Inflasi Bulan Juni 0,59%, Medan Paling Rendah

laju inflasi

topmetro.news – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi sebesar 0,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 133,77 pada Bulan Juni 2018.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juni) 2018 sebesar 1,90 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2018 terhadap Juni 2017) sebesar 3,12 persen.

“Inflasi Juni 2018 sebesar 0,59 persen inflasi tahun kalender 2018 adalah 1,9 persen. Sementara inflasi tahun ke tahun 3,12 persen. Jadi kalau dilihat angka 3,12 persen masih di bawah sasaran inflasi yang sebesar 3,5 persen. Tentu ini capaian yang menggembirakan,” ujar Kepala BPS Kecuk Suhariyanto saat konferensi pers di Kantornya, Senin (2/7/2018).

Komponen inti pada Juni 2018 mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Juni) 2018 mengalami inflasi sebesar 1,37 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2018 terhadap Juni 2017) sebesar 2,72 persen.

Terendah di Medan

Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen dengan IHK sebesar 146,13. Dan terendah terjadi di Medan dan Pekanbaru masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 136,47 dan 134,60.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,88 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen; kelompok sandang sebesar 0,36 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,50 persen.

“Diharapkan ke depan inflasi terkendali. Biasanya inflasi puncak terjadi di Bulan Lebaran. Selain itu akhir tahun baru terjadi kenaikan inflasi lagi sebab ada musim liburan,” ucap Suhariyanto.

Proyeksi Meleset

Sebenarnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan untuk tingkat laju inflasi pada Juni 2018 ini, sebesar 0,22 persen. Sehingga selama Ramadan dan Idul Fitri 2018 dipastikan tetap terkendali.

“Hasil survei pemantauan harga minggu pertama Juni 2018, menunjukan indikator harga-harga itu terkendali dan rendah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo, di Jakarta, Jumat (8/6) lalu.

Ketika itu Perry mengungkapkan, untuk kelompok bahan makanan pokok rendah banyak yang terjadi deflasi terkait cabe merah, bawang putih, cabe rawit, udang minyak, goreng.

Namun, pihaknya saat itu tidak menampik, terdapat beberapa barang yang menyumbang laju inflasi yang relatif tinggi menjelang Lebaran. Yaitu kenaikan harga angkutan baik darat maupun udara.

“Jelang Lebaran seasonal seperti angkutan udara dan angkutan antar kota itu memang wajar. Karena banyak yang sudah memesan tiket dan perjalanan mudik seperti itu,” jelas dia. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment