Jokowi Jauh Ungguli Prabowo, Cyrus Network: PDIP Akan Menang Pemilu

topmetro.news – Tingkat elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden mencapai 58,5 persen. Sedangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan dukungan 21,8 persen. Kendati hasil survei terpaut jauh, Prabowo masih dianggap publik menjadi penantang terkuat Jokowi.

Hal itu berdasarkan hasil survei Cyrus Network (CN) yang dipaparkan Managing Director CN Eko Dafid Afianto di Jakarta, Kamis (19/4/2018). “Di benak publik, top of mind capres, Jokowi 58,5 persen, Prabowo 21,8 persen. Kesimpulan sementara, Prabowo kompetitor Jokowi. Hanya Prabowo satu-satunya,” kata Eko.

Gatot Satu Digit

Nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo berada pada peringkat tiga, namun sangat jauh di bawah elektabilitas Jokowi, hanya 2 persen, disusul Ketum Perindo Hary Tanoesudibjo dengan 1,1 persen. Figur lainnya meraih 1 persen ke bawah.

Untuk diketahui, survei CN berlangsung 27 Maret-3 April 2018 dengan 1.230 responden yang tersebar di 123 kelurahan/ desa, 34 provinsi.

Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error +/- 3 persen. Eko menuturkan, jika simulasi 2 nama, elektabilitas Jokowi menembus angka 64 persen, sementara Prabowo meraih 29,8 persen. “Sekali lagi, hanya Prabowo lawan terkuat Jokowi,” tegasnya.

Elektabilitas Cawapres

Pada bagian lain, dia mengungkapkan, nama Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menempati peringkat pertama calon wakil presiden paling cocok mendampingi Jokowi. Menurutnya, hasil ini sangat mengejutkan.

“Sebanyak 15 persen publik menyebut AHY cocok dampingi Jokowi. Jauh di atas Gatot (10 persen) dan Prabowo (9,1) persen,” ungkapnya.

Bisa Membosankan

Dia menambahkan, responden memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk cawapres Prabowo. “Persepsi publik, Anies lebih cocok jadi wakil Prabowo dibanding Jokowi. Tapi angka AHY juga tinggi, jadi AHY bisa ke mana-mana, jadi pendamping Jokowi cocok, Prabowo juga cocok,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, CEO Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat menyatakan, apabila elektabilitas Jokowi dan Prabowo serta yang lain tidak berubah hingga Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019, maka kontestasi menjadi membosankan.

“Capres kita itu lagi, itu lagi. Memang akan agak kurang menarik kalau pertarungannya, Jokowi dan Prabowo,” kata hasan.

Mengenai kemunculan AHY yang dipandang publik ideal dipasangkan dengan Jokowi, Hasan menyatakan, putra pertama Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono ini memang tidak sedang memegang jabatan strategis. Berbeda dengan Anies yang menjabat gubernur DKI.

“Tapi AHY lakukan safari politik, sehingga menaikkan popularitasnya. Anies tidak manfaatkan posisi strategisnya, sehingga namanya tidak muncul sefenomenal AHY,” ucapnya.

PDIP Menang Pileg

Selain menempatkan elektabilitas Jokowi tertinggi, survei Cyrus Network juga memprediksi, PDIP bakal memenangkan Pemilu Legislatif 2019, dimana sebanyak 34,8 persen responden memilih partai ini.

“Pertanyaan yang diajukan, menurut Anda partai politik (parpol) manakah yang paling berpeluang memenangkan pileg 2019 nanti? 34,8 persen publik nyatakan PDIP,” kata Eko Dafid Afianto.

Sedangkan dengan pertanyaan ‘jika parpol berikut ini adalah peserta pemilu dan hari ini adalah pileg, parpol manakah yang akan Anda pilih sebagai wakil Anda di DPR?’, PDIP meraih 26,9 persen. Sementara Partai Golkar dan Partai Gerindra, sama-sama mendapatkan 11,5 persen.

Partai Satu Digit

Disusul, PKB 7,3 persen, Partai Demokrat 5 persen, PPP dan Perindo 4,3 persen, PKS 3,5 persen serta Partai Nasdem 3,3 persen. Kemudian, PAN 1,5 persen, Partai Hanura 1 persen, Partai Berkarya 0,8 persen, Partai Garuda dan PSI 0,3 persen dan PBB 0,1 persen. Terdapat 13,6 persen responden belum memutuskan pilihan, 0,8 persen tidak memilih dan 3,8 persen tidak menjawab/rahasia.

Eko menuturkan, PDIP juga dinilai publik sebagai parpol yang paling sering melakukan kegiatan di daerah. Selain itu, PDIP paling memperjuangkan kepentingan rakyat. Partai Golkar dipandang responden paling banyak melakukan korupsi.

Dekat Umat Islam

PSI menjadi parpol yang tidak akan pernah dipilih di masa depan. PPP dianggap paling dekat dengan Umat Islam, diikuti PKB dan PKS. PDIP disebut paling siap mendekati kelompok anak-anak muda dan pemilih pemula. Partai Perindo menduduki peringkat pertama, parpol paling banyak memiliki uang menghadapi pileg.

Pada kesempatan yang sama, politisi PDIP Maruarar Sirait menilai wajar jika elektabilitas PDIP tertinggi. “Kenapa? Karena PDIP identik dengan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo),” kata pria yang akrab dipanggil Ara ini.

Di sisi lain, dia menambahkan, Ketua Umum (ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri sanggup menjaga internal partai untuk solid. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment