Rizal Ramli: Hanya Saya dan Anies yang Bisa Kalahkan Jokowi

rizal ramli

topmetro.news – Rizal Ramli mengatakan, hanya dia dan Gubernur DKI Anies Baswedan yang mampu mengalahkan Jokowi di Pilpres 2019 mendatang. Yang lain, kata mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini, masih sekdar ecek-ecek.

Hal ini disampaikan Rizal Ramli usai bertemu dengan Anies Baswedan, di Kantor Balai Kota DKI Jakarta. “Saya memang bercanda sama Anies. Kalau ada kompetensi presiden yang fair, hanya dua orang yang bisa mengalahkan Pak Jokowi. Satu Anies Baswedan, kedua Rizal Ramli. Kalau yang lain sih masih ecek-ecek lah,” katanya.

Bahkan menurut dia, majunya dia dengan Anies Baswedan di Pilpres 2019 adalah hal yang lebih baik bagi Indonesia. Dia pun mengaku siap bertarung bersama Anies dengan baik tanpa permusuhan.

“Seandainya Anies maju jadi calon presiden, saya maju. Karena kami teman lama sejak mahasiswa. I think thats the better buat Indonesia. Tidak ada lagi model musuh-musuhan,” katanya.

Namun kepastian Rizal Ramli maupun Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2019, belum pasti. Hal ini terkait dengan keberadaan partai-partai dan koalisi saat ini, dimana nama keduanya belum ada ditetapkan sebagai capres maupun cawapres.

Sebagaimana diketahui, saat ini ada enam partai yaitu Partai NasDem, Partai Hanura, PPP, Partai Golkar, PKB, dan PDIP yang sudah menetapkan Jokowi sebagai capres. Empat partai lainnya masih belum tentu arah. Sejauh ini baru Partai Demokrat dan Partai Gerindra yang sudah sepakat berkoalisi dan SBY sudah menyebut, Prabowo Subianto sebagai capres.

BACA JUGA:

Faktor AHY Bisa Menjadikan Demokrat Ditinggalkan

SBY Inginkan Prabowo Menjadi Capres

Jokowi Selesai Satu Periode

Sementara itu, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyebut, bersatunya SBY dengan Prabowo akan menjadi ancaman bagi Jokowi. “Hitungan saya, SBY-Prabowo bersatu, Jokowi selesai 1 periode,” sebutnya.

Salah satu alasan keyakinan itu, menurut Ferdinand adalah, pengalaman pengalaman SBY sebagai Presiden RI dua periode.

Bahkan bukan hanya Jokowi, dia juga memprediksi, PDIP tidak lagi berkuasa pasca-Pemilu 2019. “Banteng mungkin masih dapat suara bagus tapi tidak lagi berkuasa. Jadi oposisi lagi biar ada yang demo nanti,” ujarnya.

Alasan lain, menurut Ferdinand adalah, animo masyarakat, yang kata dia, tinggi untuk mengganti presiden pada 2019. “Saya pikir bahwa animo masyarakat yang tinggi untuk 2019 ganti presiden akan menjadi semakin besar dengan bersatunya kedua tokoh ini,” sebutnya.

Menurut Ferdinad, Bangsa Indonesia sedang ‘sakit’ dan hanya kebersamaan antara SBY dan Prabowo, yang kata dia bisa memperbaiki. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment