Perusahaan Asuransi Jangan Ketinggalan Zaman!

Perusahaan Asuransi

topmetro.news – Perusahaan asuransi jangan ketinggalan zaman. Di era perkembangan teknologi digital saat ini, industri asuransi harus mulai berbenah diri. Apalagi fenomena perkembangan teknologi digital sudah tidak dapat disikapi industri dengan reaktif. Teknologi tidak hanya mengubah perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengubah perilaku pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya.

“Industri asuransi mulai menyadari ini. Industri asuransi jiwa mulai mempelajari untuk masuk teknologi digital ini dalam menyampaikan produknya ke pasar,” kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim di Jakarta, kemarin.

Menurut Hendrisman, masyarakat butuh informasi dan respons langsung yang cepat dan tepat dalam mendapatkan kemudahan akses dan layanan, di manapun dan kapanpun.

“Sekarang pasar sudah di depan mata kita. Jarak (industri asuransi) dengan pasar sudah tidak ada. Teknologi digital sudah memperkecil jarak tersebut sehingga kita harus bekerja lebih efisien,” ujarnya.

Digital and Risk Management

Untuk mengantisipasi perkembangan teknologi, AAJI akan menggelar serangkaian kegiatan Digital and Risk Management in Insurance (DRiM).

Inisiatif ini bertujuan merespons cepatnya perkembangan teknologi digital, khususnya hubungan perusahaan dengan konsumen, percepatan ragam proses bisnis dan penyebaran informasi, sekaligus membantu meningkatkan dan memajukan penetrasi asuransi jiwa di negeri ini.

Ketua Panitia DRiM Christine Setyabudi mengatakan, AAJI bekerja sama dengan Purwadhika Start-Up and Coding School, untuk menggelar hackathon start-up competition yang diikuti sekitar 100 orang generasi muda.

Mereka akan mempresentasikan ide dan karyanya terkait web dan aplikasi digital terkait proteksi asuransi jiwa.

Kegiatan ini kemudian akan diikuti seminar dan pameran oleh perwakilan pemerintah, regulator, pelaku asuransi jiwa, dan ahli teknologi dan digital. Mereka akan berbagi perkembangan teknologi digital dan manajemen risiko pada 22-23 Februari 2018 di Bali.

“DRiM merupakan kegiatan perdana atas inisiasi AAJI yang didukung pelaku industri asuransi jiwa yang memiliki tujuan sama dalam menjawab cepatnya perkembangan teknologi digital dan pengaruhnya pada industri,” ujarnya.

“Dengan saling mendukung dan bekerja sama, kami yakin dapat memberikan aksi nyata pada kemajuan industri asuransi jiwa. Kita tahu, Indonesia negara ke-8 terbesar dalam penggunaan internet. Potensi ini seyogianya dimaksimalkan, termasuk mampu mengatasi risiko di dalamnya.”(tmn)

sumber: kompasiana

Related posts

Leave a Comment