Faktor AHY Bisa Menjadikan Demokrat Ditinggalkan

agus harimurti

topmetro.news – Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyarankan, agar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebaiknya diplot menjadi menteri terlebih dahulu. Hal itu, kata dia, jauh lebih menguntungkan, baik untuk karir politik AHY, maupun untuk Partai Demokrat sendiri.

Dikatakan Qodari, dengan memaksakan AHY sebagai calon wakil presiden, selain tidak bagus untuk karir politik, juga bisa mengancam keberadaan Partai Demokrat. Bahkan bukan tidak mungkin Partai Demokrat ditinggalkan oleh koalisi, kalau masih tetap ngotot mengajukan Agus Harimurti.

Sehingga dengan demikian, kata Muhammad Qodari, akan lebih bijaksana kalau AHY menjadi menteri terlebih dahulu. Hal ini untuk melengkapi modal awal yang sudah dimiliki oleh AHY untuk menjadi pemimpin, yaitu penampilan dan kepemilikan ‘perahu’ atau parpol.

“Kelebihan AHY sudah memiliki modal 2P. Yakni pertama penampilan, AHY memiliki postur tubuh yang tinggi dan ganteng. Kedua sudah memiliki partai tentu saja Partai Demokrat,” katanya.

Lantas untuk melengkapi itu, Agus Harimurti masih butuh panggung, prestasi, dan program. Dan dua di antaranya bisa didapat dari keberadaannya, andai AHY menteri.

“Kalau dia jadi menteri dia punya panggung. Kalau dia bisa jadi menteri dia bisa punya prestasi, yang akan menjadi modal dia untuk tahun 2024 akan datang,” jelas Qodari.

BACA JUGA:

Sekjen PDIP Sebut SBY Hanya Fokus Terhadap AHY

PKS Buka Peluang Gabung Jokowi?

SBY Bantah Tawarkan AHY Jadi Cawapres Jokowi

Diserahkan kepada Prabowo

Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, terkait cawapres, Ketua Umum Partai Demokrat SBY, sudah menyerahkan sepenuhnya kepada dirinya.

Hal itu dsampaikannya, usai menerima kedatangan SBY di kediamannya, di Jalan Kartanegara, Senin (30/7/2018).

“Mengenai cawapres, Presiden SBY tidak menuntut atas nama Demokrat satu nama tertentu. Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada saya,” ujar Prabowo merespon saran SBY.

Dan khusus soal cawapres ini, kata Prabowo, mereka akan membahas lagi secara serius, karena itu merupakan keputusan yang krusial. Apalagi, kata Prabowo, dirinya sudah diberi kehormatan oleh SBY untuk memilih sendiri siapa yang menjadi cawapres.

“Saya anggap ini kehormatan,” katanya seraya menambahkan, dalam 10 hari ke depan, mereka sudah sepakat melakukan pertemuan lebih intensif. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment