setelah dibantai anak tirinya sendiri. Persoalannya dipicu amarah pelaku lantaran mengetahui adik perempuannya sudah dicabuli AG (45) yang tak lain ayah tirinya sendiri.

Info yang diperoleh, AG tewas dibunuh anak tirinya RS (20) bersama HS (19) warga Huta Sigira-gira Dusun 1 Desa Saurnauli Hatoguan.

Menurut Kepala Desa Saurnauli Hatoguan, Hotman Sinaga, korban dibunuh lantaran diduga telah menjadikan adik tirinya sebagai ‘budak seks’.

”Infonya, sejak dari kelas 4 SD sampai sekarang (red, kelas 1 SMP). Dan isu itu sudah beredar luas di masyarakat,” ujar Kepala Desa.

Dia juga menambahkan, awalnya mengetahui kabar itu dari Kepala Dusun I dan selanjutnya pihaknya mendatangi lokasi kejadian.

”Saya dapat info dari Kadus, lalu saya datangi TKP dan melihat polisi sudah di lokasi. Korban juga dalam kondisi tergeletak. Posisinya menyamping dan tak bernyawa lagi. Tepat di depan salah satu warung tepi jalan,” kenangnya.

Kapolsek Palipi, AKP MT Aritonang seperti dilansir idnewscorner menyebutkan sekitar pukul 19.00 WIB pada Selasa 2 Januari 2018 beberapa orang telah berkumpul di rumah Sumber Siringo-ringo di Desa Saornauli Hatouan Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir.

Mereka masing-masing Lewi Yesi Sriyanti Sitorus, Elisabeth Sitorus, Roby Leonardo Sitorus, MRS (13), Hendra Siringo-ringo, Rinda Lista Siringo, Viky Siringo ringo, Gabriel Siringo ringo, Michael Hutabarat, Niksi Siringo ringo, Rasyia Siringoringo, Berton Siringoringo.

Sudah ‘Dipegang-pegang’

Saat itu sumber Siringoringo bertanya kepada MRS tentang kesehariannya bersama ayah tirinya di rumah.

”Kek mana dia (AG ) di rumah?” tanyanya.

MRS pun menceritakan perlakuan ayah tirinya yang telah mencabulinya.

”Disuruh aku mijat dia di kamar. Tapi dia telanjang. Kalau nggak mau, aku dimarahi,” jabar MRS.

Selanjutnya Sumber Siringoringo melanjutkan pertanyaan, untuk memperjelas seperti apa yang dialami MRS.

”Jujur kau, udah diapainya kau?” tanya Sumber Siringoringo semakin penasaran.

Gadis belia itu pun bercerita lebih detail seputar kelakuan AG terhadapnya.

”Udah dipegang-pegang anuku, kalau gak mau, dimarahi,” terangnya.

Penjelasan MRS inilah memantik amarah RS. Saat itu juga RS langsung mendatangi AG ke rumahnya.

Setiba di rumahnya, RS bertanya kepada AG tentang kelakuannya terhadap adiknya MRS.

Namun saat itu AG membantah semua tuduhan itu.

RS yang awalnya sudah tersulut emosi, tiba-tiba melempar sambal cabai ke wajah AG.

Mendapat serangan itu, AG sempat mendorong RS hingga tersungkur ke aspal, selanjutnya dia berusaha melarikan diri.

Namun upaya AG sia-sia. Pasalnya HS berhasil menangkapnya kemudian menghujaninya pukulan hingga terkapar di aspal.

Dihantam Balok

Di saat bersamaan, RS datang dan menghampiri AG . Setahu bagaimana, tiba-tiba RS membacoki punggung AG sebanyak 5 kali dengan sebilah benda tajam.

Tak puas hingga di situ, RS mengambil balok yang ada di pinggir jalan dan menghantamkannya ke bagian kepala AG sebanyak 3 kali.

Seketika, AG terkapar tak berdaya. Dia tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi darah mengucur deras dari wajah dan punggungnya.

Saat itu juga RS dan HS pergi meninggalkan AG dengan mengendarai sepedamotor ke kantor Polsek Palipi untuk menyerahkan diri.

”Jadi kita sudah olah TKP, mengamankan tersangka, barang bukti yaitu parang bengkok, kayu balok dan pakaian korban,” jabar Kapolsek. (tmn)

sumber: idcornernews

Related posts

Leave a Comment