Total Utang BUMN Tercatat Rp 4.800 Triliun

Topmetro.news – Kementerian BUMN mencatat total utang BUMN hingga 2017 telah tembus hingga Rp 4.825 triliun. Angka itu jauh lebih tinggi dibanding total utang pemerintah yang ada di kisaran Rp 4.000 triliun.

“Makanya, jangan hanya dilihat dari aset yang diubah didasar buku tapi dilihat juga pinjaman ini untuk aset produktif,” kata Rini ketika ditemui setelah acara buka puasa Himpunan Bank Negara (Himbara), Jumat (8/6/2018).

Rini menilai, penerimaan aset ini bisa digunakan untuk mengembalikan utang. Pinjaman ini akan menjadi masalah jika digunakan untuk aset tak produktif.

Kini, menurut Rini kondisi perusahaan BUMN Indonesia cukup bagus. Hal ini salah satunya dicerminkan dari rating yang didapat.

Rating dari perusahaan BUMN ini tiap 6 bulan sampai 1 tahun dievaluasi. Apalagi kementerian ingin pengawasan perusahaan BUMN ke depan akan dilakukan secara lebih optimal dari sisi good corporate governance (GCG), transparansi dan profesional.

Utang Melonjak 57 Persen

Sebelumnya, analis S&P Xavier Jean mencatat, utang dari empat perusahaan konstruksi besar milik negara melonjak 57 persen menjadi Rp 156,2 triliun (setara 11,3 miliar dollar AS) tahun lalu. Ini menjadi alarm pinjaman yang berlebihan untuk mendanai infrastruktur. Rasio utang pada 20 BUMN konstruksi telah meningkat 5 kali terhadap pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA). Angka ini melonjak dibandingkan pada tahun 2011 yang hanya 1 kali terhadap EBITDA.

“Ini tren yang kami lihat secara serius, karena kami pikir itu akan bertahan, dan akan difokuskan pada 2018 dan menjelang pemilihan 2019,” kata Xavier saat memaparkan presentasinya dalam web broadcast Asia-Pacific Sector Insights: A Look Into The Corporate & Infrastructure Sector For Indonesia, Kamis (22/2/2018).

Pemerintah memperkirakan total investasi infrastruktur yang dibutuhkan sejak tahun 2014-2019 sebesar 450 miliar Dolar AS.

Untuk mengambil sebagian besar proyek itu, Xavier bilang BUMN harus meminjam untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Sementara, proyek tersebut sering tertunda atau membutuhkan waktu untuk menghasilkan pendapatan.(tmn)

sumber: kontan/kompas

Related posts

Leave a Comment