Kelebihan Muatan Sebabkan Kapal Oleng!

cerita korban selamat

topmetro.news – Jumlah korban tewas dari musibah tenggelamnya kapal di Danau Toba menjadi empat orang. Sedangkan seorang korban selamat mengungkapkan adanya kelebihan muatan. Ada sekurangnya 200 penumpang di kapal itu.

Juita Sumbayak, salah seorang dari korban selamat dalam musibah Kapal KM Sinar Bangun mengungkapkan kesaksiannya setelah berhasil selamat dari musibah tersebut.

Seperti diketahui KM Sinar Bangun (atau KM Galungan Bangun) terbalik setelah berangkat dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, di perairan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut).

Wanita malang yang berada di dalam KM Sinar Bangun bersama 18 orang keluarganya (belum ditemukan), mengungkapkan, kelebihan muatan menjadi salah satu penyebab terbaliknya kapal maut tersebut. Saat itu, kondisi cuaca di tengah Perairan Danau Toba tersebut memang kurang baik.

Dijejali 200 Penumpang

“Ada angin kencang disertai ombak yang lumayan besar menghantam. Saat itu, kapal langsung oleng ke arah kanan dan langsung terbalik. Penumpang kapal itu sangat banyak, ada sekitar 200 orang,” ujar Juita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadrianus Sinaga, Pangururan, Selasa (19/6/2018).

Juita mengatakan, dirinya bisa selamat karena memeluk helm selama berada di tengah perairan Danau Toba tersebut. Helm yang dipeluk itu membuat dirinya terus bisa mengapung. Juita mengaku diselamatkan oleh awak kapal ferry yang melintas tidak jauh dari kapal yang tenggelam tersebut.

“Ada petugas kapal ferry yang melemparkan tali ke arah saya. Setelah tali itu kuraih, mereka langsung menarik dan mengangkat saya ke dalam kapal. Ada 18 orang lagi keluarga saya yang berada di Danau Toba, termasuk anak dan suami. Mereka semua tidak bisa berenang,” katanya sambil menangis.

Tewas Terombang-ambing

Juita tidak mampu membayangkan kondisi penumpang saat seluruhnya tercebur ke tengah danau. Saat itu, semua penumpang kapal menjerit dan berteriak minta pertolongan. Bahkan, dia melihat ada korban tewas setelah terombang-ambing di tengah Danau Toba tersebut.

“Kondisi saat itu sangat mengerikan. Aku sendiri memang sudah pasrah untuk mati. Sepertinya, tidak ada harapan untuk bisa selamat. Aku tidak tahu bagaimana nasib keluargaku. Tuhan, mohon selamatkan mereka,” kata Juita sembari menangis.

Korban Meninggal 4 Orang

Regu penolong dikabarkan berhasil mengevakuasi sekitar 21 orang korban selamat tenggelamnya kapal penumpang KM Sinar Bangun di Perairan Danau Toba, Senin (18/6/2018) petang. Kapal itu bertolak dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

“Dari seluruh korban yang berhasil dievakuasi tersebut, empat di antaranya dinyatakan sudah meninggal dunia. Pencarian terhadap puluhan korban lainnya masih sedang dilakukan,” ujar seorang seorang petugas yang terlibat melakukan pencarian korban musibah KM Sinar Bangun, Senin (18/6/2018).

Sementara Kadis Perhubungan Simalungun Ramadhani Purba mengatakan, ada tujuh penumpang selamat yang dilarikan ke Pelabuhan Tigaras dan 14 orang ke Pelabuhan Simanindo. Proses evakuasi dilaporkan masih sedang berjalan.

“Kalau di KMP Sumut 2, ada 3 orang dalam kondisi selamat. Di KMP Sumut 1, ada 2 orang selamat dan 1 meninggal dunia. Korban selamat yang dievakuasi KMP Sumut 1 dan 2 dilarikan ke Puskesmas Simalungun. Sedangkan yang diselamatkan kapal kayu Sinta Damai ada 14 orang. Semuanya ada di Simanindo,” jelasnya. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment