Indonesia Importir Kopi Diprediksi Tahun 2021 Mendatang

indonesia importir kopi

Topmetro.News – Indonesia importir kopi, diprekdiksi terjadi tiga tahun mendatang atau tahun 2021. Pasalnya pertumbuhan produksi kopi di Indonesia tercatat masih lesu, yakni sebesar 0,3 persen. Faktanya, produktivitas kopi petani kini hanya sekitar 0,53 ton per hektar dari total potensi 2 ton per hektar untuk kopi robusta dan 0,55 ton per hektar dari total potensi 1,5 ton per hektar untuk kopi arabika.

Padahal, Indonesia negara yang punya varian rasa kopi paling kaya di dunia.

Apalagi aneka jenis kopi seperti kopi Gayo, Kintamani, Flores Bajawa, Toraja, dan sebagainya ada di negeri ini. Keanekaragaman itu dianggap tidak sesuai pertumbuhan produksinya.

“Kalau tidak diantisipasi tidak menutup kemungkinan 2-3 tahun mendatang kita menjadi importir kopi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasutuon di Hotel Borobudur, Jakarta, baru-baru ini.

Indonesia Importir Kopi Perlu Diantisipasi

Dia menilai, upaya itu perlu diantisipasi. Caranya meningkatkan produksi kopi di negeri ini. Di sisi lain, pengembangan lahan kopi juga dianggap perlu mendukung peningkatan produksinya.

Data produksi tahun 2017, areal lahan kopi di Indonesia hanya 1,25 juta hektar saja. Jumlah itu masih di bawah area lahan untuk karet dan kelapa sawit yang sudah di atas 2 juta hektar.

“Gerakan peningkatan produksi dan mutu kopi nasional jadi langkah strategis. Ini sangat prospektif bagi perekonomian nasional,” tuturnya.

“Yang sebagian besar (lahan) merupakan kopi robusta kira-kira 73 persen dan arabika 27 persen. Baik kopi robusta atau arabika sebagian besar dikelola petani. Sama dengan karet dan kelapa. Satu-satunya komoditas perkebunan penting yang peranan besar itu cukup tinggi itu sawit.”

Padahal belum lama ini petani di daerah Balige Kabupaten Toba Samosir dan sekitarnya menerima benih gratis sebanyak 94.000 batang bibit kopi yang dikerjakan Kelompok Tani Simarmar Marsada dibawah Izin CV For Bhakti Satya. Rencananya akan diberikan ke koptan (kelompok tani) di wilayah Tobasa dan sekitarnya secara gratis. Dengan terima benih gratis itu, diperkirakan petani kopi di wilayah Tobasa dan sekitarnya akan lebih bergairah.

Firdaus Hutagaol selaku pihak yang dipercaya melakukan pembenihan bibit kopi hingga bisa ditanam kelompok tani penerima menyebutkan, pembibitan itu berlokasi di Dusun III Simarmar Simangonding Naga Baling Desa Hutagaol Peatalun Kecamatan Balige.(*)

Related posts

Leave a Comment