Rekening Bantuan Danau Toba Ratna Sarumpaet Harus Diaudit

ratna sarumpaet

topmetro.news – Ketua DPP Horas Bangso Batak Lamsiang Sitompul SH meminta pihak berkompeten untuk mengaudit rekening atas nama Ratna Sarumpaet. Pasalnya, rekening BCA no 2721360727 itu, tercatat atas nama Ratna Sarumpaet dan pernah dipublikasikan Atiqah Hasiholan (putri Ratna Sarumpaet), sebagai rekening penerima bantuan Danau Toba, untuk korban kapal tenggelam.

Ternyata kemudian terungkap, bahwa rekening yang sama juga digunakan Ratna Sarumpaet untuk membayar biaya operasi plastiknya di Rumah Sakit Khusus (RSK) Bedah Bina Estetika di Jakarta.

“Kalau benar rekening itu tadinya untuk korban KM Sinar Bangun tapi digunakan untuk operasi plastik, maka patut diduga merupakan perbuatan penggelapan,” kata Lamsiang Sitompul, kepada topmetro.news, Kamis (4/10/2018).

Lamsiang Sitompul juga sepakat, bahwa untuk tahap awal agar fokus pada dugaan penyalahgunaan rekening, bukan dananya. “Kita fokus pada penggunaan rekeningnya. Kalau uangnya, tentu harus diselidiki lebih lanjut. Makanya perlu audit. Kita harus tahu sumber dananya dan penggunaannya,” kata Lamsiang.

BACA JUGA: Ratna Sarumpaet Oplas, Bayar dengan Biaya Bantuan Dana Toba, Gawat..!!!

Ratna Sarumpaet jangan Malukan Batak

Pada kesempatan itu, Lamsiang Sitompul juga minta Ratna Sarumpaet agar jangan membuat malu Orang Batak. Menurutnya, sebagai Orang Batak, harusnya Ratna Sarumpaet menjaga harga dirinya sebagai ‘boru ni raja’.

“Menurut Falsafah Orang Batak, setiap Orang Batak adalah ‘anak ni raja’ dan ‘boru ni raja’, yaitu anak dan putri raja. Yang artinya, setiap Orang Batak harus menjaga harga dirinya selayaknya putra dan putri seorang raja. Sehingga setiap Orang Batak harus menjaga kata-kata, sikap dan tindakan selayaknya orang terhormat,” katanya.

Dikatakan Lamsiang, tindakan Ratna Sarumpaet akan dikait-kaitkan dengan Orang Batak karena yang bersangkutan menggunakan marganya. “Perbuatan Ratna Sarumpaet juga bukan kali ini saja. Seringkali Ratna Sarumpaet mengeluarkan kata-kata tidak sopan. Antara lain misalnya ketika dia ribut dengan Bapak Luhut Binsar Panjaitan sekaitan penanganan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba,” ungkapnya.

Oleh karena itu DPP Horas Bangso Batak minta dengan sangat kepada Ratna Sarumpaet ke depan mengubah perilakunya, agar jangan membuat malu Orang Batak. “Bahkan kepada semua Orang Batak ke depan kiranya senantiasa menjaga sikap, perkataan dan perbuatannya. Agar senantiasa menjaga harga diri sebagai ‘anak’ dan ‘boru ni raja’,” katanya.

Dia pun minta politisi Orang Batak agar jangan melakukan hal-hal tidak terpuji, apalagi perbuatan memalukan untuk kepentingan politik. “Perbedaan pilihan politik dalam negara demokrasi itu biasa. Tapi menggunakan cara-cara kotor demi kepentingan politik itu sesuatu yang tidak baik,” katanya.

“DPP Horas Bangso Batak menolak semua tindakan tak terpuji demi kpentingan politik. Dan bila perlu melakukan tindakan hukum bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran hukum demi kepentingan politik, termasuk menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian,” tutup Lamsiang.

Sesuai Penyelidikan Polisi

Sebagaimana diketahui, pengakuan Ratna Sarumpaet telah berbohong soal penganiayaan dirinya, hampir serupa dengan hasil penyelidikan polisi. Berdasarkan penyelidikan polisi, lebam di wajah Ratna akibat operasi plastik. Bukan karena dikeroyok.

Hasil penyelidikan itu pun sudah tersebar di publik dan dibenarkan faktualitasnya oleh perwira tinggi kepolisian.

Pada info yang tersebar luas itu, kepolisian melampirkan sejumlah data yang membantah kabar awal soal Ratna dianiaya di Bandung, Jawa Barat. Dalam hasil penyelidikan polisi menyimpulkan bahwa pada hari penganiayaan, 21 September, Ratna justru berada di Jakarta, bukan di Bandung.

Keberadaan Ratna di Jakarta diketahui berdasarkan data call record dari nomor ponsel miliknya. Penyelidikan kepolisian menyebut nomor milik Ratna aktif di Jakarta pada tanggal 20 sampai dengan 24 September 2018.

Polisi juga menyelidiki RS Bedah Bina Estetika di Jakarta, yang diduga didatangi Ratna. Hasilnya, pihak RS membenarkan bahwa Ratna Sarumpaet dirawat pada tanggal 21-24 September dalam rangka operasi plastik.

Keberadaan Ratna juga tercatat dalam buku register rawat inap RS Bina Estetika. Ratna masuk Hari Jumat tanggal 21 September pukul 17.00 WIB. Kemudian berdasarkan rekaman CCTV, Ratna keluar RS Bina Estetika pada Hari Senin, 24 September pukul 21.28 WIB menggunakan taksi Blue Bird.

Penggunaan No Rekening

Data perbankan Ratna turut memperkuat bahwa Ratna tidak dianiaya. Dari hasil penyelidikan polisi, nomor rekening atas nama Ratna Sarumpaet 2721360727 dan rekening bank milik anak Ratna, Ibrahim Fahmi Al Hadi melakukan transaksi pada RS Bina Estetika.

Polisi mencatat ada tiga transaksi debit oleh dua rekening itu pada tanggal 20, 21, dan 24 September 2018. Pada tanggal 20 September 2018 pukul 21.00 WIB tercatat transaksi sebesar Rp25 juta, tanggal 21 September 2018 pukul 17.06 WIB sebanyak Rp25 juta, dan tanggal 24 September 2018 pukul 21.11 WIB sebesar Rp40 juta.

Dan nomor rekening Ratna itu ternyata juga pernah digunakan sebagai rekening untuk untuk menampung dana sumbangan terhadap korban kapal tenggelam di Danau Toba, beberapa waktu lalu. Hal itu diketahui berdasarkan unggahan anak Ratna, Atiqah Hasiholan, di akun Instagramnya yang telah terverifikasi.

Pada 29 Juni, akun Instagram Atikah, @atiqahhasiholan mengajak masyarakat yang ingin membantu korban kapal tenggelam di Danau Toba menyalurkan bantuannya ke rekening BCA 2721360727.

Belum ada penjelasan soal keterkaitan pengunaan rekening tersebut baik dari pihak Ratna Sarumpaet maupun kepolisian. Namun penggunaan rekenening yang sama untuk penggalangan donasi dengan kebutuhan berobat Ratna kini jadi sorotan publik. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment