topmetro.news – Hingga hari ini, belum ada komposisi koalisi yang benar-benar sudah baku. Baik Koalisi Jokowi maupun Koalisi Prabowo, sepertinya masih ‘cair’ untuk masuknya ‘peserta’ baru.
Soal masih terbukanya Koalisi Jokowi kepada ‘pendatang’ baru, disampaikan Sekjen PPP Arsul Sani, Rabu (1/8/2018). Dikatakannya, mereka masih membuka diri kepada parpol yang belum bergabung, termasuk PAN.
“Koalisi Joko Widodo (Jokowi) masih mungkin terbuka untuk mengajak PAN agar mau bergabung dengan sembilan partai lainnya. Pasalnya, Koalisi Jokowi juga tidak mengunci kemungkinan PAN untuk bergabung,” katanya.
“Sepanjang semua sepakat, ya terbuka saja,” sambung Asrul Sani.
Mengenai apakah akan beanr-benar bergabung atau tidak, kata dia, semua tergantung ke PAN sendiri.
Hal sebaliknya untuk PKS. Dikatakan Asrul Sani, karena memang merupakan inisiator gerakan ganti presiden, menjadi tidak mungkin bagi PKS untuk gabung ke Koalisi Jokowi. Tapi, katanya, tetap saja koalisi mereka terbuka untuk partai mana pun.
Selain enam parpol pemilik suara di DPR RI, yaitu NasDem, Hanura, Golkar, PPP, PDIP, dan PKB, tiga parpol lain juga sudah mendukung Jokowi. Parpol itu adalah PSI, Perindo, dan PKPI, sehingga total sembilan partai mendukung Jokowi.
Sedangkan PAN dan PKS, hingga sekarang masih di posisi Koalisi Prabowo, bersama Gerindra dan Demokrat.
BACA JUGA:
Rizal Ramli: Hanya Saya dan Anies yang Bisa Kalahkan Jokowi
SBY Bantah Tawarkan AHY Jadi Cawapres Jokowi
Sekjen Partai Koalisi Jokowi
Selain itu, Arsul Sani juga mengatakan, bahwa pertemuan para sekjen parpol Koalisi Jokowi membahas capaian Pemerintah Jokowi-JK selama empat tahun ini. Hal itu adlah salah satu dari dua hal penting yang mereka bahas, Selasa (31/7/2018) malam, di Istana Bogor.
Kedua, persiapan partai-partai koalisi menghadapi pilpres mendatang,” kata Arsul.
Diskusi, kata Asrul, juga membahas supaya partai koalisi mempunyai pemahaman sama atas isu yang berkembang. Tujuannya, agar parpol pendukung memiliki bahan untuk menjawab, apabila ada pihak yang mengkritisi pemerintahan, misalnya soal kemiskinan yang disoroti SBY.
Soal persiapan pilres, parpol juga menyampaikan rencana kegiatan, baik secara bersama atau masing-masing. Semua hal itu, kata Asrul, sudah menjadi kesepakatan parpol dalam koalisi, termasuk dalam pertemuan sebelumnya.
Pada kesempatan itu, kata dia, Jokowi memberikan arahan khusus terkait dengan keinginannya, agar Pemilu 2019 tidak diwarnai ketegangan dan permusuhan. “Beliau minta agar partai-partai tetap membuka ruang komunikasi yang baik. Istilah milenialnya sersan, serius tapi santai. Jangan bermusuhan seperti soal hidup-mati,” terangnya. (TM-RAJA)