Mahathir Resmi Jabat Perdana Menteri

mahathir mohamad

topmetro-news – Mahathir Mohamad (92) dilantik sebagai perdana menteri Malaysia Kamis (10/5/2018) malam. Ini menjadikannya pemimpin terpilih paling tua di dunia.

Setelah pernah 22 tahun memimpin Malaysia hingga 2003, Mahathir kembali terjun ke gelanggang politik. Dr M (sapaan akrab Mahathir Mohammad) melawan Koalisi Barisan Nasional yang dulu dia besarkan. Dan secara mengejutkan Koalisi Pakatan Harapan mampu menang telak dalam pemilu Rabu kemarin.

Dalam upacara pelantikan di istana kerajaan, Mahathir resmi disumpah sebagai perdana menteri oleh Raja Sultan Muhammad V.

Dengan mengenakan baju tradisional Melayu, Mahathir mengucapkan sumpahnya, disaksikan oleh para sekutu politik dan pejabat tinggi pemerintahan.

“Saya, Mahathir Mohamad, setelah terpilih sebagai perdana menteri, bersumpah untuk menjalankan tugas saya dengan segenap kemampuan. Dan bahwa saya akan setia kepada Malaysia serta menjaga dan mempertahankan konstitusi,” ujarnya.

Saat dia dilantik, pesta kembang api menerangi langit malam di Kuala Lumpur.

Ucapan Selamat Jokowi

Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada Perdana Menteri (PM) Malaysia terpilih, Mahathir Mohamad, dalam pembicaraan melalui telepon pada Kamis (10/5/2018) pukul 21.55 WIB.

“Saya mengucapkan selamat atas kemenangan Pekatan Harapan pada Pilihan Raya Umum ke-14 kemarin,” kata Presiden dari Istana Kepresidenan Bogor.

Menurut keterangan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jumat (11/5/2018), Presiden Jokowi juga ikut senang pelaksanaan pemungutan suara berjalan lancar dan aman di Negeri Jiran.

“Saya senang mendengar proses demokrasi berjalan lancar dan aman,” kata Kepala Negara.

Dalam percakapan teleponnya dengan Mahathir, Presiden Jokowi juga menyampaikan keyakinannya bahwa hubungan kedua negara akan semakin baik.

“Sebagai negara serumpun saya percaya di bawah kepemimpinan Bapak Mahathir, hubungan antar kedua bangsa kita akan terus meningkat. Dan saya mendoakan Bapak Mahathir terus diberikan kesehatan untuk jalankan amanah rakyat Malaysia ini,” tutur Presiden Jokowi.

Serahkan kepada Raja

PM Malaysia Najib Razak yang baru kalah dalam pemilu mengatakan bahwa dia bisa menerima kehendak rakyat. Tetapi tidak secara tegas mengakui kekalahan dan malah menyebutkan bahwa Raja Malaysia yang berhak menentukan siapa perdana menteri berikutnya.

Dalam jumpa pers, Kamis (10/5/2018), Najib mengatakan, terserah kepada raja untuk memutuskan perdana menteri. Karena tidak ada partai tunggal yang menguasai mayoritas di parlemen.

Pada pemilu hari sebelumnya, Barisan Nasional yang berkuasa sejak Malaysia merdeka, atau 61 tahun, secara mengejutkan kalah dari Koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin mantan perdana menteri, Mahathir Mohamad.

Para pengamat mengatakan sikap Najib ini merupakan upaya mengulur waktu agar partai-partai lawan membelot ke Barisan Nasional. Meskipun jelas pihaknya kalah telak. Najib berada di bawah tekanan besar akibat skandal megakorupsi yang melibatkan lembaga investasi negara 1MDB. Dan bahkan telah disidik di sejumlah negara lain.

Pidato Najib Dikecam

Pakatan Harapan berhasil merebut 121 kursi sementara Barisan Nasional hanya 79 kursi, dibandingkan 133 kursi pada pemilu sebelumnya.

James Chin, pakar politik Malaysia dari University of Tasmania, mengatakan pidato Najib bukan sebuah pengakuan kalah. Dan muncul spekulasi bahwa dia akan berupaya membujuk para anggota parlemen dari partai-partai lain untuk membelot ke Barisan Nasional.

“Ini berbahaya –Rakyat Malaysia tidak akan mau menerima periode transisi yang lama,” kata Chin.

Bridget Welsh, pengamat dari John Cabot University, mengecam pidato Najib sebagai sikap yang tidak negarawan. “Dia terlihat dalam posisi melawan. Itu menunjukkan bahwa dia ingin menggunakan taktik pembelotan dan merayu orang-orang demi bertahan dalam kekuasaan,” ujar Welsh.

Kekalahan Najib hanya awal dari masalahnya. Mahathir sudah bertekad untuk membawanya ke pengadilan atas tuduhan adanya penjarahan miliaran dolar dari 1MDB. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment