Perampingan Karyawan Tekan Laba XL Axiata

XL Axiata

topmetro.news – Pemangkasan karyawan menekan laba XL Axiata. Sepanjang 2017 lalu tingkat pendapatan PT XL Axiata Tbk (EXCL) masih tumbuh 7,18% year on year (yoy) menjadi Rp 22,88 triliun. Sayangnya, laba bersih perusahaan telekomunikasi ini harus terpangkas lantaran beban yang dinilai tinggi.

Laba bersih EXCL hanya sebesar Rp 375,24 miliar pada 2017 lalu. Nilai itu turun tipis jika dibandingkan dengan laba bersih tahun 2016 yang sebesar Rp 375,52 miliar.

Dian Siswarini, Presiden Direktur EXCL, mengatakan penurunan laba bersih itu disebabkan adanya pemangkasan pegawai. Tahun lalu, EXCL memberhentikan 200 hingga 300 pegawainya untuk memperbaharui kapabilitas. Dengan adanya pembaharuan kapabilitas itu, struktur organisasi EXCL lebih ramping.

Berdasarkan laporan keuangan EXCL, beban berupa pesangon sehubungan dengan program transformasi mencapai Rp 400 miliar. Jumlah karyawan EXCL per akhir Desember sebanyak 1.652 orang, berkurang 240 orang dari akhir tahun sebelumnya, yakni 1.892 orang.

Beban Gaji Naik

Dian mengatakan, beban lay off ini memiliki bobot 40% terhadap total beban EXCL. Alhasil, beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik 16,86% dari semula Rp 1,15 triliun menjadi Rp 1,35 triliun. Hal ini menekan margin laba EXCL.

“Sebetulnya ada potensi laba sekitar Rp 700 miliar. Tapi, laba yang dibukukan hanya Rp 375 miliar karena ada penjualan Elevenia dan lay off karyawan,” ujar Dian di Jakarta, Jumat (2/2/2018).

EXCL yakin kinerja tahun ini bisa lebih baik. EXCL akan menambah lebih dari 17.000 base transceiver station (BTS) hingga akhir 2018. Sepanjang 2017 lalu, EXCL telah membangun lebih dari 16.000 BTS. “Nantinya, sekitar 55% BTS dibangun di Pulau Jawa,” kata Mohamed Adlan, Direktur Keuangan EXCL. Dia menambahkan, 90% dari total belanja modal EXCL sebesar Rp 7 triliun akan digunakan untuk peningkatan jaringan. (tmn)

sumber: kontan

Related posts

Leave a Comment