Tolak AHY, PKS Usulkan Pasangan Nasionalis Religius

agus harimurti

topmetro.news – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak masalah jika Partai Demokrat bergabung ke koalisi Gerindra, PKS, dan PAN. Tapi soal capres dan cawapres harus tetap menjadi pembahasan secara bersama-sama. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

Partai Keadilan Sejahtera sendiri masih mengusulkan sembilan nama capres dan cawapres dan berharap bisa dibahas secara bersama-sama. Dan soal kepastian capres dan cawapres ini masih bisa dikatakan belum final, karena koalisi belum pernah membahas secara bersama-sama.

Mengenai nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), katanya, PKS tidak menyetujuinya. Alasan pertama adalah soal usia yang dinilai masih terlalu muda. Selain itu, PKS mengajak semua pihak untuk menghormati statemen SBY yang sudah mengatakan tidak memaksa AHY menjadi cawapres.

“Tetapi yang utama adalah kami mempertimbangkan pernyataan Pak SBY sendiri. Beliau katakan tidak memaksakan atau tidak harus Pak AHY. Itu kan harus kita hormati. Bapaknya kan paling mengerti putranya dan Beliau masih muda, masih panjang perjalanannya. Mungkin Beliau jadi menteri dulu, itu hal yang lebih mungkin,” kata Hidayat.

BACA JUGA:

Sekjen PDIP Sebut SBY Hanya Fokus terhadap AHY

Kader Demokrat Doakan TGB jadi Cawapres Jokowi

Nasionalis Religius

Masih dari Partai Keadilan Sejahtera, muncul wacana, agar pasangan yang dimunculkan adalah paket nasionalis religius. Ketua DPP PKS Ledia Hanifa mengatakan, pasangan nasionalis religius masih diterima masyarakat karena kekuatan umat menjadi faktor penting dalam prosesi pergantian kepemimpinan nasional.

“Kultur kita masih memandang sosok religius sebagai figur penting dalam kepemimpinan nasional. Baik sebagai capres maupun cawapres,” ujar Ledia.

Terkait ini, kata dia, Partai Keadilan Sejahtera sudah berkomunikasi dengan GNPF Ulama dan sejumlah Ormas Islam. Dan PKS, katanya lagi, akan memperjuangkan elemen Islam ikut maju di Pilpres 2019.

“Saya menyerukan agar capres penantang petahana betul-betul mendengarkan aspirasi umat dalam menentukan calon pendampingnya,” katanya.

Dan untuk mewujudkan #2019GantiPresiden, kata Ledia, mereka masih terus melakukan komunikasi intensif dengan mitra koalisi untuk mencari figur yang pas. “Dalam setiap komunikasi dengan mitra, kita tekankan tentang aspirasi dari umat untuk menjadi pemimpin bangsa,” pungkas dia. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment