Topmetro.News – Situasi ekonomi Indonesia saat ini ternyata tak membawa pengaruh besar terhadap investasi perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Huawei. Tak cuma situasi ekonomi Indonesia, perekonomian negara asing termasuk di 170 negara pun bisnis ini tak terpengaruh.
“Saya tak tahu persis, bagaimana situasi ekonomi Indonesia sekarang, tapi investasi kami telah memberi keuntungan di beberapa negara, termasuk Indonesia,” kata Joe Kelly, Wakil Direktur Bidang Media Internasional Huawei di Shenzhen, China, Rabu (5/9/2018) waktu setempat.
Menurutnya situasi ekonomi Indonesia tak membawa pengaruh besar terhadap iklim investasi di bidang penelitian dan pengembangan perusahaan TIK terbesar di daratan Tiongkok. Bahkan saat ini angkanya mencapai 40,6 miliar dolar AS di 170 negara, termasuk Indonesia.
“Litbang, sektor investasi terbesar di perusahaan kami,” ujarnya di kantor pusat Huawei di kawasan Baitian, Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong.
Situasi Ekonomi Indonesia Tetap Prospek Terhadap Bisnis Huawei
Sekadar Huawei masuk ke Indonesia pada 18 tahun silam dengan bisnis utamanya adalah pendukung infrastruktur jaringan telekomunikasi, seperti pembangunan stasiun pemancar Base Transceiver Station (BTS).
Disebut, entah ada kaitan dengan situasi ekonomi Indonesia, Huawei kini masih menjadi mitra kerja XL, Astra International, Telkomsel, Indosat, PT Telkom, Trikomsel, BCA Syariah, Icon+, Mandiri Syariah dan PT Pertamina. Tidak itu saja, ternyata Huawei pun menjalin kerjasama bisnis terhadap 400-an subkontraktor lokal di Indonesia.
Disebutkan pula, Huawei Indonesia juga memiliki 14 kantor regional, tiga unit pusat logistik, 100 unit pusat pelayanan, dan 64 unit pusat suku cadang, 86 persen dari seluruh karyawan Huawei Indonesia merupakan penduduk lokal.
Seperti diketahui, perang dagang antara Amerika Serikat dan China mulai memberikan dampak secara langsung kepada beberapa negara berkembang dan yang terparah dialami Turki dan Argentina.
Bangun Jaringan Telekomunikasi 5G
Beberapa pelaku ekonomi mengkhawatirkan terjadinya penarikan investasi asing di beberapa negara berkembang.
Namun sejauh ini Huawei belum memberikan isyaratitu. Bahkan Joe mengatakan Huawei berencana membangun jaringan telekomunikasi 5G di Indonesia.
Kini banyak kalangan khawatir terhadap kurs mata uang Rupiah terhadap sejumlah mata uang asing yang sempat menyentuh level Rp 15.000 per Dolar AS. (*)