Pagi ini, Rupiah Kembali ‘Menggeliat’ Terhadap Dolar

pergerakan nilai rupiah

topmetro. news – Setelah mengalami penguatan hingga semalam sore, pagi ini, Jumat (7/9/2018), Rupiah kembali ‘menggeliat’ terhadap Dolar AS. Pergerakan nilai Rupiah yang positif itu, bersamaan juga dengan menguatnya sejumlah mata uang lain di Asia.

Namun tidak semua mata uang di Asia mengalami penguatan. Mata uang yang melemah terhadap Dolar AS adalah Dolar Hong Kong, Rupe India, dan Ringgit Malaysia.

BACA JUGAPenguatan Rupiah Terbaik di Asia

Pergerakan Nilai Rupiah dan Mata Uang Asia

Menurut data dari Bloomberg, pergerakan nilai Rupiah Jumat pagi ini (7/9/2018), hingga pukul 08.50 WIB di pasar spot exchange berada di angka Rp =14.885 per dolar AS. Ini mengalami penguatan sebsar delapan poin atau 0,05 persen dibanding perdagangan sebelumnya. Transaksi Rupiah pagi ini diperdagangkan dalam kisaran Rp14.868 hingga Rp14.885 per dolar AS.

Sementara mata uang lain di Asia bergerak bervariasi. Antara lain, mata uang Yen Jepang di pasar spot exchange pukul 08.50 WIB menguat 0,1400 atau 0,13 persen. Nilainya mencapai 110,61 Yen per Dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Kemudian Dolar Hong Kong melemah 0,0002 (0,00 persen) mencapai 7,8494 dolar Hong Kong per Dolar AS. Lalu Won Korea menguat 2,0100 poin (0,18 persen) mencapai 1.121 won per dolar AS. Rupe India melemah 0,2313 poin (0,32 persen) mencapai 71,98 rupe per Dolar AS. Yuan Tiongkok menguat 0,0019 poin (0,03 persen) mencapai 6,8336 Yuan per dolar AS.

Selanjutnya mata uang Dolar Singapura pagi ini mengalami penguatan 0,0007 (0,05 persen) dan mencapai 1,3750 Dolar Singapura per dolar AS. Peso Filipina melemah 0,0570 (0,11 persen) mencapai 53,92 peso per Dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,0020 poin (0,05 persen) mencapai 4,1465 Ringgit per dolar AS. Baht Thailand menguat 0,0110 poin (0,03 persen) mencapai 32,78 baht per dolar AS.

BACA JUGA: Situasi Ekonomi Indonesia tak Pengaruhi Bisnis Huawei

Kenaikan Harga Emas Picu Pelemahan Dolar

Disebutkan, bahwa pelemahan Dolar AS terhadap rata-rata mata uang lainnya, dipicu kenaikan harga emas. Di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka naik dua hari berturut-turut, Kamis dan Jumat pagi WIB (7/9/2018).

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik US$ 3,0 atau 0,25 persen, menjadi US$ 1.204,3 per ounce. Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,13 persen menjadi 95,09 pada pukul 19.40 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan Dolar AS. Jika Dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik. Karena emas yang dihargakan dalam Dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sehari sebelumnya, harga emas berjangka juga naik karena kekhawatiran tentang negosiasi perdagangan antara AS dan Kanada. Dan pelemahan dolar AS membantu meningkatkan daya tarik investasi logam mulia. (TMN)

Related posts

Leave a Comment